Bab 10

1.1K 104 7
                                    

Hoseok POV

Setelah aku mendengar semua cerita dari Jungkook, aku merasa sedih dan marah bagaimana bisa mereka memperlakukan Yoongi sangat buruk hanya karena kecelakaan yang tidak disengaja tujuh tahun yang lalu. Tapi aku juga tidak bisa sepenuhnya menyalahkan mereka jadi aku membantu mereka sebisaku.

Perlahan aku masuk ke dalam ruang rawat Yoongi, dia terlihat damai sekali dalam tidur dengan berbagai macam alat penunjang hidupnya dan yang lebih membuatku miris saat bibir mungilnya terus meracau meminta maaf.

Mengapa sahabat gulaku menjadi seperti ini (?) perlahan aku mendekati nya, meminimalisir untuk tak membuat suara. Wajah pucat pasi Yoongi dihiasi keringat dingin menjadi pemandangan yang amat menyedihkan.

Dalam pikirku, hebat sekali sahabatku ini menutupi semua luka hatinya begitu rapat dan tidak siapapun yang bisa membukanya.

" Mimpi buruk menjauhlah dari sahabatku ini, biarkan ia tidur nyenyak. " Ucapku dengan lirih, tak tega jika harus melihatnya tersiksa.

Niatku untuk menenangkan tidur malah sebaliknya, Yoongi terbangun dengan keadaan kacau.

" Hoseok..hah...hah...mereka semua membenciku. Aku tak berguna, aku pantas mati..hah...aku pantas mati Hoseok. Tolong biarkan aku mati...hah...tolong...hikss...tolong biarkan aku mati. " Racauan Yoongi semakin menjadi-jadi, ia terisak sembari memohon untuk mencabut nyawanya.

" Yoon, tenanglah ada aku disini. Dan jangan pernah berkata yang aneh-aneh apalagi tentang kematian Yoon." Aku berusaha menenangkan Yoongi yang saat ini keadaannya sangat kacau, dan aku tidak punya pengalaman apapun untuk menenangkan orang.

" AKU ITU PANTAS MATI, DIA BILANG PADAKU UNTUK SEGERA MENGAKHIRI HIDUP KU. UNTUK APA AKU HIDUP DI DUNIA INI JIKA TAK DIINGINKAN, MENGAPA AKU HARUS HIDUP DI DUNIA GELAP INI. HOSEOK TOLONG BUNUH SAJA AKU! AKU SUDAH TIDAK TAHAN LAGI DENGAN SUARA-SUARA YANG MENGGANGGU KU... Hiks... AKU LELAH, AKU LELAH HIDUP BERDAMPINGAN DENGAN MONSTER ITU. TOLONG MENGERTI LAH... Hiks.... " Racauan Yoongi menjadi amukan yang menyeramkan. Yoongi melepas paksa infus yang ada ditangannya, membuang masker oksigen yang membantu pernafasannya. Bahkan Yoongi membanting gelas yang ada di atas nakas. Dan dengan cepat ia mengambil salah satu pecahan gelas itu dan tersenyum sendu kalau melihat darah yang sudah merembes karena ia mengenggam pecahan itu dengan erat.

" YOON JANGAN GILA!!! LETAKKAN PECAHAN KACA ITU! JIKA KAU SEDIKIT SAJA MENGGORESKAN ITU PADA TUBUHMU, AKU BERSUMPAH TIDAK AKAN MENJADI SAHABAT MU LAGI YOON!" Jeritku histeris melihat aksi nekat Yoongi. Bukannya menaruh pecahan gelas itu, Yoongi semakin beringas dengan menggores dalam lengannya dengan pecahan itu. Aku tak bisa berpikir jernih, dan sialnya aku tak bisa menekan tombol darurat itu karena letaknya di belakang Yoongi.

" AKU HARUS MATI, DIA TERUS MENERIAKI KU, MEMBUJUKKU UNTUK MATI. " Jeritan histeris memenuhi ruangan Yoongi.

Dan aku semakin histeris saat melihat Yoongi yang akan menggores kan pecahan itu tepat di pergelangan tangannya.

" Nak jangan lakukan itu, appa mohon. Appa bersalah, hukum saja appa tapi jangan hukum tubuh kamu nak."

Yoongi menghentikan aksinya, namun tidak menoleh. Yoongi tau betul suara siapa itu. Suara ayahnya.

Aku sedikit tenang saat Tuan Min masuk dan berhasil menghentikan aksi nekat Yoongi. Aku beringsut mundur memberikan ruang pada Tuan Min untuk mendekati Yoongi.

" Jangan mendekat appa." Yoongi berucap dengan nada dingin.

Membuatku terkejut, sedangkan Tuan Min menatap nanar seperti ingin merengkuh namun tak bisa.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yoongi POV

Huh, aku sudah mencapai batas ku. Aku sudah lelah.

Tuhan aku ingin bersamamu, appa, eomma, Jungkook

Maafkan aku...

" Yoongi anakku, maafkan appa yang selama ini selalu bertindak kasar, selalu membanding-bandingkanmu dengan Jungkook. Appa selalu mengatakan kata-kata kasar untukmu. Untuk itu izinkan appa menebus segalanya, appa mohon nak."

Aku sedikit terkejut appa berlutut dihadapanku namun aku tetap tak bergeming. Enggan untuk sekedar melirik, hati ini terlampau sakit lukanya bahkan sangat dalam

Saat mengenang seluruh masa hidupku, aku sadar selama ini aku terlalu menyedihkan keadaan. Aku ingin bebas dan tak ingin mengeluarkan air mata lagi.

" Kenapa disaat aku ingin pergi, appa menahanku. Aku sudah hancur appa, monster itu selalu meneriaki ku untuk pergi dari dunia ini. Apa Appa tahu aku sudah berteman lama dengannya. Dia yang selama ini menemani ku disaat kalian mengasingkan ku.

Mengapa appa meminta maaf, kemana hinaan yang appa ucapkan kemarin? Kemana nada dingin yang appa ucapkan?
Kemana itu semua?"

Hancur sudah, pertahanan ku sudah hancur. Biarkan semua melihat betapa lemahnya seorang Min Yoongi. Tangis isak dari appa membuat suasana ruang ini bertambah sedih.

" Appa minta maaf...hiks..selama ini diselimuti ego. Keegoisan membawa appa buta akan kehadiran mu...hiks...membuat appa lupa bahwa appa telah menyakiti anak kandung appa...hiks...percaya nak, appa menyayangimu. "

Mengapa rasanya saat mendengar appa menangis diriku merasa dikasihani, apa karena aku hampir mati?

Ada perasaan kecil tercubit mendengar perkataan appa. Aku sudah ingin pergi mengapa harus dihadapkan seperti ini?

" Kata appa tadi menyayangi ku kan. Jika appa menyayangi ku, izinkan aku untuk pergi dari dunia ini. Aku sudah terlampau lelah hidup berdampingan dengan monster di kepalaku. Dia selalu meneriakiku membuat kepala ku sakit. Aku mohon appa, aku ingin pergi, aku ingin bersama kakek, nenek dan Tuhan disana. " Ucapku dengan lirih disertai senyuman terakhir.

Saat ini aku telah kehilangan akal.
Monster itu telah mengambil akal sehatku.

Kau itu pantas mati!
Kau itu pembawa sial!
Kau itu tak berguna!
Pergilah dari dunia ini!

Kata-kata itu selalu meneriaku tanpa henti, membuatku menderita setiap saat. Dan setiap nafas yang ku hirup selalu membuatku sesak setiap harinya.

" Selamat tinggal appa. "









" Arghhh "








" Arghhh "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~TBC~

Voment ya ( hak kalian juga sih)
Aku gamaksa juga...hehe

I know part ini ga nge feel...

I Hate My Life || Yoonkook [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang