#Masnya Jihan

87 12 18
                                    

"Assalamualaikum Tan..ada Jihannya ga?" Kaki ku melangkah ragu-ragu ke arah ruang keluarga yg disitu ada Tante Mira mamahnya Jihan. Hari ini aku sekolah tanpa Jihan lagi karena lusa kemarin dia kecelakaan motor habis pulang dari rumah ku malam-malam.

"Eh Nada? Masuk aja, ada kok di atas.. lagi nonton drama Korea dari tadi.
Ke atas aja Nad" kata Tante Mira menoleh sambil melipat buku majalah.

"Oh Iya tan, yaudah..makasih ya tan, aku ke atas dulu" aku permisi dan melangkah ke tangga yang Deket dengan dapur.

Kamarnya ada di ujung Deket toilet. Di atas ada 2 kamar dan 1 toilet, jadi satu kamar di kanan dan satu kamar lagi di kiri, terus paling pojok ada toilet yang menghadap ke tangga langsung pintunya. Aku berjalan melewati kamar yang Deket tangga.
Tunggu.

Kamarnya kok kebuka?, Bukannya ga ada yang nempatin kamar ini ya? semenjak aku pertama kali kerumah Jihan kamar ini emang kosong.
Bentar deh?

Kok bau parfum cowok sih?

Tanpa mikir badan ku sudah di ambang pintu sambil memegang handle pintu.
Ku buka sedikit lebar agar kepala ku bisa melihat ke dalam.
Ku tengok ke kasur king size yang sudah di lapisi sprei berwarna abu-abu soft dan sudah ada barang-barang di meja rias Deket kasur.

Alis ku bertaut. Kepala ku ku tengokan ke kiri.
WHAT?! Mata ku membola.


ITU SETAN?!
Kok?.. Kok..? Bisa ganteng gitu?
Dadanya telanjang dan hanya memakai handuk putih di pinggangnya.

Ih tapi..
Ku geleng-geleng kan kepalaku dan tanpa sengaja dahi sebelah kiri ku menubruk Pintu di sebelah ku.

Anjir..mati aku. Ku lihat ke arahnya lagi dan sekarang dia menatap ku dari kaca lemari di depannya yang mengarah ke aku, kaget..juga.
Mampus deh aku.

Pintu yang tadi ku pegang ga sengaja ku dorong sampai terbuka full. Kaki ku langsung melangkah ke kamar jihan.

Brakk!!


"OH MY GOD!! NADAA..!! biasa aja nutup pintunya!! Jantung gue mau copot tau ga?!"

"Maaf" kataku sambil nyengir ga tau dosa. Ku letakkan tas ku di sofa minimalis dan tiduran di karpet berbulu berbentuk kucing warna Nude.

Kepala ku pusing sehabis pulang sekolah di siang bolong gini ditambah kepala ku kejedot pintu di kamar sebelah dan pikiran ku kembali. ITU SIAPA TADI?!. Aku meringis membayangkan yang tadi.

"Kenapa njir..? Ketempelan abis pulang sekolah?"

"Ngaur lo, yang ada setannya pada takut sama gue" Jihan tertawa dan melanjutkan menonton drakornya lagi di laptop.

"Gue abis liat apa ya han tadi?" Tanya ku sambil melihat ke langit-langit atap kamarnya yang di hiasi lampu disko mini.

"Lah mana gue tau cintah..aneh Lo"

"Kamar sebelah emang ada penunggunya ya?" Sambil menengok ke Jihan yang di atas kasur sambil memangku laptop merahnya.

"Mas gue baru pulang.. belom tau kan Lo gue punya mas?" Jawabnya santai. Demi apa?
Masnya? Maksudnya abangnya gitu?

"Kakak kandung lo?"

" Yaiyalah bambang. Ah udahlah ganggu aja lo, jadi ga mood lagi kan gue nontonnya" kakinya turun menaruh laptop di meja nakas samping jendela.

"Mau kemana Lo?" Aku juga ikut bangun.

"Bikin minum. Mau ga?"

"Mauu..tapi capek, bikinin.. terserah Lo apa aja"

"Hih..dasar orang" Jihan menghilang di balik pintu yang sudah tertutup.

Kubaringkan tubuhku di sofa jihan, kakiku menggelantung di dekat pintu.
Gara-gara tadi kepala ku jadi sakit gini.
Ku usap pelan-pelan dahi ku yang tadi terhantuk, sambil memejamkan mata.

"Duh sakit bangeett.." ringis ku.
Tangan kanan ku ku tumpuk di dahi ku agar sedikit menghilangkan rasa pusing.
Mata ku masih terpejam. Air conditioner di kamar Jihan lumayan memberikan efek ke kepala ku.

Ceklek~
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kok ga ada suara Jihan sih?

"Han minumnya taro bawah aja, kepala gue masih pusing. Bentar"
Dikira aku Jihan bisu, habisnya dari tadi suaranya ga ada. Aku panggil ga nyaut-nyaut juga. Si jihan kenapa sih? Beneran bisu kali ya nih anak.

"JI__haaann.." what??
Badan ku kaku sesaat dan reflek bergerak bangkit dari rebahan ku. Kaki ku menyilang dan mata ku membulat sempurna melihat ke arah pintu yang disitu sudah ada seseorang yang menatap ku datar. Sedari tadi dia berdiri di ambang pintu begitu pas buka pintu tadi?

Kaki ku turun ke bawah, dan bangkit.
Sedikit merapikan seragam yang sudah mencang-mencong letaknya.

Suasananya canggung gini. Mata ku kali-kali melihat ke arahnya takut-takut.

Dia mau ngapain sih? Diem aja kaya gitu emang ga pegel apa?

"Mas nyari ji_jihan ya?" Beneran kagok gini gara-gara emang ga jelas suasananya.

Dia melihat ku dari bawah sampai atas. Dan matanya stuck di Deket bagian dada ku

"Benerin kancing kamu" katanya dingin lalu sambil melongos keluar.
What?! Kancing gue?!

Astaga bisa-bisanya sampe kelepas gini sih kancing?!.







Astaga bisa-bisanya sampe kelepas gini sih kancing?!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  (Kanada Ayuna Muliar)

  (Mario Dayu Marcello)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  (Mario Dayu Marcello)

  (Mario Dayu Marcello)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  (Jihana Dayu Sintya)

My Friends Brother | Seo JohnnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang