Ch. 2 : Siapa Mingjue? Dan kondisi internal keluarga Wang saat Yuchen pergi dimalam itu.
•
•
•"Terkadang aku berimajinasi bahwa kau masih ada dalam hidupku, kapan kau menjemputku? Aku sudah lelah..." —Yibo.
.
.Yuchen baru saja menuruni mobil sport berwarna hitam itu, ia lebih dulu berjalan kearah loket untuk membeli tiket masuk wahana permainan, sementara orang dikursi penumpang masih terdiam melihat sekitar, seulas senyum terpancar disudut bibir tipis itu, entah perasaan apa yang sedang dirasakannya. Rindu? Mungkin saja, tetapi kali ini dia ketaman bermain bukan dengan orang yang sangat ia rindukan.
"Ayo" Yuchen berdiri disisi mobil, menyuruh orang yang tengah terpaku itu untuk ikut dengannya.
Yibo akhirnya keluar, ia mengenakan pakaian casual sekarang, boleh dikatakan terlalu sederhana untuk seorang Yibo keluar rumah hanya dengan hoddie berwarna pastel, ripped jeans dan sneakers berwarna putih.
"Kenapa?" Yibo bertanya bingung dengan tatapan orang disampingnya.
"Boleh aku jujur? Kau lebih seperti anak yang kelihangan orang tuanya daripada seorang CEO muda dengan pakaian ini, memangnya umurmu berapa sekarang 17 tahun, ahahahah" ledek Yuchen, langsung dibalas dengan sikutan keras dari Yibo.
"Ini edisi santai, lagipula kita ingin jalan-jalan kan bukan menemui kolega atau apa, buat apa aku berpakaian berlebihan"
"Tapi yang ku tahu seorang Wang Yibo tidak akan menggunakan warna-warna pastel atau terang, kau kira aku baru semalam mengenalmu hah?"
"Kau ingin kita bertengkar disini? Memuakkan" Yibo melengos terlebih dulu meninggalkan Yuchen yang masih terkikik geli dibelakang sana.
Kedua pria muda ini tengah menghabiskan waktu senggang ditaman bermain tak juh dari pusat kota, pemandangan disini terbilang bagus, apalagi jika mengunjunginya disore hari, cahaya kuning keemasan saat matahari tenggelam menjadi daya tarik tersendiri karena mengingat posisi dari taman bermain yang terletak diatas bukit.
"Pernah kesini?" Yuchen bertanya setelah kembali dari membeli hamburger dan minuman soda untuk Yibo.
"Tidak tahu, tapi seingatku Xiaozhan pernah kesini"
"Waktu kalian bertengkar?"
"Tidak usah mengungkit alasannya, sebenarnya maumu apa?"
"Aku hanya memastikan, kau kenapa selalu ingin marah-marah denganku"
"Kau terlalu banyak bertanya" Yibo menjauh dari Yuchen ia memilih duduk dibawah pohon besar yang letaknya sedikit jauh dari keramaian sore itu.
"Maafkan aku. Tapi aku senang dengan dirimu sekarang, kau lebih banyak bicara, dan kau selalu jujur dengan apapun yang kau rasakan" Yuchen menyusul, lalu duduk disisi pohon lainnya.
"Apa aku banyak berubah?" Pertanyaan Yibo itu tidak dimaksudkan untuk orang disampingnya, melainkan untuk dirinya sendiri, ia tengah menatap langit sore yang didominasi warna kelabu dan jingga keemasan, kapan terakhir ia bisa menikmati saat seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
a day After
FanfictionSekarang ia benar-benar tak ada disisiku., Terimakasih, dan maaf karena aku hidupmu harus sesingkat ini - Wang Yibo. a sequel from 'For You' . . .