5. Cogan

31 6 0
                                    















Naya baru saja sampai di depan ruangannya. Ia menautkan kedua aslinya heran, saat melihat kotak didepan ruangannya. Lalu ia mengambilnya dan berjalan masuk ke dalam ruangannya, saat ia ingin memasuki ruangannya, ia terkejut saat seseorang memeluknya dari belakang. Ia menoleh dan berteriak kesal.














"Darren!"




Pemuda itu tersenyum tampan pada gadis didepannya ini, "kebiasaan deh lo". Dan ikut masuk kedalam ruangan Naya, masih memeluk pinggang ramping Naya. Memang, pemuda tampan itu sangat posesif pada gadis kecilnya ini.

Naya menaruh tasnya diatas meja. Lalu menoleh ke arah Darren, "lo mau apa kesini?" Alga mengangkat sebelah alisnya, "ketemu lu lah, masa iya mau godain karyawan lu" Naya terkekeh kecil ke arah Darren. Sedangkan pemuda itu tersenyum meringis, "canda, sayang" ujarnya sambil mengusap rambut panjang Naya lembut.

Naya menyipitkan mata, "apaan sih! Sayang sayang pala lu peyang!" Darren tersenyum manis, "gemes banget sih" katanya dan mencubit pipi chubby Naya gemas.

Naya merengek kecil, Darren selalu gemas dengan tingkah laku Naya, lalu pemuda tampan itu memeluknya erat.







"Oh iya, gue belum nanya sama lo" Darren menatap heran Naya, "lo kapan pulang dari Korea?" Tanyanya yang memang masih penasaran. Sejak kapan pemudanya ini bisa sampai di Indonesia.

Darren menatap Naya lama. kemudian menjawab, "seminggu yang lalu" jawabnya sambil tersenyum manis.

"Lah... terus napa lo ga chat gue?" Ujarnya sebal. Darren terkekeh, lalu mengusap rambut Naya sekilas. "Sengaja aja" katanya meringis. Naya hanya memutar bola matanya malas. Darren mengacak rambut Naya gemas, "Nay".

Naya memandang Darren sebal, "paan!?". Darren memandang Naya sesaat kemudian melirik ke arah kotak yang masih dipegang gadisnya ini, "udah ngga usah ngambek" Naya menoleh dan mendelik, "dih... siapa juga yang ngambek?" katanya sambil menatap wajah Darren.

Darren menggeleng kecil dan tersenyum tipis, "coba lu buka kotak itu" katanya menyuruh Naya untuk membuka kotak yang memang membuat Naya penasaran, Naya mengangkat kedua alisnya bingung. Lalu ia membuka kotak itu pelan, "ini dari lo?" Tanya Naya setelah membuka kotak yang membuat ia penasaran sedari tadi.

Darren tersenyum manis dan mengangguk tenang, "gimana? Suka ngga?"

Naya menatap Darren lekat, lalu memeluk Darren erat, "suka! Suka banget! Lu tau aja apa yang gue suka!" Katanya senang. Darren tersenyum, "apa sih yang ga gua tau tentang lu Nay". Naya tersenyum meringis dan melepas pelukannya, "heheh... btw thanks ya Ren" Darren mengangguk menanggapinya.




Memang Darren selalu bisa membuat Naya senang, dan Darren akan selalu membuat gadis kecilnya ini tersenyum. Apalagi jika tersenyum karnanya, karna papi gadis ini sudah memberikan ultimatum padanya untuk menjaga putri cantiknya selama beliau tidak ada disampingnya.

Darren ikut tersenyum saat melihat Naya tersenyum senang, ia memandang lekat ka arah Naya.

'Seandainya kamu tau Nay, kalo aku cinta sama kamu'










* * *










Sekumpulan gadis desa sedang mengobrol asik. Tidak jauh-jauh, sepertinya mereka sedang membicarakan tentang cogan, alias cowok ganteng.

"Eh, tau ga sih? Kemaren gue ketemu cogaaan!" Heboh gadis cantik itu.

"Beneran lo?" Tanya gadis cantik lainnya.

"Iyaa, beneran! Kemaren gue sama Ady, ketemu cogan! Ihhh sumpah deh ini tuh bener bener ganteng banget!" Jelasnya heboh, Ady disampingnya mengangguk membenarkan.

"Terus?" Tanya gadis cantik disamping Tina. Ady menoleh ke arah Rere, "terus pergi" Icis mendelik kecil, "lah kalian ga kenalan gitu?" Tina dan Ady menggeleng. Carol menatap kedua temannya bergantian, "apa!" Teriak Tina. Carol menatap lekat ke arah Tina, ia menggeleng kecil, "padahal gue kira kalian bisa kenalan sama dia, nyatanya? Cih!" Cibirnya.

Ady melotot kecil, "ya gimana gue mau kenalan! Orang Rizuka aja langsung narik si cogan itu!" Jelasnya kesal, sambil melipat kedua tangannya didepan dada.





Keempat gadis cantik itu saling berpandangan, dan dengan kompak mengatakan...

















"Rizuka?"













Ady dan Tina mengangguk. "Kalo gitu, kita kerumah Rizu aja!" Ujar Vita semangat. Yang kemudian, mereka saling berpandangan dan tersenyum, seperti mempunyai telepati yang saling berhubungan.

Memang, mereka tidak bisa diam jika sudah ada cogan didekat mereka, apalagi jika memang benar cogannya itu sangat sangat tampan! Lucu sekali ya mereka, bisa kompak disaat bersamaan saat membahas cogan.

Dan mereka langsung saja, bersiap untuk pergi ke rumah Rizuka. Yang katanya ada cogannya itu.





* * *






Jangan lupa voment yaa...

IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang