Themepark megah bernuansa layaknya negeri dongeng disulap lebih indah dari biasanya saat pria tampan -berbalut tuxedo hitam yang terlihat sangat cocok ditubuh atletisnya- menjentikkan jari.
Senyum hangat membingkai wajahnya, menambah kesan sempurna.
"Whoa... Indah sekali" pekik Zhan, berlarian ketengah lapangan dipusat themepark.
Zhan berubah menjadi sesosok anak kecil hyperaktif dimata Yibo, senyuman polos khas anak kecil menghiasi wajah manis Zhan. Kenangan demi kenangan melintas didepan Yibo, memperlihatkan potongan awal keduanya bertemu dilorong rumah sakit, Zhan tersenyum saat Yuchen menyapanya. Tatapan dingin Yibo mengedar saat Zhan kecil melirik kearahnya.
"Yibo-ge, mau bermain denganku?" Zhan kecil menarik ujung tuxedo Yibo.
Yibo berjongkok, menyamakan tingginya "Kau manis sekali, silahkan bermain sesukamu, dan ajaklah anak kecil pemurung disana" Yibo menunjuk kearah bangku didekat komedi putar, –sosok Yibo kecil sedang menekuk wajahnya dan duduk sendirian disana–
Zhan kecil mengangguk antusias, "Aku akan menjaga Yi-gege. Sampai nanti" ia melambaikan tangan lalu menjauh dari Yibo.
Yibo berbalik sebentar kemudian tersenyum, melanjutkan langkahnya menghampiri Zhan ditengah lapangan berhiaskan balon berwarna putih serta sekoloni kelinci gembul bak bola salju yang berlarian tanpa henti.
--------
"Aku baru bertemu Zhan kecil disebelah sana" seru Yibo, membuat Zhan mendongak dan tersenyum.
"Apa dahulu aku menyedihkan?" tanya Zhan random.
Yibo menggeleng, ia lantas duduk diatas rerumputan, mengambil seekor kelinci bertelinga abu-abu. "Kau cantik, aku rasa aku sudah jatuh cinta padamu jauh sebelum kita saling kenal, aaah takdir memang indah"
Zhan terkekeh, "Dahulu kau menyalahkan takdir karena memisahkan kita, apa kau lupa?"
Yibo memicing, "Dahulu aku frustasi, hanya itu" elaknya.
Zhan mencondongkan badan kearah Yibo, "Ohh... Apa kekasihmu itu sangat berharga hingga membuat tuan Wang sampai frustasi?" goda Zhan.
Yibo mendengus, "Kenapa kau menyebalkan sekali?"
Zhan lantas mendekatkan wajahnya kearah Yibo, ia mengecup singkat pipi pemimpin Wang.
"Aku mencintaimu" bisik Zhan.
Semilir angin sore menerbangkan kelopak sakura, membuat nuansa romantis kian terasa, menghadirkan lukisan indah tatkala Zhan sedang berdiri ditengah-tengahnya, menengadahkan tangan menunggu kelopak-kelopak ringan itu mendarat ditelapak tangan.
Semua bisa terjadi dalam satu jentikan tangan, dan Yibo sudah mempersiapkan segalanya untuk Zhan, dikeabadian apa yang mustahil? Sedangkan semasa hidupnya saja Yibo bisa menjungkir balikkan dunia.
"Zhan, menikahlah denganku?" tak ada salahnya, kan? Sekali lagi mencoba melamar makhluk indah bak bidadari disana.
Zhan berlari kecil ke arah Yibo, ia menampilkan senyuman paling manis, "I do... I do..." pekiknya girang.
Dipeluknya tubuh tegap Yibo, Zhan menyembunyikan wajah diceruk leher prianya, sedangkan kedua tangannya melingkar dipinggang Yibo.
Aroma vanilla dan cotton? Apa Yibo merubah parfumnya? —Zhan bergumam dalam hati.
"Itu milikmu sayang, aku sangat menyukai aroma cotton lembut milikmu jadi aku mengganti seluruh perlengkapan mandiku, ahahhaa bagaimana? Apa cocok denganku?" Yibo berceletuk, ia bahkan bisa membaca isi hati Zhan. Sungguh mengesankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
a day After
Fiksi PenggemarSekarang ia benar-benar tak ada disisiku., Terimakasih, dan maaf karena aku hidupmu harus sesingkat ini - Wang Yibo. a sequel from 'For You' . . .