with guanlin

83 9 0
                                    

Guanlin lagi liat-liat isi rumah Hyera, gak banyak berubah. Cuma ada beberapa bingkai foto, vas bunga, dan pajangan-pajangan lainnya yang terlihat asing bagi Guanlin. 

Guanlin terus aja menelusuri rumah Hyera, udah lama dia gak kesini. Sampai akhirnya matanya tertuju pasa laci yang diatasnya terdapat banyak bingkai foto dan pajangan-pajangan antik dan lucu.

Itu adalah bingkai foto Hyera dan Guanlin. Masih tersimpan rapi dan bersih diantara banyak bingkai disekitarnya. Tak ia sangka, Hyera masih menyimpan foto lama itu.

Guanlin terus menatap foto lama itu, sampai akhirnya ia menemukan lagi fotonya dengan Hyera disana. Tidak hanya dengan Hyera, disana juga ada Changbin. Mereka bertiga tampak sedang asik mengobrol hingga entah dari mana papanya Hyera memotret mereka, dan tidak diduga, hasil fotonya bagus. Ia masih ingat betul kejadian itu.

"Lin, Ngapain?" tanya Hyera yang baru selesai mandi.

"cuma liat-liat foto." jawab Guanlin.

Guanlin dan Hyera duduk bersebelahan disofa ruang tamu, mereka mengobrol, dan melepas rindu, 2 tahun lamanya mereka terpisah dan gak berkomunikasi.
"lu kangen gue?" tanya Guanlin yang membuat Hyera sedikit kaget.

"iya, gue kangen sama lo." jawab Hyera dengan ragu.

Tiba-tiba Guanlin menarik Hyera kedalam pelukannya, Hyera tersentak. Tapi ia gak bisa menolak apa yang Guanlin lakukan, ia juga rindu dengan kehadiran Guanlin. Jangan pikir Hyera kembali mencintai Guanlin. Hyera sangat senang atas kembalinya Guanlin, tapi tidak ada sedikitpun perasaan yang tersisa untuk Guanlin. Karna tempat Guanlin dihati Hyera sudah terganti oleh Hyunjin.

"gue kangen lo, dua tahun kita gak komunikasi, dan sekarang akhirnya gue bisa liat lo lagi." ucap Guanlin yang masih saja memeluk Hyera.

"gue juga kangen banget sama lo." sekarang tangis Hyera malah pecah, ia tidak bisa membendung air matanya lagi. Ia sangat rindu dengan Guanlin, sebagai teman.

"hey hey, jangan nangis." ucap Guanlin sambil mengusap pipi Hyera yang basah dibanjiri air mata.

"lin, hiks"

"iya iya." lalu Guanlin mengecup dahi Hyera. Dan Hyera kembali masuk ke pelukan Guanlin. Wajahnya ia tenggelamkan di dada bidang lelaki itu. Dan Guanlin menumpukan kepalanya diatas kepala Hyera sambil memejamkan mata.

Bagi Guanlin, ini adalah bentuk cinta Hyera yang selama ini ia pendam. Tapi bagi Hyera, ia hanya ingin membuat Guanlin merasa senang dan dihargai, setelah 2 tahun lamanya mereka tidak bertemu.






"Hati-hati." ucap gue ke Guanlin yang udah naik ke motornya dan memakai helm.

Tiba-tiba Changbin pulang, "eh. Ini? GUANLIN?!"

"Eh Changbin?"

"Anjir lo beneran balik?"

"iyalah"

"gila, lo serius banget sama adek gua?"

"iya, gue serius sama dia. Tapi gatau dianya." jawab Guanlin tanpa lirik ke gue.

Gue tertohok sama ucapan Guanlin, merasa gak enak sama Guanlin, dia tulus sama gue, tapi kayaknya gue cuma pura-pura sayang sama dia. Gue gak yakin.

"gua duluan." kata Guanlin lalu melesatkan motornya.

Changbin masukin motor, dan gue kunci pintu pager lalu masuk kerumah. Masih gak enak sama Guanlin, gue yakin kalo dia tau dia bakal sakit banget.

"kenapa lo?" tanya Changbin disela-sela hening.

"ngapapa" jawab gue singkat

"muka lu kalo ada yang dipikirin keliatan bego, lo kenapa?"

"Guanlin, gue gak enak sama dia. Dia tulus sama gue, tapi gue cuma pura-pura." ucap gue sambil nunduk, nahan air mata.

"ya lo sama Guanlin lah, kan dia udah disini tuh,"

"t-tadi, gue jadian sama Hyunjin."

"ANJIR!" Teriak Changbin ampe gue kaget:'

"yaudah gini, lo harus bikin Guanlin pelan-pelan tau, kalo lu udah sama Hyunjin,"

"tapi pasti dia nanti sakit banget."

"udah resiko. Kalo lu sayang sama orang, tanggung sakitnya juga." ucap Changbin dengan santai, sedangkan gue udah mati-matian nahan tangis:'(

"gue masih belum bisa milih diantara keduanya. Gue sayang dua-duanya." lalu gue lari kekamar. Nangis.

Dare | Hwang Hyunjin (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang