8. Dewi Musim Hujan VS Anak Dewa-Dewi

472 100 35
                                    

Kim Minkyung, atau yang selama ini dikenal sebagai Dewi Musim Hujan, termundur hingga beberapa langkah ke belakang. Sangat terkejut akan kehadiran Kakek Seokmin. Pria itu memang sudah menua. Sedikit banyak terdapat perubahan secara fisik. Namun Minkyung berhasil mengenalinya dengan sangat baik. Betapa tidak? Dulu, saat ia masih muda dan hidup dengan bahagia di langit, pria renta itu telah ia anggap seperti orangtua kandungnya sendiri. Saking akrabnya hubungan antar dewa dan dewi setiap musim.

"J-jadi... Dia anak... Mereka berdua menikah?" tanya Minkyung, masih tidak sanggup berkata-kata. Tidak sanggup menyebutkan nama 2 orang sahabatnya yang mendapat hukuman diusir dari langit.

Kakek Seokmin menarik napas panjang sebelum menjawab. "Tapi mereka meninggal bukan karena menikah. Mereka sungguhan dibuang ke bumi usai kamu berhasil melarikan diri. Menikah di bumi. Kejadian seperti ini tidak pernah terjadi. Raja Langit pun pasti tidak menyangka dengan kehadiran Seokmin. Tapi karena Seokmin berhasil kabur dari penjara langit, mereka pasti mencurigai Seokmin sebagai sosok bayi dari Dewa Musim Dingin dan Dewi Musim Semi. Padahal kamu tahu sendiri bahwa bayi yang hilang itu adalah Jisoo. Kamu yang menculiknya? Kenapa?"

"A-aku..."

Seokmin tidak peduli dengan kisah mereka. Maka dari itu, selama sang kakek sibuk berdialog dengan Si Wanita Jahat yang telah mengurung Jisoo, Seokmin menganggap ini adalah sebuah kesempatan emas. Tanpa menyentuh cahaya biru yang menjadi pembatas antara ia dan Jisoo, Seokmin coba merentangkan sedikit telapak tangan yang menggenggam batu mutiara hitam. Tidak mengucapkan mantra apa pun di sana. Cukup berucap bahwa ia benar-benar hendak melenyapkan cahaya biru sialan itu demi menyelamatkan pasangan hidupnya.

Sayangnya, Minkyung malah menyadari aksi Seokmin ini. Sesegera mungkin ia melayangkan serangan. Dalam sekali kibas tangan yang cukup kencang ke arah Seokmin, sebagai Dewi Musim Hujan, ia berhasil mengirim sambaran petir.

"Seokmin, awas!" Jisoo berteriak lantang. Memperingatkan Seokmin akan bahaya yang mengintai. Terkejut setengah mati. Panik. Petir itu benar-benar mengenai pergelangan tangan kanan Seokmin. Bahkan Jisoo menutup mata dengan kedua tangan, saking takutnya.

Memang tetap sasaran. Tangan Seokmin pun mengeluarkan kukus setelahnya. Namun hanya sebatas itu. Seokmin tidak merasakan sakit sama sekali, selain sengatan yang tidak lebih sakit dari pukulan sang kakek kala Seokmin melakukan kesalahan semasa kecil.

Seokmin hendak balik menyerang. Namun sudah didahului oleh instruksi kakeknya. "Tidak perlu bantuan mutiara hitam. Kamu bisa melawannya dengan tangan kosong sekalipun."

Mutiara hitam. Seokmin memperhatikan bongkahan batu yang dimaksud kakeknya itu. Berada di tangan kirinya. Berpikir. Bodoh. Sampai sekarang ia tidak mengerti bagaimana cara menggunakannya. Tapi menurut ucapan kakeknya tadi, bukankah Seokmin tidak perlu pusing lagi? Langsung saja Seokmin menyimpannya aman masuk ke dalam saku celana. Bertekad melawan Dewi Musim Hujan dengan tangan kosong. Memasang kuda-kuda. Bersiap akan serangan berikutnya.

Kim Minkyung tertawa. "Sekarang aku bukan Dewi Musim Hujan biasa," katanya, menarik napas panjang. Hujan pun langsung turun di berbagai belahan bumi dengan sangat deras. Tidak hanya itu, petir menyambar di sana-sini. Sungguh mengerikan. Saking mengerikannya, burung gagak yang biasanya bertengger di pundaknya, kini berpindah ke tempat yang cukup jauh meski masih berada dalam lindungan kastil putih.

Kakek Seokmin panik. Hujan kali ini benar-benar terlihat seperti badai yang siap memporak-porandakan seisi bumi. Melihat ke arah Jisoo, barulah ia ingat. Sempat mendengar obrolan sang cucu dan Si Dewi Musim Hujan. Jisoo sama dengan Seokmin. Memiliki kekuatan yang luar biasa, namun tidak menyadari keberadaan kekuatan tersebut.

Ingat dengan kenyataan bahwa kekuatan Dewi Musim Hujan telah berlipat ganda, kemungkinan inilah faktor terbesar kenapa Minkyung dengan suka rela membesarkan Jisoo hingga detik ini. Ingin mendapatkan kekuatannya. Pasti tanpa Jisoo sadari, Kim Minkyung telah menyerap kekuatan yang Jisoo miliki.

White Castle (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang