Sejak tadi Amane menahan isakannya agar tidak sampai terdengar di telinga Tsukasa yang sedang tertidur pulas di pelukannya, setelah memastikan Tsukasa tertidur Amane dengan hati-hati melepaskan pelukannya dan segera bangkit karena dia harus segera bersiap bekerja part-time untuk mencari uang tambahan agar bisa membeli obat Tsukasa yang cukup mahal.
Amane menatap Tsukasa yang tertidur cukup lama lalu membenarkan selimut Tsukasa sambil menyeka air matanya.
"Tunggu aku Tsukasa, aku akan cari uang untuk obatmu"Bisik Amane seraya bangkit untuk bersiap bekerja tapi sebelum itu Amane menelpon Tsucigomori-sensei selaku wali kelasnya jika dia tidak masuk dan meninggalkan pesan pada Nene jika dia tidak bisa masuk hari ini barulah Amane pergi ke pasar untuk bekerja sebagai angkat-angkat sayuran disana.
Walau gajinya tidak seberapa tapi setidaknya nanti Amane bisa menambah kerja dengan berjaga di toko ikan langganannya dan biasanya penjaga tokonya dengan senang hati memberinya 2 ikan salmon.
Amane cuma berharap semoga Tsukasa tidak bangun sebelum shift kerjanya selesai.
-o0o-
"Yugi-kun sakit?!"
Nene mengangguk lemah.
"Lebih tepatnya Tsukasa-kun dan sejak tadi ponsel Amane-kun tidak aktif, aku jadi khawatir"
Aoi pun jadi ikut cemas dengan Nene yang sejak tadi tidak bersemangat setelah mendengar jika Tsukasa sedang sakit dan Amane sama sekali tidak menjawab panggilannya.
"Huweee Aoi-chan aku ingin menemui kerumah mereka sekarang!!"Pekik Nene frustasi, Aoi pun ikut panik dengan keadaan Nene.
"Ah uh sabar ya Nene-chan nanti ku temani kesana! Nanti kita beli buah-buah untuk Yugi-kun juga"Ucap Aoi panik sedangkan Nene hanya berdoa semoga pacarnya dan Tsukasa baik-baik saja mengingat pasti sekarang Amane akan sibuk mencari uang tambahan untuk obat Tsukasa.
"Apa nanti aku menginap di rumah mereka saja ya?"Gumam Nene.
-o0o-
Hari sudah semakin beranjak sore dan Amane menghela nafas lega karena tandanya shift bekerjanya sudah berakhir, pemilik toko yang dijaga oleh Amane hari ini memberikan upah beberapa lembar uang serta 2 ikan salmon seperti biasanya.
Amane segera mempercepat langkahnya menuju apotik terdekat untuk membeli obat demam barulah Amane berjalan pulang menuju rumahnya.
Amane benar-benar kelelahan hari ini karena seharian mencari kerja part-time sebanyak-banyaknya demi obat Tsukasa serta untuk makan malam mereka.
"A-Amane!"
Bruk
"Tsukasa!"
Dengan panik Amane langsung menghampiri Tsukasa yang terjatuh di tengah jalan nampaknya dia sedang bersusah payah menyusul Amane karena terbangun mendapati Amane sama sekali tidak ada di sisinya.
Amane memeluk Tsukasa yang menangis dengan nafas tersenggal-senggal sambil memeluk Amane erat seakan takut Amane hilang seperti di mimpinya.
"Ke...napa Amane pergi?A-Aku takut"Isak Tsukasa membuat Amane merasa bersalah, seketika rasa letihnya berganti dengan perasaan cemas luar biasa karena biasanya Tsukasa tak pernah sakit sampai seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Life || JSHK
Fanfiction"Umur Yashiro tersisa tinggal tahun depan" Setelah sekian kalinya mencoba menyelamatkan umur Nene yang tinggal sedikit hingga menjebak Nene di dunia lukisan akhirnya Hanako menyerah memutuskan menemani gadis itu hingga akhir. Hey, kalian percaya rei...