Keputusan Cia

89 15 7
                                    

"Makasih. Maksud kedatangan kami ke sini, kami ingin mengajak Cia untuk ikut bersama kami. Kami ingin Cia tinggal bersama kami lagi"

"Ba-baik-baiklah kalau be-gitu. Saya serahkan semuanya ke Cia" ujar Gloria sedikit gugup karena menahan tangisnya.

Semua pandangan tertuju pada Cia, mereka menanti jawaban Cia. Cia menggeleng.

"Maaf, tapi Cia gak bisa ikut sama kalian"

"Kenapa sayang? Mama minta maaf karena dulu mama telah menitipkan kamu sama dia sampai-sampai kamu tersiksa tinggal di keluarga ini"

"Sama sekali nggak, Cia senang bisa tinggal di keluarga ini dan menjadi bagian dari keluarga Auddison"

"Kenapa Cia, apa karena keluarga kita gak sekaya keluarga lo yang sekarang makanya lo milih mereka yang jelas-jelas udah nyakitin lo" ujar Leo seraya berdiri membuat semua orang ikut berdiri.

"Lo nggak tahu apa-apa soal itu jadi jangan berkomentar"

"Gue berkomentar karena gue tahu, Ci. Lo selalu di bentak, selalu di salahin. Ya kan?"

Cia hanya menggeleng.

"Cia, ikut papa sama mama pulang ya, kamu akan lebih bahagia. Memang kita gak sekaya keluarga angkat kamu, tapi kita bisa memberikan kasih sayang yang gak pernah kamu dapatin di keluarga ini"

"Cia bukan orang yang kayak gitu, Cia gak pernah sekalipun mandang orang dari kekayaan yang dia punya"

"Cia, kamu ikut aja sama mereka, mereka benar, sayang. Selama ini, kamu selalu tersiksa tinggal di sini" ujar Gloria dengan air mata yang sudah tidak bisa ia tahan lagi untuk tidak keluar.

"Tuh, lo dengar kan? Dia itu ngusir lo secara halus Cia, dia bukan mama lo, mama lo cuman mama Bunga. Dia itu cuman perempuan yang manfaatin lo buat nambah kekayaan dan ketenaran di keluarganya. Dia itu jahat, Ci" ujar Leo.

"Maaf, tapi lo gak berhak ngomong kayak gitu sama mommy gue. Gimana pun dan apa pun yang terjadi selama ini, lo gak tahu alasannya, dan apa pun itu, selamanya dia tetap akan jadi mommy gue, karena dia yang selama ini ngerawat gue. Gue bisa kayak sekarang juga karena mommy sama daddy. Gue justru bersyukur bisa di adopsi sama mereka, karena kalau bukan karena mereka, gue gak tahu gimana hidup gue sekarang"

"Cia, kami tahu, kami udah salah dulu dengan membiarkanmu di adopsi orang lain padahal kamu memiliki orangtua. Maafkan kami, tapi tolong jangan membalasnya dengan hal ini"

"Iya, sayang. Mama sama papa, bahkan Leo sangat merindukanmu. Sayang, kita bisa lebih kaya dari orangtua angkatmu, kita janji itu"

"CUKUPP ! Kalian bahkan tak mengenal Cia. Sudah Cia katakan, Cia gak perduli dengan harta"

"Cia gak bisa ninggalin mommy sama daddy gitu aja. Tanpa mereka, Cia gak akan bisa jadi kayak sekarang. Cia tahu mama yang ngelahirin Cia. Tanpa perjuangan mama, Cia juga mungkin gak akan hadir di dunia ini. Tapi, tanpa mereka, mungkin hari ini kalian gak bisa bertemu dengan Cia" ujar Cia yang mengingat kejadian masa kecilnya, di mana Gloria menyelamatkan nyawanya hingga membuatnya hampir saja kehilangan nyawanya.

FLASHBCAK ON

Cia, gadis kecil itu sedang bermain di taman bersama kedua sahabatnya.

"Yah, bolanya ke sana, Glen sih lemparnya jauh banget" ujar Lili

"Heheh sorry" ujar Glen

"Kalian tunggu sini, biar aku yang ambil bolanya"

Cia berlari untuk mengambil bolanya yang ada di jalan raya. Sebelumnya, ia sudah melihat jalanan sepi, tidak ada mobil atau motor yang berlalu lalang.

