Chapter 04: Mirror of an Alpha

11.9K 336 3
                                    

***

Lahir sebagai alpha tetap memungkinkan seorang lelaki menyukai lawan jenis, begitu pula sebaliknya. Orientasi mereka tetap pada pilihan masing-masing namun lebih rumit karena feromon seakan menyihir lalu menyelimuti seseorang dengan nafsu. Mampu mengendalikan keluarnya feromon berlebihan seharusnya menjadi hal wajib bagi omega dan alpha, jika tidak, maka kasus akan terus bertambah dan omega yang menjadi sasaran.

"Kau melakukannya lagi?" Tanya Soraru pada seorang lelaki, ia terlihat berkeringat sambil tersenyum puas.

Saat ini mereka tengah duduk di bar tengah malam bersama bir dan para omega juga wanita. Gemerlap lampu disko menyoroti wajah namun tampaknya Soraru tak terganggu. Ia tetap duduk tenang sambil memutar bir dalam sloki sebelum meneguknya. Meski banyak omega sexy didekatnya namun bukannya menyentuh atau sekedar bicara, ia justru bersikap dingin. Tujuannya kemari hanya untuk mampir sambil bertemu temannya sebentar.

"Dia masih lumayan sempit, Gulp.. gulp.." Sahut Amatsuki sambil meneguk bir, menghangatkam tubuh.

Soraru hanya terkekeh mendengar jawaban jujur dari temannya yang merupakan alpha sama seperti dirinya.

Dulu pertemuan mereka bisa dibilang kurang baik. Soraru yang stres tahun lalu tergeletak di depan bar nya mengganggu yang lain dan tak ada satupun yang menolong. Mau tak mau Amatsuki sebagai pemilik tempat harus merawat karena penjaga keamanan hanya mengurus situasi, bukan merawat orang mabuk.

Amatsuki memang baik pada temannya namun ia memiliki sikap buruk, pengendalian cukup buruk, ia bisa terangsang hanya dengan mencium sedikit aroma omega meski berjarak sekian meter. Lalu kasus penculikan yang terjadi beberapa tahun di kota ini? Yah, beberapa karena ulahnya dan Soraru tau pasti dimana tempat mereka melakukan itu. Namun ia tak ambil pusing dan tak ingin campur tangan urusan nafsu alpha lain.

Sama seperti Ryuzaki? Senior kuliah Mafu dan Sou?

Mungkin.

Jika Ryuzaki lebih sering melakukan 'itu' karena iseng dan ia memiliki standar tinggi untuk omega, Amatsuki sedikit berbeda. Selama ia menyukai 'bentuknya', ia akan melahapnya. Lebih relatif.
Dan jika Ryuzaki melakukan 'itu' bersama beberapa temannya, Amatsuki lebih suka sendiri.

"Jika kau mengajak langsung itu lebih mudah daripada menculik. Omega mudah dirayu, keluarkan feromonmu lalu mereka pasti tunduk." Jelas Soraru.

"Asal kau tau, aku sudah melakukan saranmu." Ujar Amatsuki yakin.

"Hm? Saran yang mana?"

"Aku sudah bersama omega yang tadi tidur denganku selama sebulan. Aku tak mencari yang lain. Itu bagus kan?" Nada bicaranya seperti seorang anak yang baru saja melakukan kebaikan, memamerkan dengan bangga ke orang tua, teman, dan saudaranya.

"Hmm.. ya itu bagus.. setia saja dengannya."

"Lalu bagaimana denganmu?"

"Nadamu terdengar mengejek."

"Ahahahh.. okay, aku bercanda. Ayo minum lagi. Tapi jangan sampai mabuk ya.." Canda Amatsuki menyinggung sedikit masa lalu.

Mungkin Soraru salah memilih waktu. Kondisi bar malam ini cukup ramai mungkin karena akhir pekan dan Amatsuki sedikit sibuk mengecek keadaan karena penjaga tengah sakit dan izin malam ini. Memutuskan pulang setelah cukup bicara, Soraru segera keluar bar lalu pergi dengan mobilnya.

Ngomong-ngomong, soal gadis tadi sore.. Ia benar seorang gadis atau crossdresser..

Memijat pelipis sambil terus mengemudi dengan kecepatan sedang di jalan sepi, lampu kuning jalanan memberi kesan hangat. Soraru berdecak sekali saat ingat lelaki kasir minimarket waktu itu memiliki aroma hampir sama dengan gadis tadi. Mungkin pengaruh sabun, sampo? Atau parfum? Sayangnya aroma asli feromon yang kurang kuat bisa tersamarkan dengan wangi buatan manusia.

CAN I BE YOUR SWEET OMEGA? (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang