19 . REVERT

428 68 24
                                    


"Oh? Jadi, mereka sudah sampai?"

Overhaul melirik tajam lorong di belakangnya selama beberapa saat. Chrono hanya terdiam dengan kepala sedikit menunduk hormat.

"Selagi mereka mengulur waktu—"

Telapak tangan Overhaul sudah seutuhnya menggenggam gagang pintu kamar Eri. Ia bersiap untuk membukanya.

"—kita dan juga Eri akan bersembunyi."

"Ah... Membosankan. Kenapa kau justru kabur dan meninggalkan medan tempur ini, Otou-san?"

Overhaul memberikan tatapan tajam ke arah Deku yang sedang bersandar di dinding. Ia segara memasuki kamar itu dan melihat Eri yang sedang tidak sadarkan diri di atas kasur.

Overhaul melotot tajam sambil menengok ke wajah Deku yang kini tersenyum lebar. "Apa yang kau lakukan kepada Eri, bocah sialan?!" bentak nya mendorong badan Deku ke tepian.

Deku memincingkan matanya memperhatikan kelakukan Overhaul di depannya.

Tunggu.

Apa sekarang Overhaul sedang bersikap posesif dengan Eri-chan?

Deku langsung tertawa. "Wah... Bagaimana bisa kau bersikap sekhawatir itu pada orang yang sudah kau kikis hidupnya, Otou-san?" tanyanya lengkap dengan senyuman lebar.

"Lantas bagaimana bisa kau memanggilku Otou-san jika akhirnya kau akan membunuhku?"

"Memangnya ada larangan untuk seorang menantu membunuh mertuanya?"

"..."

Deku tersenyum miring melihat Overhaul yang terdiam.

"Ngomong-ngomong aku tidak pernah bilang akan membunuhmu, Otou-san."

Deku berjalan ke arah pintu keluar. Tepat sebelum dia menginjakkan kaki ke lantai luar kamar, Deku melirik sekilas ke arah Overhaul.

"Apa aku terlihat seperti orang yang mudah untuk dijebak, Otou-san?"

Overhaul mendesis singkat sebelum mendekati Eri dan menggendongnya. Tak lupa ia mengecek denyut nadi Eri. Hasilnya, Eri masih hidup.

Overhaul menghela nafas lega.

Sementara itu, Deku mendesah kecewa. Yah... Overhaul memang membosankan.

Saat Deku menolehkan kepalanya, tatapannya bertabrakan dengan bola mata Chrono dari balik topeng.

Keduanya saling terdiam selama dua detik sebelum Deku menarik kembali sudut bibirnya.

"Ah... Kasihan sekali. Kalian semua hanya dijadikan umpan untuk pelarian atasan tidak berguna sepertinya."

Deku lagi-lagi mendesah kecewa. Pasalnya Chrono sama sekali tidak bergeming di tempatnya.

Deku menoleh ke arah Overhaul dengan raut wajah kecewanya. "OTOU-SAN! KENAPA SEMUA ORANG DI SINI SANGAT MEMBOSANKAN?! SETIDAKNYA BERI AKU SATU ORANG YANG BISA AKU AJAK BERMAIN!" rengeknya lengkap dengan kedua kaki dihentak-hentakan.

Overhaul terdiam selama beberapa saat melihat pemandangan tidak terduga itu. Kemudian ia tersenyum tipis di balik topengnya.

Jika sebelumnya Overhaul khawatir dan curiga dengan sikap Deku yang aneh kepada Eri.

Overhaul sekarang sangat yakin jika Deku hanyalah seorang psikopat yang hanya butuh mangsa untuk dibunuh.

Dengan kata lain, Deku tidak akan menghalangi jalannya dan bisa dimanfaatkan untuk situasi sekarang.

Yah... Mungkin Overhaul hanya butuh melempar satu umpan dan—

"Di luar ada orang berkacamata dan berpakaian formal. Kemampuannya sangat hebat. Aku bisa menyisakan dia untuk kau jadikan teman bermain yang kau maksud. Jadi, bagaimana?"

SAVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang