🐻R; Ternyata

279 54 6
                                    

"Te ... terima kasih," ujar Umji setelah melihat kakinya sudah terbalut dedaunan yang merupakan racikan lelaki yang mengaku bernama Yoongi ini.

Yoongi mengangguk sebagai balasannya, kemudian berbalik dan ingin melangkah pergi.

"Tunggu!" ucap Umji. "Jangan tinggalin aku sendirian! Aku takut ...."

"Ini adalah gubukku. Kau istirahat dulu saja, aku akan mencari makanan."

"Besok pagi saja saat mencari makanan," ujar Umji.

"Kalau sedang dalam wujud beruang aku kesusahan mencari buah, aku lebih butuh daging saat menjadi beruang," jawab Yoongi. "Kau mau aku makan?"

"Hei! Yang benar saja!" jawab Umji ketus. "Kalau kau pergi sekarang, aku sendirian di sini. Aku takut ...."

Yoongi akhirnya menghela napas. "Ya sudah, baiklah."

"Asikkkk," ujar Umji sedikit senang. "Duduklah di sini, ada yang ingin aku tanyakan."

Yoongi tidak di duduk di sebelah kursi kayu yang diduduki Umji, melainkan duduk di rerumputan yang ada di bawah Umji. "Kenapa kau duduk di bawah?"

"Aku sudah biasa duduk di rumput dan ingin membuat api unggun."

"Kenapa membuat api unggun?"

"Supaya kau tidak kedinginan." Jawaban sederhana yang terdiri dari empat kata itu mampu membuat Umji merasa salah tingkah pada akhirnya.

"Apa aku bol-"

"Tidak, duduklah di situ saja."

Umji memilih menurut dan melihat bagaimana Yoongi berusaha untuk menyalakan api unggun dengan menggesekkan sebuah batu.

"Oh iya!" celetuk Umji tiba-tiba. "Kau tadi ditembak pemburu 'kan? Apa tidak apa? Sakit atau tidak?"

"Yoongi!" seru Umji lagi saat melihat Yoongi diam tak menggubris.

"Tidak sakit sama sekali. Sudah sering aku mendapat peluru seperti ini," jawab Yoongi akhirnya.

"Itu berarti masih banyak pemburu di sini dong?" ucap Umji. "Sepertinya penjaga hutan harus lebih memperketat penjagaan di sini. Apa kau tidak pernah coba melawan mereka?"

"Malas."

"Tapi, kalau manusia itu ingin membunuhmu bagaimana?"

"Tinggal aku terkam saja, pasti mati."

Umji membulatkan matanya mendengar jawaban Yoongi. "Kau pernah menerkam orang?"

"Pernah."

Oke, Umji kini menelan salivanya gugup, bagaimana nanti kalau sewaktu-waktu Yoongi akan menerkamnya?

"Kau ti ... tidak berpikiran u ... untuk memakan ku 'kan?"

Jantung Umji berdetak makin kencang saat Yoongi menoleh ke arahnya dengan mata tajam. "Malas. Untuk apa? Pasti dagingmu tidak sedap."

Api unggun akhirnya menyala bersamaan dengan rasa kesal Umji yang sudah berapi-api di dalam hatinya.

"Aku tersesat, beru- maksudku Yoongi. Aku tidak tau jalan pulang. Apa kau bisa menolongku?"

"Bisa, tapi aku tidak berjanji. Dunia manusia terlalu berbahaya untukku."

"Tapi, sekarang kan kau juga berwujud manusia. Berarti kau juga berbahaya untuk dirimu sendiri dong?"

"Itu lain. Aku berwujud beruang putih dan tinggal di hutan hujan tropis, apa kau pikir yang mengincar ku tidak banyak? Sangat banyak."

Mendengar ucapan Yoongi membuat Umji merasa sedih dan menatap Yoongi sendu. "Kau pasti kesusahan."

"Memang, tapi ini memang keinginanku. Setidaknya dengan menjadi beruang, hidupku sedikit tentram."

"Keinginan maksud ... mu?" tanya Umji pelan. "Dan ya, bagaimana kau bisa berubah jadi beruang?"

"Aku mengutuk diriku sendiri," jawab Yoongi disertai kekehan yang membuat Umji heran.

"Mengutuk dirimu sendiri menjadi beruang? Ke ... kenapa?"

"Dunia ini terlalu kejam untukku, daripada aku mati bunuh diri lebih baik aku tinggal di hutan dan menjadi beruang."

"Kalau begitu, kenapa kau tidak mengutuk dirimu menjadi lebah? Pasti dirimu akan lebih aman," tanya Umji dengan polosnya. "Ups, maafkan aku. Aku tidak bermaksud ...."

"Dengan menjadi beruang, aku bisa tidur lebih lama. Dengan itu aku tidak akan melihat pahitnya dunia ini."

Umji dengan pelan bangkit dan berjalan pincang menghampiri Yoongi, kemudian duduk di sampingnya dan menepuk pundaknya pelan. "Pasti masalah hidupmu sangat berat ya? Yang sabar, Yoongi."

"Haha, baru kali ini ada orang yang mengucapkan hal itu padaku. Tapi, terima kasih," jawab Yoongi yang dibalas anggukan Umji.

"Istirahatlah, besok aku akan berusaha membantumu untuk pulang," ujar Yoongi.

"Aku ada satu pertanyaan lagi!" teriak Umji. "Kita 'kan baru bertemu. Kenapa kau bisa bersikap baik padaku?"

"Hitung-hitung aku sedang mencari sebuah kebaikan," jawab Yoongi. "Sudah, istirahat sana!"

Umji memilih mengangguk karena memang sudah sangat mengantuk, akhirnya dia kembali ke kursinya tadi dan berbaring.

Yoongi menatap ke arah belakangnya, ternyata gadis itu sudah terlelap. Mungkin karena sudah mengantuk sekali ya?

Yoongi memilih mendekat ke arah Umji, menatap wajah gadis itu lekat-lekat.

"Gadis ini ...







sangat mirip dengan anak Ratu Irene."






***

Jangan lupa vote&komentarnya man-teman 🙆💜

Winter Bear [UmGa ft. 98L] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang