KOST (END)

10

    Malam semakin larut dan aku masih bergumul dengan pekerjaanku hari ini aku lembur karna karyawan shift malam tidak masuk, kulirik jam dinding jarum jam menunjukan pukul 10pm, aku bergegas membereskan pekrjaanku setelah yakin semuanya selesai akupun mengganti seragamku dengan pakaian yang tadi pagi ku kenakan,

"Bang pulang duluan" pamitku

"Mau dianter ga? Sekalian lewat" tawarnya

"Gausah bang, deket ini" tolakku

"Oke deh hati-hati" aku hanya mengangguk mengiyakan.

    Aku berjalan menyusuri trotoar jalanan cukup sepi bahkan kendaraanpun sudah mulai jarang terlihat, ku eratkan jaketku dan berjalan perlahan jujur saja jika aku memiliki teman dan dia menawariku untuk menginap mungkin akan kulakukan, aku sangat malas pulang ke kostan entah apa lagi yang menungguku disana dan selalu ada kejutan yang tak kuharapkan, ku hembuskan nafas kesal dan mengacak rambutku frustasi.

     Sepanjang perjalanan aku hanya menggerutu tak karuan sesekali ku tendang krikil-krikil yang menghalangi jalanku, mencebikan mulutku kesal dan melanjutkan langkahku saat sampai di depan kost aku hanya berdiri dan menatap malas enggan masuk kedalam,

"Neng ngapain disini? Udah malem ayo masuk" ajak mang udin

"Iya mang" aku mengiyakan tapi masih berdiri ditempatku,

Mang udin berlalu begitu saja,entah aku salah lihat atu memang benar dia seperti kesulitan berjalan apa kakinya terluka pikirku? Aku mengabaikannya dan berjalan masuk hariku sudah cukup lelah, saat melwari post satpam kulihat mang udin menenteng termosnya berjalan santai dan kakinya baik-baik saja,

"Loh neng baru pulang? Tumben jam segini?" Tanya mang udin

"Lah kan tadi udah papasan di depan" jawabku bingung

"Di depan dimana neng? Mang dari dapur habis isi termos"

"Bukan dari mini market?" Tanyaku lagi

"Ngga, kan mang ga pernah ke mini market jajan juga paling gorengan di depan doang" jawabnya

"Mungkin aku salah lihat, yaudah mang permisi" pamitku

Aku berjalan tanpa menengok ke belakang,  ku lirik jam di ponselku sudah hampir jam 11pm aku percepat langkahku entah kenapa aku merasa seperti sedang di awasi, lorong sudah sangat sepi aku terus berjalan menuju kamarku,

'Sial kenapa kamarku harus diujung!' Kesalku dalam hati.

    Saat sudah sampai aku langsung mengunci kamarku, kuhembuskan nafasku perlahan beberapa kali, aku benar-benar dibuat takut. Entah kenapa dia selalu muncul dihadapanku dengan wajah mang udin, aku beringsut perlahan menuju kamar mandi untuk mandi sekedar menjernihkan fikiranku.

     Entah berapa lama aku mandi saat aku keluar jam sudah menunjukan tengah malam aku bergegas mengeringkan rambutku setelah dirasa cukup kering aku mulai menutup tiraiku dan mematikan lampu kamar, kupejamkan mata perlahan dan aku mulai tertidur.

    *****

    Aku terbangun tenggorokanku sangat kering ku teguk air dalam botol hingga tandas, aku kembali berbaring menghadap jendela kurapatkan selimut dan memeluk gulingku erat,

'Dia ada disini, bagaimana dia bisa masuk?'

Aku sudah mengunci pintu dan jendela kamarku, bagaimana cara dia masuk? Saat aku bangun minum tadi sekilas aku lihat ada seseorang tengah duduk di pojokan kamarku entah apa yang dilakukannya disini, aku semakin mencengkram erat gulingku saat langkah kakinya mendekat kearah tempat tidurku.

'Itu dia, dia benar-benar ada disini' pikirku was-was

    Ku pejamkan erat mataku sedikit panik saat kurasakan sebuah tangan mengelus rambutku perlahan, jantungku seakan ingin meledak ia berdegup sangat kencang bau mint menguar dari tubuhnya, aku tetap memejamkan mata saat dia membisikan satu kalimat yang berhasil membuat tubuhku membeku dan membuatku menahan nafas beberapa detik.

    Saat kesadaranku pulih aku meraup udara sebanyak-banyak nya, menstabilkan detak jantungku dan melihat kesekeliling kamar tapi dia sudah tidak ada, hanya dalam hitungan detik dia benar-benar menghilang dari pandanganku, dan lagi apa yang dia katakan membuatku sangat ketakutan, apa yang harus aku lakukan?

  ~○●○~

~tbc
Jangan lupa voment nya yaa ~~