Amane dan Nene tertawa terbahak-bahak membaca komik komedi yang Amane bawa di bawah penerangan senter itu.
Pada akhirnya Amane memutuskan untuk menemani Nene di tenda dan memutuskan untuk tidak mengikuti jurit malam sebelum mood Nene benar-benar membaik.
Di tengah suasana hangat dibawah temaram langit berbintang itu tiba-tiba seseorang datang menubruk tubuh Amane untuk memeluknya, sontak mereka terkejut mendapati ternyata itu adalah ulah kembaran Amane yg tak lain tak bukan adalah Tsukasa.
"Tsukasa?! Kau kenapa? Apa terjadi sesuatu? Yosh yosh anak baik..."Tanya Amane cemas sambil memeluk dan mengelus rambut kembarannya sedangkan Tsukasa tidak bergeming beberapa saat melainkan hanya membenamkan wajahny di dada Amane sambil memeluk erat Amane.
"Tsukasa? Ada apa?? Katakan padaku apa ada sesuatu yang membuatmu marah?"Tanya Amane lagi memegang kedua pipi kembarannya sambil menatap cemas wajah Tsukasa yang terlihat kesal sekaligus terlihat sedikit sedih.
"Hmpf, Aya-chan menyebalkan!"
"Tanaka-san?"Ulang Amane lalu saling pandang beberapa saat dengan Nene, Tsukasa mengangguk sambil mengerucutkan bibirnya.
"Aya-chan membuatmu marah Tsukasa-kun?"Tanya Nene hati-hati masih tidak yakin jika Aya bisa membuat Tsukasa marah.
"Dia malah pergi meninggalkanku untuk bergabung dengan klub cowok lain dan rasanya aku kesal Akita cari-cari perhatian Aya-chan!"Cerita Tsukasa dengan nada kesal, sesaat Amane dan Nene saling pandang lalu mereka tertawa kecil membuat Tsukasa semakin kesal sekaligus bingung dengan reaksi mereka.
"Kenapa Amane dan Yashiro-chan malah tertawa sih?!Menyebalkan!"Gerutu Tsukasa menggembungkan kedua pipinya membuat Amane gemas lalu mengacak-acak rambut kembarannya ini.
"Mau ku beri tahu sesuatu? Tapi ada syaratnya~"Tawar Amane mengedipkan sebelah matanya, Tsukasa memiringkan kepalanya dengan wajahnya yang penasaran serta antusias ingin mengetahui perkataan Amane.
"Apa syaratnya Amane?"
"Kau tidak boleh marah dan jangan menyelaku sebelum kau memahami maksudku"
Tsukasa terlihat berpikir sejenak menimang-nimang syarat Amane lalu mengangguk, Amane tertawa melihat ekspresi antusias kembarannya.
"Janji?"Tanya Amane mengacungkan jari kelingkingnya, Tsukasa mengangguk mengaitkan kelingkingnya pada kelingking Amane lalu tersenyum lebar dan Amane mengelus rambut Tsukasa lembut.
"Jaa, kutinggal menemui Aoi sebentar ya?"Ijin Nene seraya bangkit, kedua Yugi itu mengangguk mempersilahkan Nene melenggang pergi untuk menemui Aoi.
"Jadi...apa yang akan kau katakan Amane??"Tanya Tsukasa antusias, Amane melepaskan tangan Tsukasa yang masih melingkar di pinggangnya lalu membenarkan posisi mereka agar sama-sama duduk berhadapan.
Amane tertawa kecil mengelus rambut kembarannya.
"Jadi, kau sudah jatuh cinta ya Tsu? Tak kusangka hari ini tiba juga, aku senang mendengarnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
After Life || JSHK
Fanfiction"Umur Yashiro tersisa tinggal tahun depan" Setelah sekian kalinya mencoba menyelamatkan umur Nene yang tinggal sedikit hingga menjebak Nene di dunia lukisan akhirnya Hanako menyerah memutuskan menemani gadis itu hingga akhir. Hey, kalian percaya rei...