panas, perih, dan sakit

99 11 0
                                    

"kenapa? Nangisin Hyunjin?" tanya Felix sambil mengusap rambut Hyera.

"gitu," lirih Hyera

"kenapa gak lo putusin?" tanya Felix, membuat Hyera terkejut.

"gue gamau, gue sayang Hyunjin." mantap Hyera

Felix sedikit menghela nafas "gue gak yakin dia beneran sayang sama lo, stop it. Jangan siksa diri lo sendiri hanya karna lo sayang Hyunjin." ucap Felix sambil memegang kedua bahu Hyera "gue sayang sama lo. Dengerin gue, tinggalin Hyunjin. Gue liat dia jalan, with another girl!"

Hyera menggeleng tak percaya "are you kidding me? Hyunjin gamungkin lakuin itu!" bentak Hyera sambil menitikan air mata.

"tapi dia lakuin itu!" balas Felix, lalu mengusap punggung Hyera dan memeluknya "Don't cry."




















Hyera duduk termenung, memikirkan kelanjutan hubungannya dengan Hyunjin, Hyera gak habis pikir, dia kira Hyunjin bakal bener-bener berubah. Tapi nyatanya nggak sama sekali. Semenjak Hyera ngebebasin Hyunjin buat ke Circuit, Hyunjin jadi keterusan. Bahkan pernah sekali atau dua kali pergi ke club.
Hyera gak ngerti, sesalah itu kah dia dimata Hyunjin? Itu semua kan karna terpaksa. Kenapa Hyunjin bisa ngediemin Hyera sampai dua minggu gini? Apasih yang terjadi sama Hyunjin, sampai-sampai kayak gini? Apa Hyunjin gak sayang sama Hyera? Atau karna ada alasan lain? Sebenernya, Hyunjin itu nutupin apaansih?

Sebenernya Hyera pengen banget ngomong sama Hyunjin, tapi Hyunjin selalu nolak dengan segala macam alasan yang gak masuk akal.

       Hwang💗
Online

Hyunjin, we need to talk

Aku gk mau bolos, knp kmu bolos?

Gpnting bolos/nggak

We need to talk.

Aku gabisa

Pelajaran bu Bomin

Knp lo main hp dipelajaran bu Bomin?

Kamu ngechat, harus aku bales
Read

Pelajaran bu Bomin ya? Tadi gue liat Bu Bomin baru aja masuk ke kelas anak 11 dan ngajar disana.

Entah apa yang bikin Hyera yakin, kalo ada yang disembunyiin Hyunjin. Tapi hatinya perih kalo harus mikirin Hyunjin, Hyera kecewa sama Hyunjin. Gak seharusnya dia nutup-nutupin ini. Hyera gak suka dibohongi kayak gini.

Dan Hyera bukan anak kecil yang gampang dibohongi. Hyera capek kalo harus gini terus, dia gamau jadi boneka Hyunjin. Tapi dilain sisi dia pengen banget memperbaiki masalah ini, bukan mengakhiri dengan perpisahan. Hyera sayang Hyunjin.

•••

Hyera berdiri didepan pagar sekolahnya, nungguin saudaranya yang bermarga Lee itu datang menjemputnya. Siapa lagi kalo bukan Lee Minho atau yang biasa dipanggil Lino itu.

Sekarang, Hyera lebih deket ke Lino dibanding Changbin. Lino lebih
kakak-able. Dan lebih pengertian dibanding Changbin. Terlebih lagi, Hyera suka banget cerita sama Lino.

Sudah sepuluh menit gadis itu menunggu kakaknya yang tak kunjung datang, didepan gerbang sana. Celingukan. Tiba-tiba ekor matanya menangkap pemandangan yang tak biasa.

Hyunjin lagi.

Kali ini ia sedang berbonceng Heejin di jok belakangnya, mereka tampak asik mengobrol sambil tertawa, bahkan Heejin tampak centil ke Hyunjin. Segala peluk-peluk Hyunjin. Dan Hyunjin terima aja?! Bahkan Hyunjin mengusap punggung tangan Heejin yang melingkar diperutnya.

Hyera panas, tapi dia harus tahan semua ini. Dia gamau jadi bahan tontonan orang-orang, gimanapun ini tempat umum. Hyera harus bisa kondisiin emosinya, dan mati-matian nahan nangis. Padahal, airmatanya sudah membendung.

"Hyera!" panggil seseorang dari belakang, yang Hyera kenal betul suaranya.

Hyera mengusap air mata yang hampir jatuh dari matanya, dan berbalik. Terlihat Guanlin yang sedang menuju kearahnya dengan motornya.

"belum dijemput?" tanyanya, sambil membuka kaca helmnya. Dan diberi gelengan kepala oleh Hyera.

"mau bareng?" tanyanya lagi.

"kak Lino bentar lagi sampe, kali." jawab Hyera dengan enteng. Padahal, hatinya sudah meronta-ronta ingin pulang. Tapi, dengan pemikiran Hyera yang pabo ini. Dia malah berpikir kalo pulang bareng Guanlin, Hyunjin akan tambah marah.

"yaudah, duduk situ dulu. Gue temenin." ajak Guanlin, lalu memarkirkan motornya dibawah pohon rindang dan disamping bangku panjang yang terbuat dari kayu.

"gimana, sama Hyunjin?" tanya Guanlin.

Hyera menghela nafas dengan berat, "gak baik-baik aja. Tadi, dia bohong sama gue, dan sekarang. Dia boncengan sama Heejin." jawab Hyera dengan lesu.

"kenapa gak lo putusin?" tanya guanlin.

Hyera mengendikan bahunya, "gue gatau, gue sayang Hyunjin dan masih mencoba berpikir kalo semua ini cuma prank Hyunjin atau semacamnya, gue sayang Hyunjin. Tapi disisi lain, gue gamau terus-terusan dijadiin boneka." lirih Hyera.

"sesuatu yang bikin sakit itu, harusnya lo lepasin. Gak baik pertahanin apa yang buat lo sakit. Gue juga melakukan hal yang sama." ucap Guanlin, yang malah membuat Hyera tertohok. Ia tau betul bahwa kalimat akhir itu ditujukan untuk membuat Hyera sadar bahwa apa yang Guanlin rasa, terjadi pada Hyera juga.

Hyera jadi paham, yang mana yang serius, dan yang mana yang cuma main-main. Guanlin masih diam-diam menyimpan rasa untuk Hyera. Dan Hyera sadar betul, semua yang Guanlin lakukan itu pengorbanan, lagi. Hyera tau, semua itu gak mudah. Tapi Guanlin lakuin itu, karna Guanlin sayang Hyera.

Dare | Hwang Hyunjin (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang