Chapter 1.3

1.7K 149 13
                                    

Ch. 1.3 : Sedikit petunjuk dan kenangan kita.



"Aku tak tau kalau kau mempunyai selera se-cheesy ini, apa aku tampak seperti anak gadis yang baru saja berkencan? Tapi, tidak masalah. Aku menyukai apapun asal denganmu, Yibo-ge"

.
.

Yibo baru saja turun dari mobil SUV berwarna putih, ia benar-benar mengubah gaya hidupnya 180° jika sebelumnya ia lebih suka dengan mobil sport atau sedan mewah, sekarang penampilan tuan muda Wang ini lebih santai, wajah bak tembok es pun sudah sedikit melunak; memberikan sedikit aura cerah.

"Selamat pagi tuan Wang" Sapa salah seorang Karyawan yang tak sengaja berpapasan dengan Yibo dilobby utama.

Yibo lantas mengangkat pandangan, tersenyum sekilas pada karyawan itu, respon semacam ini jelas sangat langka atau boleh dikatakan mustahil terjadi, namun lihatlah sekarang. Yibo enggan ambil pusing dengan respon orang didepannya yang tengah terheran-heran, ia lebih memilih melanjutkan langkah menuju lift.

.........

"Zhoucheng!" Panggil Yibo sesaat setelah pintu lift terbuka dilantai 5.

Zhoucheng menghentikan langkah, menunggu Yibo menghampiri dirinya.

"Akhir pekan ini apa aku ada schedule penting?"

Zhoucheng menggeleng, seketika senyum mengembang dibibir plum Yibo, membuat orang didepan sana melongo heran.

"Apa ada sesuatu yang penting?" Tanya Zhouceng heran.

"Ah, tidak. Aku duluan ya" Yibo mencicit keruangannya tak peduli dengan keadaan si asisten yang masih kebingungan.

"Itu Yibo atau Xiaozhan sih? Aneh" gumam Zhoucheng pelan, lantas kembali ketujuan awalnya mengantarkan berkas pada bagian keuangan.

.....
Yibo hanya duduk dikursi kerjanya sambil memainkan ponsel ditangan, seluruh berkas yang harus ia tanda tangani sudah selesai dikerjakan, rapat kali ini hanya diwakili Zhoucheng dan Jili, bukannya Yibo tak ingin menghadiri rapat hanya saja kalau sekedar rapat biasa Yibo lebih mempercayakan Zhoucheng mengambil alih.

Braaakk...
Dobrakan pintu sontak membuat Yibo memgangkat pandangan, ia menatap kearah orang yang berani mengganggu kesenangannya dengan tatapan maut, membuat Peixin yang berada diambang pintu memucat seketika.

"Tau sopan santun tidak?" Dengus Yibo dingin, membuat Peixin makin mati kutu.

"Maa... Maafkan aku Tuan Wang, tapi ini... Anu... Emm..."

"Ada apa?!"

"Dia ingin bertemu tuan"

"Siapa?" Pekik Yibo kesal.

"Hao... Haoxuan" Peixin lantas menutup mata dan kedua tangannya sudah bersiap menutup telinga kalau-kalau Yibo akan mengamuk setelah ini.

Hening...
10 detik berlalu...
Peixin masih belum berani membuka mata, hanya sekedar melihat keadaan.

"Suruh dia masuk"

a day AfterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang