Ch. 2.2 : Pengakuan Haoxuan.
.
.
."Seluruh perjalanan pasti memiliki tujuan akhir, dan terima kasih sudah menyadarkanku, selamat jalan Xiaozhan" - Haoxuan.
•
•Kediaman utama Wang, Shanghai.
Yizhou kembali pada hakikat dimana ia berlaku semena-mena, ada sesuatu yang membuat pria paruh baya itu geram, setelah dua hari lalu ia menjemput paksa Yibo, Fanxing serta Yuchen.
Suasana meja makan berubah menjadi meja hijau tempat ia akan mengeksekusi satu persatu kesalahan dari adik kandungnya, atau bisa dibilang sosok yang dahulunya merupakan adik kandung Yizhou.
Mari bercerita sedikit tentang kejadian seminggu sebelum ini...
Flashback...
Derap langkah terburu memasuki ruang utama kediaman Wang nan megah, siang itu suasana sedikit lengang, perempuan muda berusia 20an akhir itu melenggang bebas, siapa dia?
Meng Ziyi; salah seorang yang memiliki akses keluar masuk secara bebas dikediaman Wang, dia bukanlah seorang kaki tangan pria paruh baya itu maupun pesuruh anaknya, melainkan sahabat karib Xiaozhan. Lalu apa yang membawanya kesini?
Dibukanya pintu besar berwarna gading itu, ia menyapu seluruh ruangan berharap bisa menemukan keberadaan Yizhou, dan bingo!
"Anda harus melihat ini" Ziyi menaruh sebuah flashdisk dimeja Yizhou.
"Apa? Jika itu hanya potongan kegilaan Haoxuan aku tak sudi melihatnya" Yizhou mendengus sarkasme.
"Memang tentang Haoxuan, tapi ini juga tentang Zhan" Ziyi berusaha tidak meledak-ledak.
"Aishh... Kenapa lagi dengan anakku itu?" Yizhou terlihat gusar, ia memijit pelipisnya seolah Xiaozhan baru saja berbuat nakal. Dan apa yang barusan Ziyi dengar? Yizhou memanggilnya anak?
"Bisakah anda sedikit lebih kooperatif Tuan Wang?" Tanya Ziyi kesal.
"Hubungkan ke projector dan temani aku menonton"
Ziyi berdecak sebal, namun perintah Yizhou tetap ia lakukan, menghubungkan laptop yang tergeletak diatas meja kerja dengan flashdisk yang ia bawa, lalu memproyeksikannya melalui projector menampilkan sebuah layar putih didinding ruang kerja Yizhou.
Clip itu sebentar lagi akan dimulai.
Sebuah ruang tv bergaya industrial menyambut kedatangan dua pria dengan pakaian Formalnya, salah satu diantaranya terlihat lebih dominan, namun jangan remehkan si pemuda dalam balutan jas berwarna navy.
"Rumahmu cukup cozy" Celetuk si pemuda pada empunya rumah, dibalas kekehan kecil orang didepannya yang enggan menempatkan diri disofa.
"Aku terkejut kau bisa melacak keberadaanku"
Xiaozhan, pemuda itu tersenyum sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
a day After
FanficSekarang ia benar-benar tak ada disisiku., Terimakasih, dan maaf karena aku hidupmu harus sesingkat ini - Wang Yibo. a sequel from 'For You' . . .