Tapi ketika ia baru ingin berjalan menghampiri sahabatnya, ada mobil yang melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi.

"CIA AWASS" teriak kedua sahabatnya.

Gloria yang mendengar teriakan itu dari dalam rumah pun penasaran. Ia keluar dari rumahnya, pandangannya langsung tertuju pada Cia.

Gloria segera berlari menghampiri Cia, ia mendorong tubuh Cia, membiarkan dirinya tertabrak oleh mobilnya, badannya terpental cukup jauh. Di situ juga, ia langsung tidak sadarkan diri.

Keadaan Gloria sempat kritis dan hampir tidak bisa di tolong, untungnya ada mujizat dari Tuhan yang membuat hidupnya terselamatkan

FLASHBACK OFF

"Maksud kamu?" Tanya Bunga.

"Mommy pernah nyelamatin Cia waktu Cia hampir ketabrak mobil, bahkan mommy hampir gak selamat" jelas Cia singkat.

"Maaf sekali lagi, Cia gak bisa ikut sama kalian"

"Ci, tolong. Kita kangen banget sama kamu, terutama mama, dia merasa bersalah karena udah nitipin kamu ke orang lain. Gue mohon, kalau lo nolak, mama bakal tambah sedih. Seharusnya, lo mentingin keluarga kandung lo Ci, bukan mereka"

Cia memutar bola matanya malas, bagaimana pun selama ini, yang selalu ada untuknya, yang selalu menemaninya adalah kedua orangtua angkatnya bukan orangtua kandungnya.

Jangan salahkan Cia jika ia memilih kedua orangtua angkatnya. Toh, selama ini mereka yang selalu ada buat Cia, mereka memperlakukan Cia seperti itu juga untuk Cia, dan selama ini, Cia selalu bersama mereka, dan Cia sangat menyayangi mereka.

Sedangkan orangtua kandungnya ? Mereka mungkin menitipkan Cia, karena mereka ingin Cia mendapati kehidupan yang layak, tapi, mereka tak pernah memberikan kasih sayang mereka ke Cia.

"Kenapa gue gak boleh memprioritaskan mereka yang notabenenya selalu ada buat gue? Lo gak ngerti, Leo. Lo gak tahu kalau lo gak berada di posisi gue"

"Kalau gue di posisi lo, jelas gue akan milih orangtua kandung gue"

"Terus? Lo bakal ninggalin orangtua angkat lo gitu aja, mereka yang udah memberikan lo kasih sayang, mereka yang selalu ada buat lo? Lo bisa ngomong gitu karena lo gak merasakannya"

"Sudah lah kalian jangan berantem lagi. Cia papa sama mama menghargai keputusan kamu, kita menghargai pilihan kamu. Kamu boleh tinggal sama mereka"

"Makasih" Jawab Cia.

"Ya sudah, kita pamit pulang dulu. Cia jaga diri kamu baik-baik ya, kalau kamu butuh mama, kamu bisa telfon mama"

"Iya"

Setelahnya, Leo, Bunga, dan Rio keluar dari rumah Cia. Setelah mobil mereka menghilang dari pandangan Cia, Cia menghampiri Gloria.

"Mom?"

Gloria menoleh, ia memeluk Cia.

"Sayang, makasih karena kamu telah memilih mommy walaupun mommy tahu mommy bukan ibu yang baik buat kamu"

"Mom jangan ngomong gitu. Mom ibu terbaik buat Cia"

🌱🌱🌱

Diruangan yang serba putih itu terdapat dua orang laki-laki yang sedang mengobrol. Keduanya saling melontarkan tatapan ketidaksukaan mereka.

"Ini belum seberapa, Glen. Lo liat aja kalau lo masih berani dekatin Cia gue bakal bikin lo lebih parah dari ini. Gue bakal bikin lo koma"

"Cia sahabat gue, wajar kalau gue dekat sama dia. Kalau lo mau dapatin dia silahkan, asalkan lo gak pernah nyakitin Cia. Dan kita lihat Cia lebih pilih siapa"

"Oh ya? Jelas bukan pilih cowok kayak lo"

Glen tersenyum menatap orang itu.

"Kita liat aja" ujarnya kemudian. 

TBC

09.06.2020

Cindy Caroline

CHIARA (Completed)✅✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang