-25

1.1K 109 23
                                    

"Loh, disini lo, bukannya-"

Jaemin menatap heran Haechan yang berdiri di depan pintu rumahnya. Disebelah Haechan juga berdiri Renjun dan Jeno yang menyerngitkan kening.

"Kenapa lo?" Tanya Jeno mewakili kebingungan dua temannya melihat Jaemin yang baru membuka pintu langsung memasang wajah cengo.

"Ah, bukan apa-apa," elaknya menggelengkan kepala. "Ayo masuk!"

Jaemin memberi jalan pada tiga sahabatnya agar bisa masuk ke dalam rumahnya. Haechan dan Renjun sudah berjalan masuk duluan sembari saling merangkul bahu. Sedangkan Jeno yang baru melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah Jaemin dengan tiba-tiba Jaemin langsung menarik lengannya ke teras.

"Why why why?" Seru Jeno dengan wajah cengo plus terkejutnya.

Jaemin menempelkan telunjuknya di bibir sendiri sembaru mendesis meminta agar Jeno memelankan suara.

"Sstt.. Diam bentar!" Pinta Jaemin lalu menggerakkan jarinya mengisyaratkan agar Jeno mendekat padanya.

Jeno hanya menurut mengarahkan kupingnya mendekat pada mulut Jaemin.

"Kenapa Haechan bisa disini?" Bisik Jaemin pelan.

Jeno menjauh dari Jaemin diselangi kekehan karena merasa geli pada telinga.

"Bentar bentar, kehehehe.." Jeno mengusap telinganya, "kenapa kenapa?"

Jaemin memutar bola matanya dan mendengus, melirik ke dalam rumah mengantisipasi jika dua sejoli itu tidak mendengar ucapannya.

"Haechan kenapa disini? Bukannya Somi mau samperin dia biar hubungan mereka balik lagi?" Tanya Jaemin sedikit berbisik, namun hanya Jeno yang bisa mendengarnya.

Jeno mengangkat sebelah alisnya, "iya juga, ya."

Jaemin dan juga Jeno sedikit kebingungan, soalnya setelah Somi mendengar penjelasan dari mereka berdua, Minju datang lalu mereka berdua memasak makanan. Jeno yang akhir-akhir ini juga sedang dalam fallin love with Ryujin memilih undur diri pamit untuk nge-date berdua dengan pacarnya itu. Tapi sebelum itu Somi sudah menjelaskan keputusannya untuk memberi kesempatan pada Haechan, mau bagaimanapun Somi masih dan tetap sayang bahkan cinta mati pada Haechan-cinta pertamanya.

Bahkan Somi meminta agar mereka-Jeno, Jaemin, dan Minju, merahasiakan dari siapapun. Dan setelah satu jam di rumah Jaemin, Somi pamit pulang bersama Minju.

"Somi beneran bilang langsung ke rumah Haechan, kan?" Tanya Jeno kembali memastikan.

Jaemin mengangguk, "beneran, Minju juga bilang kalau Somi minta diturunin di depan pager komplek rumah Haechan." Tutur Jaemin menggigit kuku-kukunya.

Jeno menggaruk kepalanya, "perasaan gue gak enak," ungkap Jeno yang kemudian mereka berdua saling bertatapan.

"DUO J MANA OI?"

Jaemin dan Jeno refleks menoleh bersamaan ke dalam rumah Jaemin setelah mendengar teriakan Haechan.

"Jangan berburuk sangka, tanya Haechan aja pertama," ujar Jaemin yang diangguki Jeno.

Mereka sama-sama masuk ke dalam rumah, menghampiri Renjun dan Haechan yang sedang menyetel play station.

Jaemin maupun Jeno duduk di sofa masih dengan mata gelisah memperhatikan Haechan.

Mereka lalu saling melirik, saling menyenggol untuk memgoper siapa yang akan bertanya pada Haechan. Pokoknya gak tau kenapa perasaan mereka itu gak siap dengar jawaban Haechan nanti.

Jeno menghela nafas setelah kalah bermain batu-gunting-kertas dengan Jaemin. Serandom itu duo J ini.

"Chan.." Panggil Jeno yang kemudian Haechan menoleh dengan tatapan bertanya.

[✓] Remorce | Haechan . SomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang