1

225 8 0
                                    

    Langit masih gelap dan mentari masih enggan menunjukan sinarnya aku melirik jam yang melingkar manis di pergelangan tanganku jam masih menunjukan pukul 5 pagi, jangan tanya apa yang aku lakukan di pagi buta ini karna kalian pasti akan menertawakan kegugupanku ini, ayolah ini hari pertama aku masuk kerja dan ini juga pekerjaan pertamaku memang siapa yang tidak gugup menghadapi situasi ini? Kalian pasti sama bukan? Atau mungkin aku terlalu lebay? Aah sudahlah ini akan menjadi obrolan panjang yang membosankan. Kulirik lagi jam masih ada beberapa menit sebelum bus datang, aku duduk dan merapatkan jaketku udara pagi ini cukup dingin tak berselang lama bus menuju kota datang aku bergegas naik setelah memastikan koperku aman di dalam bagasi.

    Perjalanan menuju Subang melewati beberapa desa cukup membosankan karna apa yang aku lihat hanyalah pepohonan dan ladang. Aku memasang earphone dan mengeluarkan novel yang baru ku beli, membaca dan mendengarkan musik memang cara terbaik membunuh kebosanan. Saat aku mulai hanyut dalam cerita bus yang kutumpangi sudah memasuki kota, aku mulai merapihkan beberapa barangku dan bersiap untuk turun.

    Ini perjalanan pertamaku ke Subang seorang diri dan rasanya cukup menegangkan membayangkan aku akan tinggal sendiri disini dan menemukan teman baru membuatku cukup bersemangat, aku mulai menarik koperku dan menaiki becak menuju tempat kostku, sepanjang perjalanan aku melihat ke kanan dan ke kiri cukup menyenangkan melihat kesibukan kota dipagi hari, maklumlah aku tinggal di sebuah desa dekat pesawahan melihat hal seperti ini saja membuatku senang dan aku hanya bisa menertawakan kekonyolanku ini,

"Sudah sampai neng" ucap mang becak membuyarkan lamunanku

"Terima kasih mang" jawabku setelah memberikan ongkos

"Sama-sama" ucapnya dan mulai mengayuh sepedanya menjauh dari kostan ku.

    Aku mulai berjalan dan menyeret koperku kostan yang cukup luas dan bersih sangat nyaman hanya saja aku heran dengan pohon beringin besar dan rindang yang berada di halaman rumah yang menghalangi pandangan para pejalan kaki dan memberikan kesan angker dan seram pada siapapun yang melihat, aku mengabaikan seluruh prasangkaku dan berjalan menuju pos satpam,

"Permisi pak saya udah pesan kamar kost dan udah bayar sewa, saya harus kemana ya pak buat ambil kunci?" Tanyaku sesopan mungkin

"Oh penghuni baru ya, tadi ibu kost titip pesen ke mang udin katanya kalo ada penghuni baru suruh kasih kunci ini, di situ udah ada nomor kamarnya tinggal cari aja" jawabnya dengan sopan

"Ah makasih mang, ini saya harus ke sebelah mana?"

"Neng jalan aja lurus terus belok kiri nanti ketemu tangga tinggal naik aja terus cari nomor kamarnya" ujarnya panjang lebar,

"Makasih mang saya permisi dulu" pamitku

"Iya neng silahkan"

    Aku berjalan sesuai instruksi mang udin dan mulai menaiki tangga cukup susah karna aku membawa koper yang lumayan besar, setelah susah payah akhirnya aku sampai di ujung tangga, kulangkah kan kakiku menyusuri lorong mencari nomor kamarku suasana cukup sunyi aku bergegas mencari kamarku karna sungguh perasaanku sudah tak karuan setelah berjalan cukup jauh akhirnya aku menemukan kamarku tepat di ujung lorong.

    Kubuka pintu dan mendapati kamarku cukup luas dan sudah memiliki tempat tidur, lemari, tv, kipas dan kamar mandi di dalam, pasilitas yang sangat lengkap mengingat harga sewa hanya 500ribu/bulan, aku bergegas mandi dan mengganti pakaianku dengan setelan hitam putih serta mengikat rambutku agar terkesan rapih, mematut diri didepan cermin sekali lagi setelah memastikan semuanya aku mengambil tas selempangku dan bergegas berangkat ke tempat kerjaku setelah mengunci pintu.

*****

~tbc
Makasih yang udah baca, jangan lupa vomentnya yaa ~~

Ah panggil aja gw TM,
Thanks sekali lagi.. see u~~

KOST (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang