aku menatap kesal pemuda berlesung pipi yang berstatus menjadi kekasihku ini.
iya dia, choi san. si angel dari 11-3.
"bukan apa loh kak, maksudnya gini. kakak punya aku, kenapa harus minta tolong kak sohye?" tanyaku
san menggaruk tengkuknya, "em bukan gitu, aku ga enak aja mau minta tolong sama kamu" jawab san
aku menghela nafas kasar. ini bulan ke tujuh kami. namun sifat san tiba tiba berubah.
ia lebih cuek, jarang mengirimiku pesan. itu sebenarnya tidak masalah untukku.
tapi, tadi aku melihat sohye yang ku ketahui mantan san tengah mengandeng tangan san karena kakinya terluka.
"kakak kalo semisalnya ada rasa lagi sama kak sohye bilang aja, aku ga suka di boongin gini kak" ujarku pelan
san tampak terkejut, "b-bukan gi--
"udahlah kak, kita omongin besok aja, mood aku ga bagus" potongku cepat kemudian berlalu dari hadapan pemuda ini
•••
ku lempar kuat kuat bola basket ke dinding lapangan.
suara bola beradu dengan dinding bergema.
aku menarik rambutku frustasi. ayolah! kenapa aku jadi memikirkan san dan sohye?
aku mencoba memasukan bola ke dalam ring. namun sialnya, aku malah tersandung dan akhirnya terjatuh.
aku terisak perlahan. bukan, bukan karena rasa sakitku di lutut.
namun karena rasa sakit yang datang ketika mengingat hal yang di katakan san pada sohye.
apa katanya? ia mencintai sohye? lalu apa artiku di matanya?
"bangun"
"cepet bangun song y/n!"
aku mendongak. yunho berdiri sembari mengulurkan tangannya.
yunho membawaku ke pinggiran lapangan kemudian memberiku tisu.
"gue tau kenapa lo nangis, maafin san. dia emang brengsek" ujar yunho
aku yang mulanya sudah sedikit tenang mulai terisak kembali.
"ini pertama kalinya gue suka sama cowo kak, tapi kenapa malah kaya gini?" tanyaku lirih
yunho mengelus suraiku pelan, "gue tau. tapi ga semua cinta pertama itu menyenangkan"
aku mengangguk. satu notifikasi masuk ke dalam ponselku.
sangue mau udahan, maaf tapi gue ga bisa boongin lo lama lama (16.20)
y/n
bukannya sebelumnya gue udah pernah bilang sama lo? kalo lo bosen bilang, gue ga suka di boongin (16.20)san
maaf y/n (16.20)y/n
udahlah terserah lo kak, semoga aja bahagia sama kak sohye (16.20)aku menarik rambutku frustasi, lagi.
yunho menahan tanganku, "stop, jangan kaya gini y/n" pinta yunho
aku menatap yunho tajam. ntah kenapa setiap melihat yunho aku jadi teringat wajah san.
"mending lo pergi sekarang" ujarku dingin
"tapi lo la--
"lo ngerti bahasa manusia ga?! pergi gue bilang!" bentakku
"oke gue pergi"
"kalo lo butuh gue, telpon gue. gue selalu siap" ujarnya sebelum benar benar pergi
setelah memastikan yunho pergi, aku berjalan perlahan menyusuri jalanan.
bola basket di tanganku tiba tiba lepas dan jatuh tepat di hadapan empat pemuda yang sedang bermain basket di lapangan samping sekolahku.
"eh ini bola lo bukan?" tanya salah satu dari mereka
aku mengangguk, "iya itu punya gue!"
"nih, eh lo anak smandulas?" aku mengangguk, lagi
"kenalin, lee jeno"
"jen-- loh siapa nih?"
"ehm kenalin song y/n anak smandulas" ujarku
"wih pas nih, gue na jaemin anak pindahan ke smandulas besok"
"gue zhong chenle, panggil sayang gapapa"
pemuda kecil di samping jeno memukul pelan kepala chenle.
"panggil dia chenle, suka ga waras emang anaknya. gue huang renjun"
"jadi kalian pindah ke smandulas besok?" tanyaku
keempatnya mengangguk, "kita sebenernya dari sma nuri, cuma pindah ke sini karena kebetulan bonyok kita di pindah tugas" jelas jeno
"lo mau jadi temen pertama kita ga?" tanya jaemin sembari tersenyum
"why not?"
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
b a s k e t ! jeong yunho [ selesai ✔ ]
Fanfic─ it's not about having but about struggling how to conquer a heart as hard as steel. " makasih. makasih banyak udah bantu aku... " ".. Bantu bukain hati yang pernah terluka" 📝🏷 ! started ; July , 7th , 2O2O 🗒🏷 ! finished ; August , 19th , 2O2O