became a big trouble

93 11 1
                                    

Beberapa minggu ini, gue dan Hyunjin sedikit renggang. Mungkin karna faktor ujian kali yah? Bulan-bulan ini dan berikutnya, kita disibukan dengan ujian.
Sebenernya bukan gitu doang, beberapa hari yang lalu. Gue sempet berangkat ke tempat les bareng Guanlin, dan hari itu juga Hyunjin jauhin gue, mau gimana lagi orang Felix, Ayen, Seungmin pada latihan. Cuma Guanlin doang yang ada, hp gue lobet gabisa pesen gojek.

Dan dua minggu lalu, kita berantem gara-gara Hyunjin tau kalo Guanlin itu mantan gue, bukan sodara. Itu bikin dia marah sampe 2 hari. Dan marahnya bener-bener serem.

Gue udah coba berkali-kali buat ngomong sama Hyunjin, tapi Hyunjin berkali-kali coba jauhin gue. Gue pengen banget jelasin semuanya, terlebih minta penjelasan karna Hyunjin jauhin gue selama itu.

Satu lagi, gue liat dia pas pulang sekolah. Bonceng cewek yang gue gak tau dia itu siapa.

Semua orang tau, Gue dan Hyunjin best couple disekolah. Kita gak pernah sekalipun berantem, kecuali bebrapa minggu ini. Mereka semua kepo tentang apa yang terjadi sama gue dan Hyunjin. Putus? Mungkin sebentar lagi.

"udahlah, jangan nangis terus. Kan bulan ini kita lagi sibuk ujian, lu sibuk ngurusin Hyunjin. Ayo dong." pinta Somi sambil goyangin badan gue yang telungkup dimeja.

"gue salah apasih? Gue juga mau jelasin semuanya kali. Hiks gue gamau dihindarin kayak gini hiks. Hyunjin anjing!" bentak Hyera yang didengar satu kelas. Mereka semua langsung melemparkan tatapan bingung ke Hyera yang sedang menangis dimejanya.

"iya-iya kita ngerti, udahlah jangan dipikirin dulu. Nanti kita coba buat bikin Hyunjin mau ngomong sama lu. Udah, fokus ujian dulu aja Ra." ucap Arin sambil ngelus punggung Hyera.

"emang bacot banget si Hwang brengsek Hyunjin. Awas aja, gue labrak sekarang juga!" gerutu Doyeon sambil jalan keluar, dan ditahan oleh Somi,
Somi menggeleng, memberi kode agar Doyeon tak melakukan itu.

"udahlah Doy, jangan apa-apa dibawa emosi. Kita tenangin Hyera dulu, biar Hyera bisa fokus ujian lusa." lerai Arin. Memang, lusa Hyera ada ujian. Dan dia juga harus beresin masalah kecil ini sama Hyunjin.












"lo berantem sama Hyera?" Tanya Seungmin ke Hyunjin yang terfokus sama hpnya.

Hanya deheman kecil yang keluar dari mulut Hyunjin, tak ada jawaban lain.

"jawab kek" suruh Felix

"gatau" singkat Hyunjin

"apaan si gatau-gatau. Aneh lo, masa cewek kayak Hyera bisa lo hindarin berminggu-minggu gitu." sambung Jeongin, dan tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Hyunjin.

"lo serius sama Hyera gak sih?!" bentak Felix sambil memukul meja kantin.

"apaansih, santai goblok. Jangan ngurusin hubungan gue" jawab Hyunjin dengan santai.

"Hyera sahabat gua, kalo lo gamau serius sama dia, ya lepasin! Banyak cowok yang lebih baik buat Hyera!" bentak Felix, Hyunjin cuma natap Felix yang mulai emosi dengan tenang. Gak takut diamuk Felix.

Felix cengkram kerah baju Hyunjin dan diangkat. Dengan tatapan yang penuh dengan emosi "lo seriusin Hyera, atau putusin Hyera!" ancam Felix, lalu membanting Hyunjin kelantai, lalu pergi.
Seisi kantin mengalihkan pandangaannya ke Hyunjin yang terbanting kelantai. Bukannya Hyunjin takut, Hyunjin cuma tau diri. Dia salah dan dia gak berhak marah. Tapi, walaupun Hyunjin tau bahwa ia salah, ia tak bisa memaksakan perasaannya yang palsu ini.




"Ra, makan." pinta Justin ke Hyera yang masih telungkup dimejanya.

"tadi lo nangis, sekarang gamau makan. Tingkah lo ada-ada aja." sungut Doyeon.
"yaudah, kalian kalo mau makan, sana. Gue gamau. Jangan paksa!" lirih Hyera yang masih telungkup dimejanya.

"gue panggilin Guanlin nih," ancam Daehwi.

"apansih tai, bawa-bawa Guanlin maksudnya apa?!" bentak Hyera yang akhirnya bangkit dari posisi awalnya.

"gue disini, gausah dipanggi juga." ucap Guanlin tiba-tiba dari belakang tempat duduk Hyera.

Alig squad bisik-bisik lalu Pergi meninggalkan Hyera dengan Guanlin. Dengan tertawa kecil dan akhirnya mereka semua keluar kelas.

Guanlin berpindah tempat, lalu duduk dibangku kosong sebelah Hyera, bangku Somi. Guanlin duduk sambil menatap tersenyum ke Hyera, membuat Hyera tak nyaman.

"apaansih" sinis Hyera

"sensi banget, nih ayo makan, tadi gue beli nasi goreng yang biasa lo beli." ucap Guanlin yang masih terfokus mengeluarkan nasi goreng dari plastik.

Hyera luluh dengan kelakuan manis yang diberikan Guanlin, tapi ia masih ada di mood yang jelek. Jadi ia memutuskan untuk diam.

"gamau?" Tanya Guanlin dan diberi gelengan kepala oleh Hyera.

"gaada Hyunjin, mau gue suapin?" tanya Guanlin, yang malah membuat Hyera tertohok. Gaada hyunjin.

Hyera tersenyum kecut lalu menggeleng pelan. "lo aja yang makan, ya?" ucap Hyera dengan senyum manis lalu keluar kelas.

Hyera berjalan dengan agak lemas menelusuri satu sekolah, kecuali kantin. Ia takut harus bertemu teman-temannya atau malah bertemu dengan Hyunjin. Ia masih ingin menyendiri untuk saat ini. Hyera berniat bolos, walaupun lusa ada ujian, ia tak peduli. Ia menginginkan ketenangan untuk saat ini.

Tak ia sangka, dengan penampialnnya yang berantakan sekarang, mata sembab, pucat, dan agak lebih kurus. Ia bertemu Dengan orang yang sama sekali ia tidak mau temui saat ini. Hyunjin.

Mata Hyera dan mata Hyunjin saling bertemu, Hyera mencoba membuang muka, dan terus berjalan. Hyunjin juga melakukan hal yang sama, tapi tatatpannya seolah-olah mengatakan
'lebih kurus, lebih murung, kenapa dia buang muka? Matanya sembab dan bibirnya pucat. Dia nangis?'

"Felix" panggil Hyera dengan sedikit berlari keara Felix dan memeluknya.

"what happened? Are you okay?" tanya Felix.

"no, i'm not." jawab Hyera.

Dia cuma butuh Felix.

Dare | Hwang Hyunjin (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang