5.

78 12 3
                                    

"Assalamuallaikum akhi.. ukty..."ucap Rasya di depan pintu kelasnya.

Semua teman Rasya menoleh dan mereka menjawab dengan kompak.Tak terkecuali Fatih.

"Waalaikumsallam..."

"Sya...OMG kamu kemana aja si ? Aku kangen tau"Omel Nisa dengan suara khasnya.

"Kamu kan tau sendiri Nis"jawab Rasya.

"Tapi udah sehat an kan ?"tanya Nisa sambil melihat dan mengecek tubuh Rasya.

"Aku nggak papa Nis..lagian kecapean doang kok nggak lecet jangan lebay deh.."ucap Rasya sambil terkekeh.

"Aku kan khawatir Sya sama kamu ih..jangan bikin khawatir lagi ya"ucap Nisa sambil memeluk Rasya.

"Uhhh jadi cayang dehh"ucap Rasya sambil tertawa,dan mereka tertawa bersama.

Dari tempat duduknya Fatih berjalan mendekati Rasya.

"Ekhemm..."dehem Fatih.

Kondisi kelas memang masih lumayan sepi,temen temen yang lain lebih suka menunggu bel masuk di luar dengan mengobrol atau kekanti.Dan Nisa sedang ijin ke toilet.Jadilah tinggal Rasya dan Fatih.

Rasya yang sedang mencatat materi untuk nanti pun mendongakkan kepala.

"Eh..kenapa ya "tanya Rasya.

"Lo kemaren sakit ?"tanya Fatih masih dengan muka datarnya.

"Enggak kok cuman kecapean aja"jawab Rasya.Yang hanya dijawab anggukan oleh Fatih.

Fatih pun langsung meninggalkan kelas dan tinggal lah Rasya seorang diri.

"Itu si Fatih kenapa ya...auuu deh bodoamat"monolog Rasya.

Sepulang sekolah Rasya langsung pulang kerumah.

Sama seperti Rasya,Fatih langsung pulang kerumah,kata Bundanya ada urusan penting dan Fatih harus buru-buru pulang kerumah.

Didepan rumahnya sudah ada satu buah mobil yang terparkir rapi.

"Mungkin temen Ayah"batin Fatih.

"Assalamuallaikum ..."

"Waalaikumsallam"jawab seisi rumah.

"Nah itu dia anaknya"ucap Ayah Fatih.

"Fatih sini nak ...kenalin ini Om Danu,ini Tante Ayu dan ini anaknya Tasya"

Fatihpun menjabat tangan Danu dan Ayu,sedangkan tangan Tasya tak ia salami sebab bukan makromnya.

"Kamu sopan banget nak..."puji Ayu.Yang dibalas senyum kecil oleh Fatih.

"Duduklah di samping Ayah Nak.."pinta Ayah.Dan dituruti oleh Fatih.

"Jadi begini Fatih kedatangan om keluarga kesini yang pertama bersilaturahmi dan yang kedua kami ingin menjodohkan Tasya kepada kamu.Apa kamu setuju ?"jelas Om Danu.

Fatih menunjukan wajah kagetnya dan ia menoleh ke Bunda dan Ayahnya.

"Semua tergantung kepada mu nak Ayah dan Bunda tak memaksa kami hanya ingin melihatmu bahagia"ucap Bunda.

"Maaf Om sebelumnya..tapi saya masih sekolah dan saya tidak bisa gegabah dalam menggambil keputusan karena menurut saya pernikahan itu suci dan sekali seumur hidup.Jadi beri saya waktu untuk memikirkannya dengan matang Om"jelas Fatih masih dengan sopan walau ia tak terima dengan keputusan ini.

"Iya Fatih..saya memaklumi"jawab Danu yang membuat Fatih dapat bernafas lega.

"Kalau begitu kami pamit ya Suf..terimakasih atas waktunya,dan Fatih kami tunggu keputusanya"ucap Ayu.

Setelah kepulangan Danu dan keluarganya,Fatih langsung memasuki kamarnya untuk bebersih diri  dan sekaligus menunaikan solat Magrib.

Bunda Fatih yang tak tega dengan anaknya pun menghampiri Fatih di kamarnya.

Tok tok tok

"Nak Bunda masuk ya"ucap Fatimah.

"Masuk aja Bun.."balas Fatih.

Fatimah membuka pintu kamar Fatih dan yang pertama dilihatnya adalah Fatih yang sedang belajar.

"Lagi ngerjain tugas ya ?"tanya Fatimah lembut dan mengusap lembut rambut Fatih.

"Nggak kok Bun,cuman lagi baca baca buat materi besuk,ada apa Bun hm..?"tanya Fatih.

"Nak..kamu kalau tidak setuju dengan perjodohan tadi kamu bisa nolak,nggak usah maksain apa yang nggak kamu suka.Ayah sama Bunda cuman mau liat kamu bahagia,bukan tersiksa.Apa keputusan kamu Bunda sama Ayah akan setuju"

Fatih memperbaiki duduknya mengahadap Bundanya dan ia menggegam tangan sang Bunda.

"Bunda...Bunda tenang aja Fatih sudah serahin ini kepada Allah ,jika memang ini takdir Fatih,Fatih akan terima dan berusaha ikhlas,Iya Fatih akan matengin keputusan ini.Biarkan Fatih solat Istikhoroh dulu ya Bun."

"Iya sayang.."ucap Fatimah dan memeluk anak angkatnya itu.

Dikediaman Faisal nampak harmonis dan bahagia.Mereka sedang makan malam tapi tanpa Fariz,Fariz sedang ada urusan kuliahnya dikampus jadi Fariz pulangnya agak larut malam.

"Sya lulus sekolah kamu mau lanjut kuliah dimana?"tanya Ayah.

"Rasya pengen kuliah di UGM yah sesuai cita-cita Rasya dari dulu"jawab Rasya.

"Kamu harus bener-bener loh sayang sekolahnya biar kamu keterima di UGM"nasehat Bunda.

"Iya Bun"

"Sya..apa kamu tidak mau nikah muda?"tanya Ayah.

Uhuk...

"Pelan-pelan dong Sya minumnya"ucap Bunda.

"Kok kamu kaget gitu si Sya apa jangan-jangan kamu udaha ada cowok ya?"goda Ayah.

"Ishh Ayah,bukannya Rasya udah ada calon tapi Rasya kaget tumben Ayah ngomongin pernikahan,lagian Rasya masih sekolah Ayah"jelas Rasya.

"Kan sebentar lagi kamu lulus..apa salahnya kalau Ayah dan Bunda sudah kepingin cucu dari kamu"jawab Bunda.

"Bang Fariz dulu dong Bun..masa Rasya ngelangkahin Abang,lagiankan Rasya mau fokus sekolah dulu"jawab Rasya.Yang dibalas kekehan dari orang tuanya.



Gimana-gimana menurut kalian ?
Maaf ya kalau typo dimana-mana,coment kalau nemuin typo biar aku benerin okey ?
Jangan lupa vote and coment ya...

See you next time🤗






Imam Surgaku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang