Bab 5

1.1K 124 21
                                    

Author POV

Keesokan harinya, Yoona berjalan menuju kamar Jungkook, bermaksud untuk membangunkannya.

Yoona masuk ke dalam kamar Jungkook dan melihat tubuh Jungkook terbalut selimut tebal bergambar iron man. Yoona hanya tersenyum geli saat Jungkook memintanya untuk membelikan selimut iron man itu. Dia merengek sepanjang hari memintanya.

" Jungkook sayang, bangun ini sudah siang. Kamu harus berangkat sekolah!"  Yoona membangunkan Jungkook dengan nada lembut. Perlahan manik Jungkook terbuka, sedikit demi sedikit nyawanya terkumpul sempurna.

" Baiklah eomma. " Jawab Jungkook dengan suara serak khas bangun tidur.

" Baik, eomma ke bawah dulu ya. "
Kemudian Yoona pergi meninggalkan Jungkook sendiri di kamarnya. Jungkook siap-siap untuk berangkat sekolah dimulai dari ia mandi, memakai seragam dan jangan lupa ia menyemprotkan parfum miliknya setelah semuanya siap ia keluar dari kamar dan langsung menuju ruang makan.

Di ruang makan sudah ada Sehun dan Yoona yanh tersenyum menyambut kedatangannya. Jungkook duduk berhadapan dengan Yoona.

" Anak appa yang tampan ini sudah siap ya. Ayo kita makan, setelah itu appa akan mengantarkan kamu." Ucapan Sehun, membuat mata Jungkook berbinar-binar, ia sangat senang mendengar jika Sehun lah yang mengantarkannya ke sekolah. Biasanya sekedar diantar oleh supir Han.

Jungkook POV

Aku hari ini sangat senang, karena hari ini berangkat bersama appa mungkin hari ini adalah hari yang terbaik.

Namun seperti nya ada yang kurang tapi apa ya (?)

Ah aku baru ingat.

Ternyata orang itu yang sejak pagi belum menampakkan batang hidungnya, aku masih belum sudi memanggilnya hyung. Rasa benci masih mendominasi diri, gara-gara kejadian itu aku tak bisa menjadi atlet taekwondo.

Menjadi atlet taekwondo adalah cita-citaku sejak kecil.

Dia telah menghancurkan nya.
Dia menghancurkan separuh hidup ku.

Namun sebersit rasa khawatir di sudut hati kecilku karena tak biasanya ia belum keluar dari kamarnya padahal jam sudah menunjukkan pukul 06.30 KST.

Daripada  penasaran, kuputuskan bertanya pada ahjumma Han. Aku beranjak dari tempat duduk.

" Jungkook sayang kau mau kemana? " Eomma bertanya aku berusaha mencari alasan agar eomma tak curiga.

" Ah itu eomma, aku ingin ke kamar mandi dulu." Berhasil eomma tak curiga.

Tak ingin menghabiskan waktu lebih lama, aku menghampiri ahjumma Han yang sedang mencuci piring dan alat masak lainnya.

" Ahjumma!"  Panggilku sedikit memelankan suara.

" Iya tuan muda? Ada yang bisa saya bantu?" Ahjumma Han bertanya padaku sangat sopan.

" Apakah ahjumma tau dia dimana?" Tanyaku to the point.

" Saya tidak tau tuan muda, sejak tadi pagi tuan muda Yoongi belum keluar dari kamarnya."Perkataanan dari ahjumma Han, sedikit membuatku semakin khawatir.

" Apakah ahjumma punya kunci cadangan kamarnya?" Tanyaku tetap sopan pada ahjumma Han, karena beliau tetaplah orang yang lebih tua.

" Ada tuan, tunggu sebentar ya." Kemudian ahjumma Han pergi dari hadapan ku.

Tak lama kemudian, ahjumma Han membawa kunci cadangan kamar miliknya.

" Ini tuan, kunci cadangan milik tuan Yoongi." Ucap ahjumma Han sembari memberikan kunci itu pada ku.

" Terimakasih ahjumma."  Setelah mengucapkan itu, aku langsung menunju kamar miliknya.

Aku memasukkan kunci nya dan memutarnya, ada ragu harus membuka pintunya atau tidak tapi akhirnya memilih membuka pintu kamarnya.

Ceklek

Aku membuka pintu pelan-pelan, kesan pertama yang kudapat ialah suasana gelap. Ditambah cat dinding berwarna hitam pekat.

Aku melihatnya didalam selimut. Aku menghampiri nya, terlihat ia tertidur dengan damai.

Kemudian manikku menelisik semua kamar nya, sekilas tidak ada yang aneh namun ada sesuatu yang menarik eksistensi ku yaitu cutter yang telah ternodai darah.

Darah siapa ini? Mungkinkah darahnya? - batinku bertanya-tanya.

Untuk memastikan darah itu miliknya atau bukan pelan-pelan kubuka selimut yang menutupi seluruh tubuhnya..

Betapa terkejutnya saat melihat lengannya penuh dengan sayatan, keringat dingin menghiasi wajah pucat pasi nya.

" Hei bangunlah!" Aku berusaha membangunkannya nihil ia tak bergeming, menambah rasa cemas dalam hati kecilku.

" YAK BANGUNLAH!!! " Aku berteriak, namun ia tetap pada posisinya tak bergerak seinci pun.

" APPA,EOMMA KESINI!!!" Panik dan takut aku memanggil appa dan eomma.

Tak lama, appa dan eomma datang ke kamar.

" Ada apa Jungkook? " Tanya eomma dengan panik.

" Itu eomma!" Aku menunjuk dia yang terbaring membelakangi kami.

" Kenapa dengan anak itu?" Tanya appa dengan nada dingin, sedikit merasa takut karena aku tak pernah mendengar appa berbicara begitu dingin padaku.

" Appa periksa sendiri, aku takut." Appa yang mendengar perkataan ku, menghampiri dia. Appa berusaha membangunkan nya.

Author POV

Sehun berusaha membangunkan Yoongi, namun nihil Yoongi masih tak bergerak, ia sudah habis kesabarannya. Tanpa bekas kasih ia langsung menarik tubuh Yoongi.

Sehun sedikit terkejut dan tersadar bahwa Yoongi ternyata pingsan ditambah beberapa sayatan menghiasi tangan Yoongi.

" SUPIR HAN SIAPKAN MOBIL!" Sehun berteriak memanggil supir Han. Lantas ia menggendong tubuh Yoongi dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

Meninggalkan Jungkook dan Yoona yang terdiam, berusaha mencerna situasi.

Sehun POV

Dalam perjalanan menuju rumah sakit, aku terus mengamati wajah Yoongi pipinya yang tirus dengan keadaan yang menyedihkan seperti ini. Sayatan luka dilengannya bahkan masih merah menambah rasa khawatir di hatinya.

Anak ini terlalu kurus untuk seukuran anak pada umumnya nya.
Terselip rasa bersalah di hatiku.

Apa aku selama ini jahat (?) Ya selama ini aku terlalu jahat.
Aku terlalu kalut dalam emosi
Ego mengalahkan segalanya.
Ego telah sepenuhnya menguasai hatiku.

Dan aku terlalu buta yang telah menyia-nyiakan seorang anak yang selalu mendambakan kebahagiaan nya. Yang selalu meminta bahkan mengemis hanya untuk sebuah kasih sayang.







Aku benar-benar ayah yang buruk. Maafkan appa, nak!









~TBC~






Tinggalkan jejak say!
Berdoa moga kelar nih book!

I Hate My Life || Yoonkook [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang