Chapter 4- Sakura Hime

513 79 76
                                    

Chapter 4
Sakura Hime

Di depan papan informasi. Berpuluh-puluh anak berdesekkan satu sama lain. Karena secarik kertas perkamen yang telah di pasang pada dinding.

"Bagaimana?" tanya Lu. Saat Mia mencoba membaca satu persatu isi pikiran setiap anak yang sedang membaca informasi tersebut.

Gadis itu harap-harap cemas memikirkan status kelulusan Mia. Hingga gadis yang merupakan pacar Alka itu menarik napas. Lu sudah tidak sabar menunggu.

"Aku tidak lulus Lu," seru Mia

"Eh? Kenapa?" tanya Lu

"Namaku tidak ada. Sepertinya peserta yang ikut adalah orang-orang yang hebat." Melirik ke kempulan orang-orang. "Persaingan antar sekolah sepertinya semakin sengit."

Berdasarkan poling penilaian dari dewan juri. Diwangka, Pasific, Noetic dan Tokyuu Express memiliki 10 siswa-siswi yang lulus tes tahap pertama.

Dengan berakhirnya ujian tertulis pertama. Mereka pun menuju aula utama untuk makan siang. Suasana Aula lebih riuh dari biasanya.

Suara bincang-bincang setiap orang terdengar saling bersahutan dan berisik. Entah mengapa, Lu merasa kompetisi ini kurang memacu adrenalinnya.

"Siapa yang lulus?" tanya Lu pada seorang gadis yang duduk di hadapannya.

Gadis itu memiliki warna kulit sedikit gelap dengan hidung mancung yang sangat terlihat indah.

"Biranda 3, Clasimira 4, dan Lazuardi 3," tuturnya.

"Wuahh." Lu dan Mia sama-sama terpukau. "Siapa yang dari Biranda?"

Gadis hitam manis itu melirik ke arah kanannya. Menatap seorang cowok yang tengah tertawa bersama teman-temannya.

"Yana, anak tingkat 3. Kemampuan memanipulasi energi mana. Lulus dengan poin 100."

Cowok itu terlihat ramah. Lu dan Mia memang tidak terlalu akrab dengannya. Mereka berdua pun tidak pernah berbicara sama sekali dengannya sejak kelas satu.

"Pantas," tukas Mia seraya melirik ke arah Lu. "Sainganmu saat kelas elemen."

Lu hanya tersenyum kecil. Jujur, Lu sangat menggangumi kemampuan yang di miliki Yana. Itu adalah bentuk kemampuan yang sangat unik. Cowok itu selalu menjadi juara di kelas mereka.

"Sisanya?" tanya Lu kembali

"Heni dan Heri." Gadis itu kembali melirik ke arah sepasang anak kembar yang tidak jauh dari tempat Yana.

"Jika gue ikut. Gue juga sepertinya bakalan kalah," gumam Lu

"Aku juga," timpal Mia. "Saingan kita unik-unik semua."

Selama turnamen berlangsung. Sesi belajar mengajar di tiadakan. Walaupun begitu, Lu tetap mencuri waktu untuk berlatih secara diam-diam di tepi danau.

Dia harus lebih kuat hari ini dan besok. Lu terus berlatih meningkatkan kemampuannya sebagai seorang Alc'er.

Dalam lubuk hati Lu yang terdalam. Dia ingin menjadi lebih kuat dan membawa Dexa kembali ke Ardelra.

Dia tahu klan Kurosaki sangatlah kuat. Dengan kemampuannya yang sekarang. Tentu saja itu tidak cukup untuk membawa Dexa pulang.

"Kontrol energi mana mu masih belum seimbang."

Lu berpaling cepat. Di dekat sebuah pohon maple berdiri seorang cowok berkacamata. Lu mengenalinya, itu adalah cowok yang tempo hari dia sebutkan mirip Jungkook BTS.

DIWANGKA (SEASON 3 PENYIHIR DIWANGKA) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang