Chapter 6

330 24 5
                                    

Ying pov

Sepulang sekolah

Hari ini adalah hari yang menyenangkan di sekolah baruku. Oh iya, aku lupa memperkenalkan diri namaku ying, aku murid pindahan. Alasan kepindahanku karena ibuku harus dirawat di rumah sakit yang elit. Sekarang ini aku sedang melakukan perjalanan ke rumah sakit. Pada hari ini aku bertemu murid laki-laki yang tampan, tapi sayangnya sifatnya dingin. Sebenarnya aku tahu kalau dia memiliki sifat yang baik.

Sesampainya di rumah sakit

Sekarang ini aku sedang berdiri di depan pintu berwarna putih. Aku sudah tidak sabar menceritakan kegiatan hari pertama di sekolah baruku. Ketika kubuka pintu tersebut yang kulihat bukanlah seorang wanita tua melainkan seorang gadis kecil yang berusia sekitar 13 tahun yang sedang membaca buku yang bisa dibilang cukup tebal. Anak itu pun menoleh kearahku karena mendengar suara pintu yang dibuka olehku.

"S sepertinya a aku salah ruangan." - Ying

"Tunggu, maukah kau menemaniku sebentar?" - ???

"Eh?" - Ying

Setelah itu, aku terpaksa menemaninya karena tidak sanggup melihat jurus puppy eyes nya sungguh menggemaskan. Wajahnya terkesan kalem dengan rambut coklat yang tergerai hingga punggung serta sepasang manik emerald indah yang seakan menghipnotisku.

"Hai, namaku thorny, kalo kakak?" - Thorny

"Namaku ying, sebenarnya aku ke sini ingin mengunjungi ibuku yang sedang sakit, tapi ga tau kenapa bisa sampai ke sini." - Ying

"Maaf, aku malah menahan kakak untuk menemaniku, padahal ada orang yang lebih penting yang ingin kakak temani." - Thorny

"Ga apa apa kok, lagian kan aku tidak bisa meninggalkan gadis kecil sepertimu sendirian." - Ying

"Aku sudah terbiasa sendirian kok, lagian umurku ini sudah 15 tahun." - Thorny

"Benarkah kok aku kurang yakin ya? Ngomong-ngomong buku apa yang kaubaca?" - Ying

"Ini? Disini tidak ditulis judul ceritanya, tapi entah mengapa aku merasa jalan ceritanya hampir sama dengan jalan hidupku, bahkan nama tokoh utamanya juga sama denganku." - Thorny

Kulihat riak wajahnya menjadi murung dan dia mengatakan dengan suara pelan.

"Apakah kehidupanku juga akan berakhir seperti ini?" - Thorny

"Hah, tadi kau mengatakan sesuatu?" - Ying

"Tidak, bagaimana kalau kakak mengunjungi ibu kakak? Kasihan kan mungkin saat ini beliau sedang menunggu." - Thorny

"kau benar juga aku hampir lupa." - Ying

"Oh iya, kalau kak ying berkenan maukah kakak mengunjungiku lagi?" - Thorny

"Tentu saja sekarang aku pamit dulu ya." - Ying

Aku berpamitan dengannya sambil melambaikan tangan kiriku, kulihat dia juga ikut melambaikan tangannya disertai senyumannya yang terkesan lembut, sebelum kututup rapat pintu putih tersebut. Dari sinilah kehidupanku untuk membebaskannya dari sang duri takdir.

Ying pov end

Di sebuah ruangan terdapat sebuah ranjang rumah sakit yang diduduki oleh seorang gadis dengan manik mata seperti batu emerald yang memandang ke arah luar jendela.

"Kakak aku kangen, akan tiba saatnya dimana kita akan saling bertemu pandang satu sama lain." - Thorny

TBC

Destiny (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang