Di dalam mobil, gadis itu terus memikirkan perkataan Bunga. Ia masih binggung harus mempercayai semua ini atau tidak.
Satu-satunya jawaban hanya bisa ia dapatkan dari kedua orangtuanya, Gloria dan Charles.
Cia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, berharap ia bisa cepat sampai di rumah, agar bisa mengetahui kebenarannya.
Sesampainya di rumah, Cia masuk ke dalam rumahnya. Ia tak sengaja mendengar suara dari dalam kamar kedua orangtuanya.
"kamu kenapa nangis terus?"
"Entahla, aku nggak mau Cia membenci kita"
"Kamu harus ingat, tujuan kita membuat dia membenci kita. Kamu liat, tadi orangtua kandungnya baru saja menelfon, ia ingin mengambil Cia. Untung saja Cia sudah membenci kita, dengan begitu ia tidak akan sedih kalau harus pisah dengan kita"
"Aku nggak tahu bisa jauh dari Cia atau enggak"
Cia yang mendengar itu semua menangis. Sekarang ia mengerti. Ia mengerti semuanya. SEMUANYA.
Ia tahu alasan orangtuanya selalu membentaknya, menyuruhnya melakukan hal yang tidak ia sukai sama sekali. Ia tahu alasannya.
Selama ini bahkan orangtuanya telah mengorbankan perasaan mereka sendiri. Setiap kali mereka menyuruh Cia untuk melakukan hal yang Cia tidak sukai, mereka selalu menyesal. Dan setiap kali mereka membentak Cia, hati mereka juga terluka. Bahkan, mereka jauh lebih terluka dari pada Cia sendiri.
Cia mengingat sikap dia kepada kedua orangtuanya.
"CIA BENCI KALIAN" air mata Cia turun semakin deras begitu mengingat ia membentak orangtuanya dan mengatakan hal yang menyakiti kedua orangtuanya.
CEKLEKK
"CIA?"
Tanpa mengatakan apa pun, Cia langsung memeluk kedua orangtuanya bergantian.
"Mom, dad. Maafin Cia. Cia gak seharusnya benci kalian, Cia gak seharusnya bilang kayak gitu"
Kedua orangtuanya menatap Cia binggung. Apa Cia sudah mendengar semua percakapan mereka.
"Cia sudah bertemu dengan kedua orangtua kandung Cia, bahkan saudara kembar Cia"
Degg
Apa yang Cia katakan membuat hati kedua orang itu seperti ditusuk beribu-ribu jarum.
Bukannya mereka tidak bahagia jika Cia bisa kembali bersama kedua orangtuanya, hanya saja mereka tidak ingin kehilangan Cia. Mereka takut jika harus kehilangan harta yang paling berharga buat mereka.
Tak ada yang tahu, selama ini mereka selalu menyayangi Cia. Setiap malam, ketika Cia tertidur, mereka selalu masuk ke kamar Cia dan bercerita dengan Cia, minta maaf dengan Cia atas perlakuan mereka setiap harinya.
"Cia tahu kenapa kalian selalu nyuruh Cia ini, itu. Seharusnya Cia bisa ngertiin kalian, tapi justru Cia gak bisa ngerti semuanya"
"Mom, dad. Cia sayang sama kalian, sampai kapan pun, kalian tetap akan jadi orangtua terbaik untuk Cia"
"Cia, maafin mom. Mommy gak bermaksud buat selalu nyuruh kamu ngelakuin hal yang kamu gak suka. Mommy gak bermaksud buat selalu bentak kamu, setiap kali mommy bentak kamu, mommy juga terluka. Maafin mommy, sayang"
"Cia, maafin dad juga. Dad bahkan udah nampar kamu, dad juga nyuruh mommy buat nampar kamu. Maaf"
Cia memeluk kedua orangtuanya.
"Kalian gak salah apa-apa"
"Cia, jika kamu ingin kembali bersama kedua orangtua kandungmu, maka pergilah. Mommy sama daddy gak akan melarangmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
CHIARA (Completed)✅✔
Ficção AdolescenteHighest rank : #1 in Chiara (03.10.2020) #2 in lifeproblem (14.06.2020) #50 in teenage (14.06.2020) #58 in teenagers (14.06.2020) #92 in alone (14.06.2020) #148 in ceritaremaja (14.06.2020) #169 in populer (14.06.2020) #782 in teenlit (14.06.2020) ...