Jongin cepat-cepat melepas kacamatanya lalu memijit pangkal hidungnya pelan. Dia baru saja selesai membaca beberapa berkas laporan perusahaan dan sukses membuat kepalanya pening. Jongin menyandarkan punggung di senderan kursi seraya menghembuskan napasnya panjang. Dia melirik arlojinya sekilas, jarum sudah menunjuk pukul satu siang dan itu artinya sekarang sudah memasuki waktu istirahat makan siang.
Jongin mengelus perutnya pelan. Sejak pagi dia belum sarapan karena sesaat setelah bangun tidur Sehun langsung menelpon dan memberitahu bahwa akan ada rapat evaluasi dadakan dari Presdir. Alhasil dia harus berangkat lebih awal dan merelakan ayam goreng masakan Soojung.
Saat ini Jongin sudah tidak bisa menunda makan siangnya lebih lama lagi karena cacing-cacing di perutnya sudah tidak dapat diajak kompromi. Jongin pun segera merapihkan beberapa berkas yang berserakan di mejanya.
'Tok... tok...'
"Iya masuk."
"Jongin-ah....!"
Jongin sedikit tersentak mendengar suara seseorang yang memanggilnya. Jongin mendengus pelan, dikiranya tadi yang mengetuk adalah Sehun, tapi ternyata si kuping besar, Chanyeol.
"Sedang apa kau disini?" Tanya Jongin heran.
"Hei Bung kau tidak merindukanku?" Chanyeol merentangkan tangannya hendak memeluk Jongin. Namun, Jongin dengan cepat mengelak.
"Aku tanya, kenapa kau tiba-tiba ada disini, Yeol?"
"Kalau aku jawab karena aku merindukanmu pasti kau tidak akan percaya."
"Memang."
Chanyeol tertawa pelan lalu merangkul bahu Jongin erat. "Oh sahabatku aku sangat merindukanmu!"
"Hei lepaskan aku Yeol, lepaskan!" Jongin berusaha keras untuk melepaskan rangkulan Chanyeol. Namun, bukannya melepas, Chanyeol malah semakin mengeratkan rangkulannya bahkan sampai menempelkan pipinya ke pipi Jongin. Dan membuat Jongin semakin berusaha menjauh.
"Hei apa-apaan ini?!" Chanyeol sontak melepaskan rangkulannya dari Jongin dan Jongin langsung mengusapi kemejanya mencoba menghilangkan bekas rangkulan Chanyeol.
"Sehun-ah!" Teriak Chanyeol antusias.
"Baru kutinggal sebentar, kau sudah berulah Yeol," ujar Sehun.
"Kenapa pria ini ada disini, Hun?" Tanya Jongin sambil menunjuk pada Chanyeol.
Sehun mengangkat bahunya. "Tidak tahu tiba-tiba saja dia sudah ada di depan kantor dan mencari keributan."
"Hei siapa yang mencari keributan. Banyak karyawan perempuan sini yang tiba-tiba ingin berfoto denganku," bela Chanyeol.
"Untuk apa mereka berfoto denganmu?" Tanya Jongin.
"Karena aku tampanlah!"
Jongin sedikit bergidik saat melihat Chanyeol menyugar rambutnya sembari berpose seksi. Tingkat kepercayaan diri sahabatnya itu benar-benar sudah jauh membumbung tinggi hingga keluar angkasa. Jongin tidak tahan melihat kelakuan Chanyeol yang semakin membuat cacing-cacing di perutnya berontak minta makan.
"Sudahlah kau membuatku tambah lapar, Yeol." Jongin pun pergi begitu saja meninggalkan Chanyeol dan Sehun.
Tak butuh waktu lama ketiganya pun sudah berada di kantin. Mereka bertiga berjalan beriringan menuju salah satu bangku di pojok kafetaria sembari membawa nampan berisi makanan.
"Akhirnya makan juga," ujar Jongin. "Selamat makan semua."
"Selamat makan!" jawab Chanyeol semangat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Marriage
Fiksi Penggemar(Sequel Beautiful Widow) Ini merupakan fase baru dimana Jongin dan Soojung telah menjadi pasangan suami istri. Bagaimana perjuangan mereka membangun rumah tangga yang bahagia. Menjadi orang tua Asher dan tentu anak-anak mereka selanjutnya. Meskipun...