6.

64 12 5
                                    

Hello gaess autor lagi mikirin konfliknya nih..mau di part keberapa.Coment ya😆,autor lanjutt...

****

Pagi ini hari minggu hari dimana semua orang menghabiskan waktu untuk beristirahat.Tapi beda dengan Rasya hari ini ia akan kemakam Rafka.Awalnya Bunda melarang tapi dengan segala alasan Rasya akhirnya Bunda memperbolehkan.

"Kamu yakin Nak ?"tanya Bunda.

"Yakin Bun,Bunda nggak usah khawatir Rasya akan baik-baik aja kok"alasan Rasya.

"Ya sudah hati-hati ya Nak"

"Iya Bun,Rasya pamit Assalmuallaikum"

"Waalaikumsallam"jawab Bunda Rasya.

Setelah berjabat tangan dengan sang Bunda Rasya langsung menuju garasi dan mengambil sepeda motor kesayangannya.Memang Rasya tak pernah mengendarai motor kalau kesekolah,kata Ayah karena satu arah dengan kampus Fariz kenapa harus sendiri sendiri.Dan alhasil motor scupy putih ini dimusiumkan,bukan berarti tidak dipakai,sepeda motor ini sering dipakai Rasya kalau pergi kemanapun.

Jalan raya hari ini lumayan ramai.Dan jarak antara rumah Rasya dan pemakaman lumayan dekat.Rasya memarkirkan sepeda motornya.Tak lupa ia membeli bunga mawar dan air.

Sampailah Rasya didepan gundukan tanah yang masih ada bunga-bunga kering yang ia bawakan waktu itu bersama Fariz.

"Assalamuallaikum Fa..Aca dateng lagi nih"monolog Rasya.

Dimakam itu Rasya mengirim doa untuk Rafka dan tak lupa ia menaburkan bunga diatas pusaran sahabatnya itu.

Sehabis dari makam Rasya tidak langsung pulang tapi ia mau jalan-jalan sebentar sambil memikirkan kenangannya bersama Rafka.

Diujung jalan disebuah gang sepi sepeda motor Rasya oleng dan Rasya jatuh.Tapi untung ia tak apa-apa.Ia menyesal karena melamun saat mengendarai sepeda motor.

"Auu..aduhh sakit banget "ringis Rasya yang melihat kakinya mengeluarkan darah.

Tak lama datang sebuah mobil dan mobil itu berhenti ditempat Rasya jatuh.

"Anda nggak papa ?"tanya orang itu dan berjongkok memeriksa keadaan Rasya.

Rasya mendongakan kepala.Dan detik berikutnya mata Rasya bertemu dengan mata elang Fatih.Yah ..orang itu adalah Fatih,Fatih memang sedang melintas di jalan itu.

"Fat..Fatih.."ucap Rasya kaget.

"Lo nggak papa?"tanya Fatih cuek.

"Arggghh..kaki aku Tih sakit.."

"Yaudah ayok..!"ajak Fatih.

"Emm..kemana ?"tanya Rasya.

"Ck..rumah sakit lah masa kebun binatang"jawab Fatih ketus.

"Ayok malah bengong"sentak Fatih.

"Eh..eh..i..iya "jawab Rasya gugup.

"Emm Fatih.."lirih Rasya.

"Hm"dehem Fatih.

"Motor aku nanti gimana?"ucap pelan Rasya sangat pelan.Ntah kenapa kalau Rasya didepan Fatih nyalinya selalu ciut.

"Biar temen gue yang urus,penting lo udah diobatin"jawab Fatih yang tetap fokus pada jalan.Dan dibalas anggukan oleh Rasya.

Sehabis mengantar Rasya pulang dari Rumah Sakit.Fatih langsung oulang kerumahnya.

"Kamu kenapa bisa kayak gini sih sayang"ucap Bunda.

"Jalanan licin Bun..."jawab Rasya.

"Yang nganterin ke rumah siapa Sya?"tanya Fariz.

"Em..anu itu apa temen Rasya satu kelas nggak sengaja lewat terus nganterin kerumah sakit sama pulang"jawab Rasya.

"Temen apa temen"goda Fariz

"Temen abang..."kesal Rasya.

"Sudah...sudah..Rasya kamu istirahat besuk nggak usah masuk sekolah aja ya"Kata Ayah.

"Nggak mau Ayah Rasya mau sekolah"jawab Rasya.

"Gimana kamu jalan nya sayang..."kata Bunda

"Pakai kruk dari Rumah Sakit tadi Bunda ya ya ya..."mohon Rasya

"Kamu yakin?"tanya Fariz

"Yakin yakin seyakin yakinnya"jawab Rasya.

"Yaudah isitrahat biar besuk kamu abang yang nganterin"kata Ayah.

"Okey Bos"jawab Rasya.

Maaf ya gaes kalau alurnya sedikit kacau😆sama maaf juga kalau pendek 😂,kalau ada typo coment ya...
Jangan lupa vote and coment gaess...
See you next time🤗

Imam Surgaku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang