[CHAPTER 1]

849 103 3
                                    

Sinar surya tanpa malu menampakkan sinarnya. Membangunkan setiap insan yang masih bergelut dengan selimutnya. Namun, sepertinya sinar menyilaukan itu tak membuat Jongin terusik. Udara pagi membuatnya enggan beranjak. Jongin pun semakin merapatkan selimutnya.

"Appa bangun....!!!"

Jongin berjingkat dan langsung membuka kedua matanya lebar. Jantungnya berdetak begitu cepat karena kaget. Napasnya pun tak beraturan. Ia mengangkat kepalanya sedikit. Jongin menghembuskan napas besar saat melihat Asher yang duduk nyaman di atas pahanya. Bocah itu hanya menyengir tanpa dosa.

"Astaga Sayang, kau mengagetkan Appa saja."

Jongin mengusak wajahnya kasar. Ia pun perlahan mendudukkan dirinya dan berhadapan langsung dengan sang putra.

"Appa cepat bangun, ini sudah jam enam. Appa harus mengantarkan Asher sekolah kalau tidak, Asher bisa terlambat."

Jongin menghela napasnya. Ia melirik sisi kirinya. Kosong.

"Dimana Mommy?"

"Mommy sedang membuat sarapan."

Jongin mengangguk paham. "Kalau begitu Asher makan dulu ya dan Appa mau mandi dulu."

Asher pun mengangguk dan langsung menurunkan dirinya dari ranjang Jongin kemudian berlari keluar kamar.

Jongin menghela napas besar, ia baru saja tidur pukul tiga pagi tadi karena keasyikan menonton pertandingan bola. Ia masih mengantuk. Jongin menguap lebar. Tubuhnya serasa berat meninggalkan ranjang. Dengan perlahan ia pun kembali merebahkan tubuhnya.

"Appa jangan tidur lagi!"

Mata Jongin langsung melebar. Kalau sudah begini ia tidak bisa mengelak lagi.

***

Jongin berjalan menuju dapur. Ia tersenyum kecil melihat Soojung yang tengah asyik menghias kotak bekal milik Asher. Jongin pun mendekati istrinya itu dan langsung memeluk pinggang ramping Soojung dari belakang.

"Astaga!"

Jongin terkekeh geli mendengar pekikan Soojung dan membuat telur dadar yang dipegang istrinya itu teronggok jatuh tak berdaya.

"Kau ini mengagetkan saja, Jong!"

Jongin menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Soojung, ia senang sekali menciumi leher Soojung. Menurutnya wangi Soojung begitu adiktif sangat memabukkan dan membuatnya ketagihan.

Soojung menggeliat mencoba melepaskan diri karena kegelian. Kalau sudah begini sangat sulit untuk Soojung melepaskan diri dari Jongin. Dengan usaha yang cukup sulit akhirnya ia pun dapat terlepas dari kungkungan Jongin dan ia pun langsung menghadap suaminya itu.

"Sekarang bersiaplah, Asher bisa terlambat nanti."

Jongin mengulurkan dasi di genggamannya. "Pasangkan ini dulu."

Soojung menggeleng pelan. "Asher saja sudah pandai memakai pakaiannya sendiri, sedangkan Appa-nya saja memasang dasi harus dipasangkan," ujar Soojung pura-pura sebal.

Jongin hanya tersenyum. Ia menyelipkan anak rambut Soojung di telinga wanita itu. Ia senang sekali melihat wajah Soojung yang kini tengah serius memasangkan dasi di lehernya. Menurutnya wajah istrinya itu semakin cantik dan membuatnya betah hanya dengan menatapnya.

"Kenapa semakin hari kau semakin cantik saja sih?"

Soojung melirik Jongin sekilas. Perlahan wanita itu menunduk seraya tersenyum kecil.

"Kau selalu membuatku selalu jatuh cinta setiap harinya."

"Nah sudah selesai. Sekarang cepat berangkat ini sudah hampir setengah tujuh jangan sampai Asher terlambat."

Soojung memilih mengalihkan pembicaraan. Ia hanya tidak ingin terlihat seperti kepiting rebus karena mendengar gombalan Jongin membuat pipinya memerah tidak karuan.

'Cup'

Jongin mengecup pipi Soojung sebentar. "Terima kasih," bisiknya tepat di telinga Soojung.

Lalu pria itu berbalik meninggalkan Soojung yang kini tengah mematung akibat perlakuan tiba-tiba Jongin. Padahal hampir setiap hari Jongin melakukan skinship, tapi tetap saja itu membuat pipi Soojung memerah dan merasakan kupu-kupu di perutnya berterbangan.

"Mommy... bekal Asher mana?"

Soojung tersadar dari lamunannya setelah mendengar teriakan Asher. Dengan segera ia pun mengambilkan kotak bekal yang sudah ia siapkan tadi.

"Ini."

Soojung memasukkan kotak bekal itu ke dalam tas milik Asher.

"Terima kasih, Mommy."

Soojung tersenyum dan mengusap surai Asher lembut.

"Appa ayo berangkat!"

Soojung mendapati Jongin yang baru saja turun dari tangga dan terlihat kesulitan memasang jasnya. Soojung pun langsung tanggap membantu suaminya itu memasang jas.

"Terima kasih," ucap Jongin pada Soojung.

Soojung hanya tersenyum.

"Oke jagoan ayo kita berangkat."

"Mommy kami berangkat dulu ya."

Soojung sedikit membungkukkan badannya dan mencium pipi Asher, begitu juga sebaliknya.

"Iya hati-hati. Belajar yang baik ya."

Kemudian Asher berlari keluar terlebih dahulu. Dan kini menyisakan Jongin dan Soojung.

"Aku berangkat dulu ya."

"Iya hati-hati."

"Kapan kau akan ke butik?"

"Setelah ini."

"Baiklah kalau begitu, aku berangkat ya."

Jongin mengecup kening Soojung sebentar kemudian beralih mengecup bibir Soojung. Kali ini tidak sebentar, tapi cukup lama. Ia sedikit menyesap bibir tipis itu yang kini sudah menjadi candunya. Soojung pun hanya tersenyum kecil disela ciumannya itu.

"Appa ayo!!!"

Jongin pun langsung melepas kecupannya saat mendengar teriakan Jongin. Kalau saja tidak diingatkan Asher mungkin ia bisa lupa diri. Pengaruh Soojung begitu besar padanya. Jongin menatap Soojung sebentar. Ia tersenyum sembari mengusap rambut Soojung lembut.

"Aku berangkat ya."

Soojung hanya berdecak. "Dari tadi kau juga sudah mengatakan itu."

Jongin terkekeh pelan. "Kali ini aku serius. Aku berangkat ya. Dadah...."

Soojung mengangguk, ia mengikuti Jongin dan turut mengantar kepergian suami dan anaknya itu. Keduanya pun sudah masuk ke dalam mobil.

Asher menyembulkan kepalanya dari balik jendela mobil. "Mommy kami berangkat ya...." ujarnya sambil melambaikan tangan pada Soojung.

"Iya hati-hati."

Soojung membalas lambaian tangan Asher, ia tak bisa berhenti menyunggingkan senyumannya hingga mobil Jongin sudah tidak terlihat dari kediamannya.

Semenjak menikah kini aktivitas pagi Soojung begitu menyenangkan. Selama satu tahun ke belakang ia bisa merasakan kehangatan yang luar biasa dari keluarga kecil barunya. Ia hanya bisa berdoa semoga hal membahagiakan ini akan selalu menyertai hingga seterusnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

To be continued....

Hai hai semuanyaa🤗🤗

Akhirnya sequel Beautiful Widow sudah hadir. Silahkan dinikmati hidangannya ya semoga suka😊

With Love

missookaa😙

Beautiful MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang