9. Kembali

12 3 0
                                    
















Naya sedang mempersiapkan berkas berkas untuk meeting bersama para anggota agentnya, dan ia ingin mengumumkan sesuatu kepada mereka.

Naya menghela nafas sejenak "nah, sip udah lengkap..." ujarnya setelah meneliti semua berkasnya dengan teliti, "...oh iya, katanya kan ka Elang mau dateng" gumamnya sambil berjalan keluar ruangannya.




Tidak jauh dari tempat Naya berada, Kyuni dan Gecy sedang membicarakan sesuatu. Lebih tepatnya Gecy yang sedang bercerita tentang cowok yang ia nantikan.

"Terus ya ka, dia bilang katanya suatu saat dia bakal nemuin aku..." ujarnya sambil menatap Kyuni sekilas, kemudian menghadap kedepan kembali, "...tapi ya aku masih kepikiran, dia beneran bakal nemuin aku atau ngga" ujarnya dengan ekspresi sedih, sepertinya dia galau.

"Ya udah lah, kalo kalian jodoh pasti akan dipertemukan" ujar Kyuni sambil tersenyum ke arah Gecy. Gecy mengangguk dan tersenyum, ia sangat beruntung memiliki kakak seperti Kyuni.

Baginya, Kyuni bisa menjadi ayah, ibu dan kakak sekaligus, ia juga dewasa, dan bijak dalam berpendapat juga mengambil keputusan. Gecy sangat menyayanginya!

Kyuni mengernyitkan keningnya saat melihat Gecy yang menatapnya dengan intens "kenapa kamu?" Gecy hanya tersenyum, Kyuni mendelik heran dan menggeleng tak habis pikir.

"Gila!"





* * *







Di lain tempat, disebuah tempat kumuh Ifeb berada disana. Tidak bisa di deskripsikan keadaan Ifeb saat ini, ia di ikat dengan posisi duduk dikursi. Sepertinya ia masih belum sadarkan diri. Apa ada sesuatu dengannya?

"Enghh..." lenguhnya dengan tidak nyaman, tak lama ia mulai membuka matanya dengan perlahan namun pasti.

"Aduh kepalaku..." ujarnya kesakitan sambil memegang kepalanya. Saat hendak bangun dari kursi yang ia tempati, Ifeb terkejut bagaimana bisa ia terikat di tempat kumuh seperti ini.

"Aku dimana? Kenapa aku di iket kaya gini..." ujarnya sedikit ketakutan, "...Tolong! Tolong!"

"Sudah bangun sayang?" Ujar seseorang bertudung hitam yang entah dari mana ia datang.

Ifeb menoleh ke arah suara tersebut "siapa kamu?" Tanyanya. "Tolong lepaskan ikatan ini!"

Seseorang itu tersenyum sinis dibalik jubah yang ia pakai, "tidak semudah itu, sayang"

Ifeb mengernyitkan dahinya aneh, 'Sayang? Pria! Kata panggilan itu mengingatkanku pada...'. Seketika Ifeb mengingat sesuatu.




"Tidak apa, mungkin ini terlalu cepat." Alger pun hanya tersenyum tipis. "Aku akan menunggumu, menunggumu sampai kamu siap." Ifeb yang mendengar itu, hanya memandang saja tak merespon lebih.

"Lebih baik kita jadi sahabat aja ya Al, aku lebih nyaman kita jadi sahabat."

Alger yang mendengar itu, hanya tersenyum miring.

"Sampai jumpa Ifeb sayang."

Lalu pergi meninggalkan kedua sahabatnya itu. Rizuka yang melihat itu hanya tersenyum miring, dan mengedarkan pandangannya mengikuti arah Alger yang sudah pergi menjauh.





Kejadian itu terngiang ngiang dipikirannya, iya! Dia yakin jika dihadapannya ini adalah Alger. Ia tidak salah, ia sangat yakin.

Ifeb memberanikan diri untuk menatap tepat ke arah wajah orang misterius itu, "siapa kamu? Dan ada urusan apa kamu dengan saya?"

IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang