16 . DÉJÀ VU

1.4K 182 76
                                    

Seminggu pun berlalu dengan cepat. Keadaan Deku sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Saat ini, ia sedang duduk di tumpukan kayu di tengah-tengah gudang.

Ngomong-ngomong, gudang ini digunakan sebagai markas sementara League Of Villains.

Terpencil dan sepi. Sangat cocok disebut markas. Yah... Walaupun sangat kotor.

"Deku-san, apa kau tahu dimana Toga-chan? Sudah tiga hari dia tidak menghubungi kita!"

Deku melirik Twice dengan pandangan bosan. "Tidak tahu..." jawabnya lesu.

Ah... Membosankan sekali tidak bisa membunuh dalam seminggu ini.

Deku yang hampir kehilangan semangat hidupnya mulai berpikir untuk bunuh diri saja. Lupakan, Deku bercanda.

"Akhirnya tersambung juga!"

Deku kali ini melirik Mr. Compress yang sedang mengarahkan ponselnya di telinga.

"Kau di mana dan sedang apa, Toga?"

Kalimat barusan mengundang helaan nafas lega dari Twice dan beberapa anggota lain.

Mendapat kode dari Shigaraki, Mr. Compress meloudspeaker panggilan itu.

"Aku baru memainkan sesuatu yang menyenangkan!"

Deku terkekeh mendengar jawaban Toga. Gadis itu benar-benar tidak waras, pikirnya.

"Jangan sempai tidak ikut kegiatan kita. Kalau salah satu dari kita tertangkap, kita semua akan dalam bahaya."

Toga tertawa kecil dari seberang.

"Tidak usah cemas! Selama ini aku belum pernah sekalipun tertangkap!"

"Dan juga... Ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan. Deku-kun pasti akan senang!"

Mendengar kalimat dari Toga, Deku terdiam beberapa saat sebelum berdiri dari duduknya. Ia membuat beberapa anggota League Of Villains menatapnya bingung ataupun wa

Yah... Was-was jika saja Deku──

"Aku akan keluar sebentar, Shigaraki-senpai."

Shigaraki mendelik tajam dari sudut ruangan. Di sampingnya ada Kurogiri yang bersiap untuk menahan Shigaraki yang bisa lepas kendali kapan saja.

"Diam saja dan jangan membuat masalah, bajingan gila!"

Deku mendengus mendengarnya. "Aku hanya ingin menjemput Toga-chan. Lagipula... Kalau aku diam di sini terus, kondisi mentalku akan buruk. Karena itu aku butuh untuk keluar, senpai."

Kalian pikir Shigaraki hanya diam? Setelah Sang Sensei kebanggannya tertangkap All Might? Tentu saja tidak!

"Tidak usah keras kepala, bodoh! Dari awal mentalmu memang rusak!"

Deku menghela nafas panjang.

"Orang yang bicara kepada orang bermental rusak adalah orang yang paling rusak mentalnya, Shigaraki-senpai." ucap Deku berjalan keluar gudang.

Mengabaikan seruan penuh sumpah serapah dari Shigaraki, Deku melangkahkan kakinya semakin menjauhi gudang itu. Lalu, ia menarik tudung hoodienya menutupi sebagian wajahnya.

Deku menghela nafas panjang untuk beberapa saat. Hingga ia meraih ponselnya dari saku dan menghubungi Toga.

"Moshi moshi... Toga-chan?"

Deku mengernyitkan dahinya mendengar tawa Toga disela-sela kalimatnya.

Apa Toga sedang bersama orang lain? Deku sempat memikirkannya beberapa saat.

SAVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang