00 . PROLOG

4.5K 380 26
                                    

Deku perlahan membuka kelopak matanya setelah beberapa menit yang lalu merasa tubuhnya seakan terpental.

"Cih! Lompat dari gedung sekolah ternyata tidak sesakit itu!" gerutu Deku dengan punggung tangan mengucek matanya.

Kemudian, ia berdiri untuk mengamati tempatnya berada sekarang. Lalu ia menghela nafas panjang.

"Aku hidup lagi ternyata..."

Disini adalah kamarnya. Tepatnya, kamarnya saat dia masih kelas tiga SMP. Dia selalu kembali ke tempat ini setelah mengakhiri nyawanya.

Tentu, dengan tubuh berumur 17 tahun yang menggunakan kostum pahlawan.

Deku mengangkat kedua bahunya seolah acuh.

"Yasudah, deh."

Setelah itu, Deku memecah jendela kamarnya dan melompat keluar. Ia menuju tempat yang sudah ia tempati bertahun-tahun semenjak terjebak di dunia pararel ini.

Yah, walaupun sudah beda lagi karena dia lagi-lagi mati.

Deku sendiri sudah lupa tentang alasannya terjebak di dunia tanpa akhir ini. Tidak hanya itu, dia juga lupa siapa jati dirinya, darimana asalnya, tujuan hidupnya dan yang lainnya.

Deku hanya bisa mengingat-ingat beberapa hal. Salah satunya adalah namanya sendiri, yaitu 'Deku'. Entah itu nama asli atau bukan, Deku tidak tau.

Ingatannya benar-benar kacau.

Mungkin jika diperkirakan, Deku sudah mengulangi hidupnya sebanyak puluhan kali.

Mati kemudian hidup lagi. Mati lagi lalu hidup lagi.

Wajar saja 'kan kalau Deku mengalami stress berat hingga kehilangan ingatannya?

Tapi, Deku merasa tidak keberatan. Karena ia juga tidak tau caranya mengakhiri semua ini. Sepertinya dia dulu pernah mencari tau cara untuk keluar dari semua ini. Hasilnya juga tidak sesuai ekspetasi.

Jadi... Ya sudah, lah. Deku juga semakin menikmatinya.

SAVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang