15 . CUSTODY

1.3K 176 35
                                    

"Lalu, apa yang kalian lakukan di sini?"

Deku bertanya dengan nada sedatar mungkin. Ia menatap kebawah dengan pandangan datar namun menusuk. Sungguh, sosoknya sekarang ini benar-benar bisa membuat siapapun merinding ketika melihatnya.

Apalagi tekanan dari Deku yang seakan berniat membunuh orang-orang di sekitarnya bisa membuat siapapun lemas seketika karena ketakutan.

Tidak terkecuali lima penyamar di bawahnya yang sekarang diam membeku di posisinya masing-masing.

Deku yang merasa teracuhkan pun mendecih. Ia menapakkan kaki-kakinya ke udara, berjalan hingga ke tengah-tengah gang sempit itu. Tentu saja ia berjalan di atas aura hitamnya.

Setelah sedikit lebih dekat, Deku kembali bersuara.

"Kenapa kalian diam saja? Kalian ingin mati lebih cepat karena mengabaikanku?"

Tiba-tiba, Deku menjentikkan jarinya sambil menarik sudut bibirnya.

"Ah... Apa kalian tidak mengenaliku? Benar juga. Kita sudah tidak bertemu beberapa bulan. Kalau begitu──"

Detik berikutnya, Deku tersenyum ramah.

"Deku desu! Nah... Apa sekarang kalian mengingatku?"

Senyuman Deku luntur saat 'mangsa-mangsa' di bawahnya tidak bersuara sama sekali. Mereka semua benar-benar terdiam.

Deku kembali mendecih.

Akan lebih seru jika mereka menangis, berteriak ataupun sekedar gemetar ketakutan. Bukan seperti ini. Deku benar-benar kesal.

"Apa langsung ku bunuh saja mereka?" guman Deku menyangga dagunya.

Baru saja Deku mengangkat lengannya, ia dibuat kebingungan melihat sebuah truck di pinggir jalan terangkat ke atas. Ia menukikkan alisnya. Ia bergumam.

"Apa itu...?"

Mendadak, Deku merasakan nyeri di kepalanya.

Bersamaan dengan Mount Lady melemparkan truck dari genggamannya ke gedung tempat diproduksinya Nomu, bangunan di samping Deku dan yang lainnya runtuh seketika.

Keadaannya sangat kacau. Uraraka dan yang lainnya juga panik karena terus terpaku pada sosok Deku. Sementara Deku, lengannya bergerak dengan sendirinya di tengah-tengah nyeri kepalanya.

Kejadian itu berlalu dengan begitu cepat.

Deku pun tertimbun runtuhan dinding bangunan dan tidak sadarkan diri.

━━━━━━◇◆◇━━━━━━

"Aku sudah mendapatkan petunjuknya!"

"Sekarang aku hanya perlu mengubah alur dunia ini!"

"Ya! Aku pasti bisa pulang!"

"Aku akan pulang!"

Suara penuh semangat itu... Aku?

"Lalu... Apa yang kau lakukan?"

"Kenapa kau membunuh mereka?"

"Kenapa kau melakukan semua ini?"

Kau... Aku?!

"Bukan. Aku tidak akan pernah berbuat keji sepertimu."

"Kita adalah dua orang yang berbeda sekarang."

Apa yang kau──

"LALU KENAPA KAU BERHENTI MINUM OBAT DARI DOKTER?!"

SAVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang