5. Asing

25 2 0
                                    

Harusnya aku sadar perubahan sikap kamu ketika ada dia, sudah cukup membuktikan bahwa ada perasaan yang sedang kamu jaga🍃

-Anjani Olivionatasya

Pukul 19.30 Reynald dan teman temannya yaitu Devan, Reza dan juga Zaki sedang berkumpul di cafe, Leon Cafe adalah tempat favorit mereka untuk makan atau sekedar melepas penat. Tempatnya yang tersedia berbagai pilihan indoor atau outdoor dengan nuansa minimalis, dan elegan yang menambah kemewahan di cafe tersebut.

"Rey, gue denger kemaren lo berangkat sama Anjani ?" Tanya Devan sembari mengambil minumannya.

"Kata siapa ?" Tanya Reynald.

"Semalem Billa cerita sama gue" jawab Devan.

"Kayanya ada yang lagi PDKT nih" sindir Zaki kepada Devan.

"Gue suka sama Billa udah lama" jawab Devan santai.

"Wihh..bisa jujur juga lo" ledek Zaki dengan kekehannya.

"Jangan asal deketin aja lo, siapa tau dia udah ada gebetannya" sambung Reza.

"Sebelum janur melengkung masih ada kesempatan buat nikung" sahut Devan sembari menaik turunkan alisnya.

"Wah parah lo" sahut Dimas sembari menjitak kepala Devan.

"Sakit bego" Ucap Devan ketus.

"Lagian lo udah ada yang punya disikat juga" sahut Zaki.

"Becanda doang gue, dia masih sendiri, alias jomblo" jawab Devan penuh penekanan di akhir kalimatnya.

"Nanti juga dia mau kesini" lanjutnya sembari menatap jam tangannya.

"Kalo Billa kesini otomatis ada neng Anjaninya bang Zaki dong" ucap Zaki dengan mata berbinar.

"Iyalah dia kan udah kek perangko kemana mana bareng mulu" sahut Reza sembari menyantap makanannya.

"Serius dia mau kesini" tanya Reynald yang sedari tadi hanya diam.

"Serius lah lu napa jadi gugup gitu" tanya Devan dengan menaikkan satu alisnya.

"Biasa aja si" ucap Reynald ketus.

"Keliatan dari mata lu" ucap Devan dengan senyum sinisnya.

Di lain tempat, tepatnya di Parkiran Leon Cafe, Billa mencari cari dimana keberadaan Devan, Devan memang mengajaknya semalam untuk sekedar nongkrong di cafe, Anjani tak tahu  kalau Billa membawanya ke cafe karena Billa sengaja tidak memberi tahu Anjani.

"Kak Devan dimana sih" ucap Billa lirih dengan mata mencari cari keberadaan Devan.

"Kamu bawa aku kesini buat nemenin kamu ketemu sama Kak Devan ?" tanya Anjani dengan raut wajah kesal.

"Iya sorry An gue gak ngasih tau lo" jawab Billa dengan cengirannya.

"Terus aku mau ngliatin kalian berdua gitu" tanya Anjani dengan tangan menyilang di depan dada.

"Gak bakalan kok, udah yuk masuk, siapa tau mereka ada di dalam" ucap Billa sembari menarik tangan Anjani.

"Mereka ?" batin Anjani bertanya.

Sesampainya di dalam cafe Billa celingak celinguk mencari keberadaan Devan.

"Bil !" Sorak Devan sembari melambaikan tangannya.

"Eh itu mereka, yuk An" ucap Billa sembari menarik tangan Anjani.

"Bil, kita pulang aja yuk" ucap Anjani sembari menatap Anjani.

"Lo kenapa si ? Ada kak Rey ?" Tanya Billa.

"Mmm..Gak papa kok" jawab Anjani tersenyum canggung.

"Udah buruan" ucap Billa embari menarik tangan Anjani kasar.

Anjani agak risih berada di tempat ramai seperti ini apalagi bertemu banyak laki-laki. Anjani mengikuti Billa dari belakang, mata Anjani dengan mata Reynald bertemu mereka bertatapan sekejap kemudian Reynald mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Udah lama nunggu kak ?" Tanya Billa.

"Lumayan sih" jawab Devan santai.

Devan memperhatikan Anjani dan Reynald yang terlihat aneh mereka diam tapi terlihat jelas sorot mata Reynald yang tak mau menatap Anjani.

"Lo kemaren kan bareng sama dia berarti lo udah kenal dong sama dia" ledek Devan sembari menyenggol lengan Reynald.

"Gue gak kenal, gue juga gak tau nama dia, gue cuma nolongin dia aja" jawab Reynald panjang lebar.

Jleb..
Bagai tersambar petir di siang bolong Anjani merasakan sakit dihatinya.

"Kenapa nyesek banget" batinnya.

"Tumben lo ngomong panjang lebar" ledek Devan.

Billa menatap Anjani seolah meminta penjelasan terlihat aneh menurutnya jika Kak Reynald tidak tahu nama Anjani berarti mereka diam sepanjang jalan.

Reynald hanya diam sebisa mungkin ia menetralkan perasaannya.

"Dia Anjani, kan waktu itu kita ketemu di mall" ucap Devan.

"Gue lupa" jawab Reynald ketus.

Teman teman Devan agak curiga dengan sikap Reynald yang tak biasanya. Zaki yang merasakan aura disekitarnya tak enak langsung mencairkan suasana.

"Neng Anjani mau pesen apa ? Nanti biar Bang Zaki pesenin" ucap Zaki dengan nada lembut.

"Modus lo" sahut Reza ketus.

"Sirik aja lo" ucap Zaki.

"Gak usah kak, emm.. aku pulang dulu ya kak, Bil aku duluan ya lupa ada janji" Ucap Anjani sembari berdiri.

"Kok pulang si ? nanti gue sama siapa ?" Ucap Billa kesal.
"Yaudah gue juga pulang deh, kak aku duluan yah, mungkin lain kali aja kita ngumpul" pamit Billa.

"Yaudah hati hati" ucap Devan dengan nada kecewanya.

"Neng mau bang Zaki anter gak" tanya Zaki.

"Berisik lo" ucap Reza sembari menjitak kepala Zaki.

Billa menanggapi dengan kekehannya sedangkan Anjani tersenyum tipis. Billa tahu ada yang Anjani sembunyikan tentang Reynald. Setelah keduanya sudah pergi Reynald merasa bersalah terhadap Anjani tapi Reynald harus melakukannya.

"Maaf" batin Reynald.

♡♡♡

ANJANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang