TWINS OF THE BASTARD - Part 9

517 32 13
                                    

~Biar lebih jelas. Aku double up dehhh hehehe:v
~mohon tandai typonya ya teman:)

JANGAN LUPA VOT & KOMENT


HAPPY READING!

🔥 🔥 🔥

Vanesa menatap Axel yang berdiri di depan kaca, memperhatikan tampilannya dari atas hingga bawah. Malam ini Axel akan pergi kerumah orang tuanya, untuk memberikan undangan pertunangan mereka secara langsung. "Aland apa kau tidak akan membawaku?" Tanya Vanesa.

Axel menatap Vanesa tanpa ekspresi, ia melangkah mendekat kearah Vanesa. "Diamlah di mansion!"

Vanesa menatap Axel tidak percaya, pria itu akhir-akhir ini memang berubah. Tapi setidaknya ia mengajaknya untuk bertemu kedua orang tua dari pria itu, bahkan dua tahun mereka pacaran pria itu tidak pernah memperkenalkan mereka. Vanesa tidak enak hati jadinya, terasa sangat tidak sopan.

"Tapi itu tidak sopan Aland, bahkan kau tidak pernah sekalipun memperkenalkanku dihadapan kedua orang tuamu."

"Itu tidak penting."

"Tapi penting untukku!" Ucap Vanesa terpancing emosi.

Rasanya Vanesa ingin memaki pria yang ada dihadapannya ini, semakin hari ia merasa tidak betah berada di dekatnya. Bahkan pria itu tidak pernah lagi berbuat manis dan memanggilnya dengan kata sayang. Dulu Vanesa sangat risih dengan perlakuan manisnya namun dua tahun diperlakukan seperti itu membuatnya terbiasa.

Axel menatap Vanesa malas, ia sama sekali tidak peduli. Lagi pula ia menganggap pertunangan ini hanya permainan dari seluruh rencananya. Lalu untuk apa pula dia membawa wanita yang sama sekali tidak ia cintai itu. Sangat tidak ada gunanya, jika wanita itu dibawa maka rusak sudah rencananya untuk menghancurkan Aland.

Pria itu melangkahkan kakinya menuju pintu, lalu pergi meninggalkan Vanesa yang tampak frustasi. Sungguh Vanesa hilang akal dibuatnya.

🔥 🔥 🔥

Brakkk!

Bunyi suara meja itu membuat Sekretarisnya dan Vernan menatap Aland waswas. Saat ini ia berada di kantornya, tapi saat melihat nama yang tertera di undangan yang tergeletak rapi di atas meja membuat darahnya seketika mendidih. Aland mengambil undangan itu, menatap lekat pada kedua nama yang diukir indah itu.

Axel fransmaxwell
&
Vanesa Edgarnixver

Dengan emosi dan mata yang berkaca-kaca karena amarah Aland merobek undangan itu menkadi beberapa bagian lalu menginjaknya dengan kasar.

"Buang sampah itu!" Perintah Aland dengan nada dingin, kemudian melangkahkan kakinya keluar dari ruangannya begitu saja.

Vernan menatap Aldhen-sekretaris pribadi Aland. "Axel benar-benar berniat membalaskan dendamnya?"

Vernan mengangguk lalu melangkahkan kakinya keluar menyusul Aland yang tengah emosi.

Aland menancap gas mobilnya kerah jalanan kota, matanya melirik jam yang melingkar di pergelangan kiri, jalanan kota tampak macet karena ini jadwal pulang para pekerja kantor.

Aland mengumpat beberapa kali dengan tangan tak hentinya menekan klakson.

Saat kemacetan mulai reda, Aland kembali menekan pedal gasnya, melajukan mobilnya diatas kecepatan rata-rata. Tepat saat matahari mulai tenggelam Aland memarkirkan mobilnya dihalaman luas tempat kediaman keluarga besa farnsmaxwell. Mengabaikan beberapa pelayan yang membukakan pintu dan menyambutnya.

TWINS of the BASTARD《on going》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang