Chapter 4

366 32 0
                                    

Di sebuah rumah mewah tepatnya pada bagian ruang tamu terlihat empat orang yang sedang memulai pembicaraan serius terlihat dari muka pria dan wanita yang duduk bersebelahan.

"Jadi, ada apa kalian kemari ?" - Solar

Untuk menghilangkan kecanggungan yang menyelimuti ruang tamu tersebut, seorang anak laki-laki berbalut seragam sma dengan kaca mata gayanya yang berwarna orange melontarkan pertanyaan yang sedari tadi bertengger di benaknya dengan ekspresi wajahnya yang terkesan serius + datar.

"Begitukah caramu berbicara kepada orang yang lebih tua ?
Apa kau tidak pernah diajarkan sopan santun ?" - Alberto ( papa solar dan thorny)

"Ga usah basa-basi, sebaiknya kalian cepat katakan apa yang ingin kalian sampaikan." - Solar

"To the point ya ? Memang solar sekali." - Aria (mama solar dan thorny)

Thorny hanya dapat diam dengan wajahnya yang terbilang agak pucat karena adanya perasaan takut.
Ia hanya dapat memperhatikan interaksi yang terbilang cukup menengangkan antara kakak dengan kedua orang tuanya.

"Kami akan langsung ke intinya.
Kami berdua-



















































































































telah bercerai." - Alberto

Thorny pov

DEG

Kata yang tidak ingin kudengar seketika itu juga menyapa telingaku. Rasanya tubuhku kaku, rasanya sulit untuk mengerakkan badanku sendiri. Aku terlalu terkejut mendengar apa yang orang tuaku sampaikan.
Kulihat kakakku yang duduk di sebelahku, dapat terlihat bahwa wajahnya sama-sama menampilkan ekspresi terkejut.

"A... ap apa maksud perkataan papa tadi ?" - Thorny

"Kami telah bercerai, siapa yang mau coba punya istri PELACUR." - Alberto

"Ha?" - Solar + Thorny

"BERANINYA KAU BILANG PELACUR! SEPERTINYA KEPALAMU ITU HARUS DIPUKUL DULU DENGAN PALU.
KAU PIKIR KARENA SIAPA AKU JADI BEGINI HAH!" - Aria

"AKU SIBUK DENGAN PEKERJAANKU BUKAN BERARTI KAU BISA SEENAKNYA!  BERMAIN DENGAN PRIA LAIN DI BELAKANGKU,
DASAR MANUSIA ULAR!" -Alberto

"HO HO HO MEMANGNYA AKU TIDAK TAHU KAU JUGA BERMAIN DENGAN WANITA LAIN DI BELAKANGKU KAN!" - Aria

"BERANINYA KAU!" - Alberto

Pandangan di mataku mulai kabur akibat air mata yang menggenang di mataku. Rasanya sakit, sedih, kecewa semua perasaan negative tersebut mulai menyelimuti diriku.


















































Puk

Secara tiba-tiba kakakku menepuk pundakku, lalu bertanya dengan ekspresi wajahnya yang terlihat khawatir.

"Thorny, kau baik-baik saja ?" - Solar

"Kakak tidak perlu khawatir, aku baik-baik sa-

Belum selesai kuucapkan kalimatku, tiba tiba sebuah tangan menarik lenganku yang membuatku terpaksa berdiri.

"aku akan bawa thorny akan kupastikan bahwa kehidupannya lebih baik dibandingkan hidup dengan mu." - Aria

"Mama lepas, aku ingin bersama kakak." - Thorny

"Thorny jangan buat mama kesal, ayo sekarang kau ikut mama." - Aria

"Tapi ma, bagaimana dengan kakak ?" - Thorny

"DURI, solar biar papa yang mengurusnya sekarang kau ikut mama !" - Aria

Aku agak terkejut dengan apa yang mama katakan.
Duri panggilan nama itu digunakan oleh mama ketika ia sedang sangat marah.
Tetapi untuk sekarang ini tidaklah penting, hal yang penting sekarang adalah

"Kak Solar" - Thorny

Kuterikkan namanya dengan air mata yang sudah membanjiri kedua pipiku. Tanganku terus saja diseret keluar rumah. Dapat kulihat kakakku yang sedang memberontak dari tahanan papa dengan wajah sedihnya yang terpampang jelas, air mata yang juga mengalir di kedua pipinya.

Aku belum pernah melihat kakakku menangis, tetapi entah mengapa ketika melihatnya hatiku sangat sakit melebihi rasa sakit yang tadi kurasakan. Kudengar kakakku meneriakkan namaku dengan seketika suara teriakkan nya lenyap teredam pintu rumah yang sudah tertutup rapat.

Thorny pov end

TBC

Halo semua ketemu lagi

udah agak lama author ga update

Maaf karena cara penulisannya diubah lagi (maklum masih pemula)

Karena sekarang author lagi nyari cara penulisan yang tepat.

Semoga ini terakhir kalinya cara penulisannya diubah

Author juga pusing kalo terus diubah-ubah

Vote dan comment ya!

Author berharap kalian mengikuti cerita ini sampai tamat

Happy reading semuanya

Okay, kalo gitu author pamit dulu
See ya !

Sampai ketemu di chapter berikutnya.

Destiny (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang