Chapter 12: Eggplant and Mushroom Joke

8.7K 292 6
                                    

.
.
.

Hari ini terakhir libur supermarket diambil kecuali tanggal merah shift bisa diganti. Sedikit menyesal telah mengambil banyak libur saat awal musim dingin kemarin, Mafu seharusnya memanfaatkan kesempatan untuk lebih banyak bersama alpha nya, karena ia tau saat semester mulai berat, akan ada sedikit waktu bersama. Tentu Mafu akan sibuk dengan tugas dan waktu part time.

"Berhenti saja dari sana." Ujar Soraru ketus, ia jelas tak senang Mafu terus bekerja.

"Aku harus punya uang sendiri, kau tau kan?" Kali ini Mafu melepas sabuk pengaman ingin keluar mobil lalu masuk kampus namun Soraru menahan tangannya, menatapnya dalam.

"Akan kubiayai hidupmu."

"???"

"Kita akan bersama dan-"

"Cukup cukup.. jangan dilanjut.. anu, aku ingin usaha sendiri. Oh, sudah mau terlambat.."

"Berikan aku ciuman."

"Jangan nakal!"

Melirik Soraru yang memasang wajah sedih, perasaan Mafu campur aduk. Matanya kembali fokus ke luka di kening Soraru yang mulai mengering dan mengingat semalam kakaknya pulang dengan taxi, Mafu sedikit tidak enak. Seharusnya ia memaksa sang kakak menginap, tapi, ah, sudahlah. Sudah terlambat juga.

Sebuah ciuman mendarat di pipi Soraru, bibir lembut Mafu meninggalkan bekas lip butter dan lip balm yang dipakai, merah muda sedikit kilau.

"Akan kuhubungi kalau sudah pulang.." Ujar Mafu cepat sambil keluar mobil, berusaha menyembunyikan wajahnya yang semerah tomat, berharap tak ada satupun mahasiswa yang sadar akan hal ini.
Di mobil, Soraru melihat pantulan dirinya lewat kaca, bentuk bibir setengah sempurna milik Mafu masih membekas lembut di pipi, membuat kedua sudut bibirnya terangkat seketika.

"Katakan padaku apa yang dia lakukan padamu!!" Teriak Sou di kelas. Kedua matanya menatap kesal bekas kemerahan di leher Mafu saat syal dilepas, dan ketika lengan mantel diangkat, warna merah semakin tersebar disana. "Kau.."

"Sou, diamlah. Jangan heboh, nanti yang lain-"

"WAH, MAFU PUNYA PACAR??" teriak seorang gadis dari belakang. Rupanya ia telah menguping daritadi.

"HEH! Diamlah!" Sou berbalik kearahnya, menutup mulut gadis yang lebih tinggi darinya ini dengan tangan. Mereka tampak dekat dan tentu Mafu memilih menarik diri dengan meletakkan kepala di meja, pura-pura tidur tak tau apapun. Syal nya kembali dipakai, kali ini membelit leher lebih ketat dari sebelumnya.

Pukul empat sore

Seperti janji, Soraru segera sampai setelah Mafu mengirim pesan, banyak pasang mata tertuju kearah mobil hitam mengkilap itu. Model dan kilauan yang jarang ada disini meski kota besar sekalipun, pemiliknya pasti bukan orang biasa. Tidak, tentu Soraru tak membelinya sendiri. Pemberian ibunya, tentu saja. Namun biaya perawatan hampir semua ia dan kakaknya yang menanggung.

"Lain kali biarkan aku pulang sendiri, kita berangkat dari apartemenku." Ujar Mafu sambil memakai sabuk pengaman.

"Kau malu Soraru ini datang menjemput?"

Mafu segera berbalik, menatap alphanya yang tengah memasang wajah sedih. "Tidak, ah, bagaimana ya.. mobilmu terlalu mencolok jadi..."

"Ya, aku mengerti. Besok kuganti mobil yang murah."

"Hahh?!!"

Tiba di sebuah mall setelah 15menit perjalanan, Mafu mengikuti kemanapun Soraru pergi. Ia merasa sangat.. sangat tidak enak. Bukan karena malu, justru sebaliknya, ia seperti berjalan dengan orang yang kedudukannya jauh lebih tinggi darinya. Meski hanya memakai kaos oblong, celana setinggi lutut dan sandal yang semua warnanya hitam sama sekali tak memberi kesan kusam pada Soraru. Kulitnya terlihat kontras dengan warna itu.

CAN I BE YOUR SWEET OMEGA? (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang