TWINS OF THE BASTARD - Part 6

656 41 4
                                    

Jangan lupa vot & koment ya teman. Sangat-sangat dibutuhkan☆♡

AND HAPPY READING!!

🔫🔫🔫

Brakkk!!

Suara debrakan meja mengagetkan Vernan dan pria paruhbaya yang bekerja di ruang CCTV. Tuannya tampak sangat marah, rahangnya mengetat dan kedua tangannya terkepal kuat berusaha meredamkan emosi saat matanya menatap tepat ke arah layar monitor. Video yang terekam saat sore hari itu, menampilkan siapa yang sedang duduk tidak jauh dari posisinya waktu itu dan bodohnya dia tidak menyadari jika ada seseorang yang tengah memperhatikannya.

Vernan ikut menatap layar monitor tidak percaya dengan siapa yang ada dibalik itu semua. Menculik kekasih Aland adalah tindakan paling bodoh, karena ia tau tuannya itu tidak akan segan-segan menyakiti ataupun membunuh orang yang berusaha mendekati kekasihnya termasuk keluarganya sendiri.

Tapi masalahnya sekarang berbeda, pria yang menculik kekasih tuannya itu memiliki reputasi di atas rata-rata yang dimiliki Aland. Disisi lain Aland memang berpengaruh di mata dunia, tapi diatas itu semua masih ada lagi seseorang yang lebih hebat dari tuannya itu.

Dan lagi, orang itu juga memiliki hubungan khusus dengan keluarganya!

Vernan mengalihkan tatapannya ke Aland, "Balas dendam? Dia sangat kekanak-kanakkan!" Desis Aland tersenyum kecut.

"Lalu apa yang harus kita lakukan, Aland? Vanesa adalah gadis yang sangat polos, mungkin Vanesa mengira Axel adalah dirimu. pria itu bisa saja memanfaatkannya." Kata Vernan.

"Aku menyesal telah meragukannya, kupikir dia tidak akan berbuat segila itu. Aku tau aku juga dulunya seperti dia, tapi sekarang aku telah berubah. Dia bermain secara perlahan."

Aland menatap tajam kearah layar monitor yang menampilkan sebuah rekaman yang semakin membuat emosinya memuncak. tangan pria itu berani-beraninya melingkar di pinggang kekasihnya! Billionaire itu memejamkan matanya kuat. Dia sangat membenci situasi ini, hatinya lemah jika Vanesa tidak ada disampingnya.

Dia khawatir pria gila itu akan menyakiti kekasihnya. Sedikitpun Aland tidak rela.

Vernan masih menunggu perintah Aland, karena saat ini diapun bingung harus berbuat apa.

Aland beranjak dari duduknya, melangkah keluar dari ruangan CCTV, yang kemudian disusul Vernan dari belakang. Pria paruhbaya itu menunduk hingga Aland dan Vernan tidak lagi terlihat di balik pintu.

🔫🔫🔫

Vanesa berbaring diatas ranjangnya yang empuk. selesai makan malam bersama, Aland memang langsung menyuruhnya untuk kekamar dan beristirahat.

Gadis berusia 20 tahun itu menghela napasnya secara perlahan, matanya menatap langit-langit kamar yang dipenuhi lukisan pemandangan yang sangat indah. Meski sangat nyaman berada disini, Vanesa merasa bosan berdiam diri dikamarnya.

Tadinya ia meminta Aland untuk berkeliling tapi Pria itu menolak karena ada urusan, dan ponselnya beberapa kali berdering. Tanda panggilan itu sangat penting.

Vanesa menatap setiap sudut kamar yang cukup luas itu, mungkin luasnya 2 kali lipat dari kamar dirumahnya. Benar-benar luar biasa.

Vanesa bangkit dari tidurnya lalu melangkahkan kakinya lebih dekat untuk melihat lukisan-lukisan indah yang memenuhi dinding kamar.

"Setauku Aland tidak pintar melukis, lalu kenapa tadi dia mengatakan kalau dialah yang melukis semuanya." Gumam Vanesa pada dirinya sendiri, ia kembali menangkap sebuah keganjalan lainnya pada diri Aland.

TWINS of the BASTARD《on going》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang