Saku Lumiere High School
07:05 AM
Tap... Tap... Tap...
Terdengarlah derap kaki seorang pemuda yang berjalan menuju gedung mewah berwarna putih yang kini terlihat di depan matanya.
Gedung itu adalah sekolah Saku Lumiere merupakan sekolah yang meraih peringkat 1 sebagai sekolah yang terkenal akan fasilitas yang bagus serta murid-muridnya yang memiliki kepintaran di atas rata-rata. Seperti biasa pemuda dengan kaca mata berwarna oranye sedang membaca buku sambil mendengarkan musik melalui earphonenya.
Tetapi secara tiba-tiba seseorang menabraknya."Aduh, kepalaku." - Ying
"Lu itu ya, kalo tuh mata ga digunain mending lo sumbang aja." - Solar
"Eh, Solar ?!" - Ying
"Dan satu lagi mau sampai kapan lu meluk gw." - Solar
Loading 1%........100%
"Hah?" - Ying (blush)
Setelah menyadari apa yang baru saja terjadi ying pun segera berdiri dan mengulurkan tangannya kepada pemuda pemuda berkacamata oranye.
Tanpa disadari sudah banyak mata yang tertuju kepada dua insan tersebut.
Termasuk orang yang berdiri bagai patung dengan tatapan yang terkesan kosong + kaget.
Mulailah terdengar bisikan-bisikan dari beberapa siswa-siswi."Eh, huhuhu Solar ku sudah tercemar oleh kotoran berkaca mata bulat."
"Berani banget dia, dasar tuh cewe emang ga tau malu mencari kesempatan dalam kesempitan."
"Aduh, baru pagi kok gw udah disuguhkan pemandangan drakor sih, malah kemaren emak maksa gw nonton drakor pula."
"Wow, very romantic."
"Teros, lanjutkan!"
Dari kejauhan berdirilah ketiga gadis cantik yang sedari tadi menyaksikan adegan singkat yang baru saja terjadi beberapa menit yang lalu.
"Genit banget sih tuh cewe." - Miliana
"Woy guys, ini mata gw ga bermasalah kan ?" - Emiliy
"Lo pikir aja sendiri, tuh cewe emang mau mampus ya! Lo liat aja nanti ya cewe butek, gw bakal buat lo serasa hidup di neraka." - Irene
Kembali ke tempat kejadian
"Aduh sayang, apa kamu sudah merasa besar ?" Apa kamu merasa sudah bisa meninggalkan papamu yang keriput dan jelek ini!" - Yang (ayah ying)
"Papa, jangan lebay deh lagian kan aku juga ga sengaja nabrak Solar." - Ying
"Ow, jadi namanya Solar ya ?" - Yang
"Papa sebaiknya pulang sebentar lagi Ying harus masuk ke kelas." - Ying
Karena tidak ingin terus-menerus membuat keributan Ying pun menyeret papa nya menuju gerbang sekolah. Selain itu, Ying merasa tidak enak dengan Solar karena tindakan semboro dari papanya ini.
"Pak Wijaya, tolong tutup pintunya!" - Ying
"Baiklah, sebaiknya bapa pergi karena gerbang sekolah ini akan ditutup!" - Pak Wijaya (security)
Ying pun melihat papanya mulai pergi meninggalkan gedung sekolah dengan badannya yang tertunduk lemas sambil memegang tas kantornya yang berwarna coklat. Seketika itu, Ying merasa bersalah telah mengusir papanya. Tiba-tiba Yang berdiri tegak dan mulai berlari kencang sambil berteriak.
"Honey, anak kita. She want to leave me with his boyfriend." - Yang
"PAPA" "Lupakan! aku sama sekali tidak menyesal telah mengusirnya." - Ying
Kelas XIIC
Suasana di kelas sangat ramai banyak yang bergosip tentang kejadian yang baru saja terjadi di depan area gedung sekolah.
"Eh, cewe genit dah dateng guys."
Dengan perlahan Ying memasuki kelas dengan tas yang ia jinjing di tangan sebelah kanannya menuju bangku kosong yang terletak di pojok kanan kelas.
"Jangan dihiraukan Ying! Mereka hanya ingin memancing emosimu, stay calm." - Ying
Ding... Dong...
"Semuanya kembali ke bangku masing-masing sebentar lagi Bu Marina datang." - Ketua Kelas
Tidak lama setelahnya, masuklah seorang wanita dengan pakaian rapi dengan membawa setumpuk kertas ulangan.
"Berdiri! Selamat pagi Bu Marina." - Ketua Kelas
"Selamat pagi Bu Marina." - Semua murid di kelas
"Selamat pagi anak-anak, duduk ibu akan membagikan kalian kertas ulangan, tapi sebelum itu ibu akan memindahkan tempat duduk kalian." - Bu Marina
Dengan begitu Bu Marina membacakan pemindahan tempat duduk dan setelah itu, masing-masing murid dibagikan kertas ulangan.
"Posisi tempat duduknya sih enak, tapi kenapa harus sebelah denganya?!" - Ying
"Oh iy, bagi murid yang sudah selesai mengerjakan bisa langsung keluar untuk istirahat." - Bu Marina
Waktu untuk mengerjakan ulangan pun dimulai, semua murid mulai mengerjakan soal dengan serius.
"Tinggal nomor 15, gimana ya caranya? Semalam aku lupa mempelajarinya." - Ying
Secara tiba-tiba, Solar berdiri dari bangkunya dan mulai melangkahkan kakinya menuju meja guru dan menyerahkan lembaran kertas soal yang telah selesai ia kerjakan.
"Seperti biasa Solar, kau murid pertama yang menyelesaikan soal ulangan. Baiklah kau boleh keluar untuk istirahat." - Bu Marina
"Bu, saya sudah selesai." - Ying
"Baiklah, kau juga bisa keluar. Murid-murid harap tenang kita sedang ulangan!" - Bu Marina
Ying pun mulai melangkahkan kakinya menuju keluar kelas tanpa ia sadari sepasang mata menatapnya dengan tajam. Dengan santai, ying berjalan menelusuri taman sambil mendengarkan musik melalui earphone. Lalu, ia bersender di salah satu batang pohon tua yang cukup besar. Tiba-tiba, ying mendengar suara dengkuran halus seseorang dan ying pun membalikkan badannya untuk melihat apa yang ada di balik pohon tersebut. Ying pun terkejut saat melihat siapa yang berada di balik batang pohon tua tersebut.
"Solar?!" - Ying
TBC
Vote dan comment ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (Discontinued)
Fiksi Umumorang tua ku selalu sibuk bekerja sehingga tidak pernah pulang. Tetapi suatu hari mereka pulang secara tiba tiba dan memberikan kabar yang mengejutkan. Solar x Fem Thorn (siblings) Boboiboy milik Monsta