Chapter 1

567 39 4
                                    

Thorny pov

Kriing...... Kriing.......

"Hoam...ngantuk banget deh, boleh bolos ga ya. Ga ah nanti pasti diomelin kak solar."

Dengan terpaksa kubuka mataku, meninggalkan alam mimpiku yang indah. Lalu aku beranjak dari kasur empukku, mematikan alarm, dan segera menyiapkan diri untuk pergi ke sekolah. Setelah selesai bersiap, kuturuni tangga marmer beralaskan karpet merah. Sesampainya di ruang makan, aku memfokuskan pandanganku kepada seorang lelaki tampan yang sedang duduk rapi di meja sambil memainkan smartphonenya dengan seragam yang sudah rapi dipakainya. Ketika menyadari keberadaanku, ia langsung menatapku dengan pandangan muka yang masam.

"Kenapa lama sekali sih, aku udah lapar tau." ucap kakakku yang mengalihkan pandangannya sejenak dari smartphone yang di genggamnya.

"Lah ya kalo lapar tinggal makan lah." ucapku dengan nada polos yang dapat membuatnya meledak.

"Wahai adikku yang polos, kalo makanan udah siap juga pasti kakak udah makan dari tadi. Huh emang susah ya punya adik yang polosnya kelewatan." ucap kakakku dengan nada kesal, lalu memfokuskan kembali pandangannya kepada smartphonenya.

"Lah ya udah deh thorny masak dulu, ya kalo kak solar yang masak bisa-bisa tuh dapur berubah jadi kapal pecah, yaudah kak, thorny masak dulu." ucapku dengan segera aku melangkahkan kakiku menuju dapur dan pura-pura tidak mendengar apa yang kakakku ucapkan.

"Nih anak bener-bener ya minta dilakban mulutnya." ugut kakakku dengan muka yang bertambah masam.

Setelah selesai sarapan, aku bersama kakakku segera masuk ke mobil kakakku dan berangkat menuju sekolah.

Thorny pov end

Sesampainya di parkiran sekolah, solar memarkirkan mobilnya tepat di sebelah mobil berwarna merah mengkilat.
Sesosok pemuda berjaket merah keluar dari mobil itu menuju mobil sebelahnya.

"Oi, lampu cepetan keluar lama amat dah udah kayak cewe." ucap hali dengan ekspresi dingin yang selalu terpasang di wajah tampannya.

"Ya sabar kali pikachu, gw tuh harus tampil ganteng di depan fans gw. Apa kata dunia kalo orang-orang ngeliat solar acak-acakan." ucap solar sambil merapikan pakaian serta rambutnya dan mulai membuka pintu mobilnya dan diikuti ole thorny.

"Ya ya terserah gw udah males layanin orang setengah waras kayak lu. Buru ah sebelum tuh cewe sumo gila dateng." ucap hali sambil melirik ke arah kiri dan kanannya.

Belum beberapa menit hali nyebut, orangnya langsung dateng nyamperin. Dia adalah Laras, cewe berbadan bulat dsngan rambutnya yang dikuncir dua dengan dua buah pita berwarna merah muda yang menghiasi rambutnya. Dia adalah satu dari banyaknya cewe yang naksir sama hali. Laras sangat ditakuti oleh anak-anak sekelasnya terutama anak cewe, karena sifatnya yang suka membuli.

Setiap hari laras menghampiri hali dan berbicar dengannya. Hali sih ga masalah kalo diajak ngomong cuma gimana ga jijik coba kalo ngomongnya diimut-imutin dengan mukanya yang dipolos-polosin. Sebab itu, hali selalu dateng lebih awal. Nahasnya, laras udah nyampe duluan dan udah siap duduk manis ala-ala tuan putri. Sampe rela dateng ke sekolah jam 1 malem cuma buat nungguin hali dateng. Sejak saat itu, hali selalu berhati-hati kalo dateng ke sekolah. Ya kayak sekarang ini.

"Eh, darling sebelum kamu nyampe juga udah aku tungguin kok. Sampe kapan pun bakalan aku tungguin, meskipun 1 abad sekalipun." ucap laras yang dari tadi mendengar pembicaraan mereka. Dan dia merasa baik-baik aja setelah disinggung.

Author : "Emang hebat kamu laras ga kesinggung dibilangin cewe sumo gila."
Laras : "Buat apa kesinggung kan itu nama panggilan spesial my hali ke aku. Aduh, makin cinta deh sama dia."
Hali : "Lu tuh bener-bener ga ada kapoknya deketin gw ya. Gw tuh udah punya pacar jadi ga usah deketin gw lagi."
Laras : "Kan kamu belum nikah, jadi masih bisa aku rebut. Uhhhh i love you my hali."
Solar, thorny, author : "Gila serem amet dah."
Author : "Udah.... back to story."

"Gila serem amet dah." batin solar dan thorny.

"Lu mau nungguin gw ampe 1 abad. Belum satu abad juga lu udah mati kali. Udah ah minggir gw mau lewat." ucap hali sambil mendorong laras hingga jatuh.

"Ih hali my darling kok jahat amat dah. Ga apa apa deh laras jadi tambah cinta hihihihi." ucap laras sambil cekikikan sendiri dan mulai berjalan kearah kantin untuk membeli bakpao kesukaannya.

Mereka bertiga pun berjalan menuju bangunan sekolah. Sesampainya mereka di bangunan sekolah, terdengar jeritan-jeritan fans yang nyaring yang meramaikan suasana sekolah yang awalnya sepi. Hali dengan santai berjalan sambil memasang muka dingin andalannya dan memilih untuk mengabaikan jeritan fansnya.
Sedangkan solar dengan tampang coolnya menyapa dan melambaikan tangannya kepada para fansnya. Thorny yang berada di sebelah solar hanya mampu tersenyum canggung saat mendapati beberapa pasang mata yang menatapnya tajam.

Sesampainya di kelas thorny

"Thorny belajar bener-bener jangan cuma main-main aja contohlah kakakmu yang pintar lagikan tampan ini. Yaudah kakak mau ke kelas dulu jangan nakal !"

"Iy kakak thorny juga tau kakak berhenti perlakuin thorny kayak anak kecil thorny udah besar." ucap thorny dengan pipinya yang digembungkan.

"Ha, udah besar kakak ga salah denger nih, kemaren aja hampir diculik gara-gara ketipu sama tukang permen dan tuh pipi jangan digembungin nanti meletus." ucap solar yang tertawa pelan karena tingkah adiknya yang menggemaskan.

"Udahlah kak solar kan udah berlalu ga usah diungkit-ungkit lagi deh lagian emang pipi bisa meletus ya ?" ucap thorny sambil sedikir memiringkan kepalanya.

"Thorny, titip salam buat Fanfan bilang 'i love you'." ucap hali yang tiba-tiba nyelonong pembicaraan kakak beradik di depannya.

"Tumben si pikachu tsun-tsun ini bilang 'i love you', biasanya kan malu -malu." ejek solar dengan seringai di wajah tampannya.

"Diem lu lampu, suka suka mulut gw mau ngomong apa kenapa lu yang sibuk. Udah gw mau ke kelas dulu. Thorny jangan lupa sampein." ucap hali sambil melangkahkan kakinya menju kelasnya yang dibarengi dengan langkah kaki solar.

"Siap kak hali nanti thorny sampein. Dah, hati-hati ke kelasnya kak hali kak solar." ucap thorny yang melambaikan kedua tangannya kepada kedua jejaka paling populer di sekolahnya.

Setelah selesai mengucapkan salam perpisahan, thorny pun memasuki kelasnya yang seketika itu pun ribut karena ulah dari kedua teman terdekatnya.

TBC

Vote dan comment ya 😜

Mohon maaf bila ada kekurangan dalam cerita ini.

Terima kasih sudah mau membaca.

Info

Gempa, Ice - kelas XII A

Halilintar, Yaya - kelas XII B

Solar, Ying - kelas XII C

Thorny, Fanfan, Blazey - kelas X A

Fanny, Gopal - kelas X B

Destiny (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang