Aku takut terlalu berharap,
Aku takut masa laluku terulang,
Aku lelah dengan fase mengenal, dekat lalu ditinggalkan🍃-Anjani Olivionatasya
Hari ini jadwal Anjani piket kelas ia harus berangkat lebih awal agar tidak terlambat tetapi, jam sudah menunjukkan pukul 06.40 pertanda 15 menit lagi gerbang sekolah akan di tutup.
Semalam Billa mengajaknya untuk berangkat bersama, hari semakin siang, tak ada tanda-tanda Billa menjemputnya, Billa tak mengabarinya sama sekali, bahkan nomornya pun sulit untuk dihubungi."Billa kemana sih, apa aku duluan aja yah" monolog Anjani.
"Aku berangkat pake apa yah, pesen ojek online juga gak keburu" lanjutnya sembari melihat jam ditangan kirinya.
Anjani tinggal bersama mamah Retta dan juga adiknya, adik Anjani bernama Regar Alfatih. Regar masih kecil umurnya sekitar 6 tahun, ia masih bersekolah di taman kanak kanak sedangkan Papah Anjani bekerja di luar kota sangat jarang ia berada dirumah.
Anjani memutuskan untuk keluar dari komplek rumahnya siapa tau dia bertemu Billa dijalan pikirnya.
Saat Anjani sedang berjalan tiba tiba ada suara derun motor yang menghampirinya.
"Mau bareng gak ?" Ucap seorang laki laki dia Reynald.
"Kak Rey, gak usah kak aku bareng Billa" jawab Anjani dengan senyum manisnya.
Saat Reynald akan melajukan motornya ada pesan masuk diHP Anjani.
Billanut🐼
An, gue ga bisa kerumah lo gue udah berangkat brng kak Devan tadi ban motor gue bocor."Kenapa gak bilang dari tadi sih" batin Anjani berucap.
"Gue duluan" ucap Reynald.
"Eh kak" ucap Anjani refleks sembari memegang tangan Reynald.
"Aku bareng kakak" lanjutnya.
"Pake" ucap Reynald sembari memberikan helmnya
"Tapi kak Rey ?" Tanya Anjani.
Reynald langsung memakaikan helmnya dikepala Anjani.
"Pake aja Vi" ucap Reynald lembut.
Anjani hanya diam sembari menatap Reynald.
"Buruan naik apa mau gue tinggal ?" Ucap Reynald ketus.
"Iya iya kak" ucap Anjani refleks sembari menaiki motor sport milik Reynald.
Di perjalanan tidak ada yang membuka suara semuanya diam dengan pikirannya masing-masing.
Anjani memikirkan mengapa Reynald selalu memanggil dirinya Viona bukan Anjani.
Sedangkan Reynald bingung dengan perasaannya sendiri, mengapa dia sangat bahagia berada didekat gadis ini."Kak aku mau tanya" ucap Anjani memecah keheningan.
"Tanya aja" jawab Reynald.
"Kakak kok selalu manggil aku Viona bukan Anjani ?" Ucap Anjani to the point.
"Nama lo kan Viona" jawab Reynald.
"Nama aku Anjani bukan Viona" ucap Anjani dengan penuh penekanan.
"Nama lengkap lo" ucap Reynald.
"Kakak tau dari--"
belum sempat Anjani menyelesaikan ucapannya Reynald langsung memotongnya "Gak usah dibahas gue lagi nyetir, intinya lo spesial buat gue" ucap Reynald dengan senyum tipisnya.
Anjani tak menyadari itu karena wajah Reynald yang terlalu datar bahkan ketika tersenyum pun tidak terlihat."Spesial buat dia emang aku siapanya" batin Anjani berucap.
Sesampainya di diparkiran Anjani risih dengan tatapan siswa Pandega yang menatapnya sinis. Bahkan ada yang menghujatnya secara langsung.
"Gak tau diri banget sih jadi cewe baru kelas satu udah cari masalah" ucap Celsie teman sekelas Reynald.
"Gue yang ngajak dia" ucap Reynald dengan tatapan tajamnya.
"Lo kok gitu si Rey" ucap Celsie dengan raut wajah kesal.
Anjani diam dia bingung harus menjawab apa, karena dia juga tidak tahu siapa gadis di depannya ini.
"Bodoh banget sih harusnya tadi aku turun aja dijalan" batin Anjani.
"Masuk kelas" ucap Reynald kepada Anjani.
"Iya kak, makasih" jawab Anjani dan meninggalkan Celsie dengan Reynald.
"Gue gak suka lo deket-deket sama dia" ucap Celsie sembari menunjuk Anjani yang sudah pergi.
"Punya hak apa lo ngatur gue" jawab Reynald sinis dan pergi meninggalkan Celsie.
"Rey !" Teriak Celsie sembari menghentak hentakkan kakinya.
"Liat aja lo murid baru, lo udah cari masalah sama gue" batin Celsie.
Celsie murid kelas 2 IPA 2 sama seperti Reynald, Celsie sudah lama menyukai Reynald karena mamah Celsie dengan mamah Reynald begitu dekat.
♡♡♡
Sesampainya dikelas Anjani menceritakan semuanya dengan Billa mulai dari Reynald yang menawarinya untuk berangkat bersama sampai dengan kejadian di parkiran.
"Apa mungkin dia cewenya" tanya Billa.
"Aku gak tau, tapi tadi kak Rey kaya gak ngrespon gitu bahkan tatapannya sinis banget." Jawab Anjani.
"Yaudah kita bahas nanti, kalo dia macem macem sama lo kan ada gue iya gak ?" Ucap Billa sembari menaik turunkan alisnya.
"Iyain aja deh" jawab Anjani dengan kekehannya.
♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
ANJANI
Teen FictionMAMPIR BACA CERITAKU YUK ! JANGAN LUPA FOLLOW YAH.. kenapa harus aku ? aku selalu bertanya pada diriku sendiri kenapa aku selalu berada diposisi yang salah andai aku bisa memilih aku akan bersikap egois dengan mementingkan keinginanku untuk menjadi...