Wiliam Alargo Wijaya

22 8 3
                                    

"Pertemuan singkat dibawah indahnya awan dan langit "
*
*
*
*
*

"Bughh" suara pukulan terdengar di antara 5 orang anak laki laki yang sedang berkelahi, tentu saja akan ada yang kalah, nasib sial menimpa seorang anak laki laki tampan, sudut bibirnya tampak mengeluarkan cairan merah.

"Kalian hanya berani mengeroyok saja, sini lawan aku satu per satu, dasar pecundang"ucap si anak laki laki itu, walau luka sudah memenuhi wajahnya, namun semangat pantang menyerah nya tak pernah bisa hilang.

"Aku gak mau menghadapi orang lemah seperti mu, selamat tinggal wiliam lemah"anak laki laki lain berujar kemudian memberi kode kepada teman nya untuk meninggalkan anak bernama wiliam itu.

"Aku akan balas kalian suatu saat, ingat saja itu"batin wiliam.

Anak laki laki tampan itu bernama Wiliam Alargo Wijaya,

Siapa yang tidak mengenal keluarga wijaya,keluarga terkaya nomor 1 di indonesia dengan saham dan bisnis yang bercabang hingga keluar negeri,dan jangan lupakan sekolah milik keluarga mereka juga STARLIGHT INTERNASIONAL SCHOOL,sekolah elit yang tidak sembarang orang bisa masuk kesana.

Bocah itu walaupun masih 10 tahun, akan tetapi sikap nya sangat nakal melebihi anak remaja, wiliam selalu berkelahi dengan anak laki laki di sekolah nya.

Bocah itu bangkit setelah menyeka darah di pelipis  mungil nya,akibat terkena batu.

Namun pandangan nya tiba tiba mengarah kepada seorang anak perempuan yang tengah berdiri 5 meter di depan nya sambil tersenyum dengan manis.
Namun bukan wiliam namanya jika melihat orang lain menertawainya, dengan cepat wiliam mengambil batu kecil di samping tempat nya berdiri lalu melemparkan nya kearah gadis malang itu.

"Aww"ringis gadis itu menahan perih di bagian pelipis matanya.

"Ngapain lo ngetawain gue, dasar gadis bodoh"ucap Wiliam dengan kasar.

"Apa apaan kamu, dasar anak nakal, pergi sana" seorang wanita cantik menghampiri kedua bocah itu dengan raut wajah khawatir.

Wiliam yang melihat nya langsung lari karena takut jika terkena masalah.

"Kamu tidak apa apa? "Tanya wanita itu kepada si gadis kecil.

"tidak tante, aku baik baik saja"jawab nya yang mendapat anggukan kecil dari sang tante.

Wiliam keluar dari tempat persembunyiannya, sebenarnya dari tadi wiliam masih ada di tempat itu, namun ia bersembunyi di balik pohon besar agar tidak ketahuan.

Pandangan wiliam terus menuju ke arah gadis yang tadi dia lempar dengan batu, sementara sang gadis kecil sudah berjalan pulang bersama tantenya.

Keesokan harinya...

Hari ini seperti biasanya, wiliam pergi kesekolah menggunakan sepeda pemberian ayah nya di hari ulang tahun nya yang ke 9.

"Mama, papa aku pergi ya"wiliam berpamitan kepada orang tua nya sambil menyalam tangan mama dan papa nya.

"Hati hati ya sayang, jangan nakal"mama wiliam mengecup singkat pipi anaknya itu, tak terasa wiliam tumbuh dengan cepat dan semakin tampan, bayi kecilnya sudah berubah menjadi anak lelaki tampan berumur 10 tahun.

Wiliam melajukan sepeda nya menuju sekolah, wiliam memang sengaja tak ingin diantar ke sekolah karna dia ingin belajar mandiri, lagi pula jarak sekolah dengan rumah nya dekat, hanya 10 menit saja jika bersepeda.

Saat ini bocah laki laki itu sedang sibuk bercerita dengan anak laki laki lain dikelas nya, namun kegiatan nya harus berhenti saat guru wali kelas nya datang sambil membawa seorang gadis kecil di samping nya.

"Diakan yang aku lempar kemarin"batin wiliam sambil menatap gadis yang berdiri di samping wali kelas nya.

"Anak anak, kalian kedatangan teman baru, dia baru aja pindah dari bandung ke jakarta, dia tidak bisa melihat seperti kita semua, jadi ibu harap kalian mau membantunya" ucap bu guru yang diangguki oleh anak anak di kelas wiliam

"Ayo kenalkan dirimu sayang" gadis itu mengangguk menuruti perintah sang guru.

"Halo teman teman, perkenalkan nama saya Laluna Haskyla Pradista, kalian bisa memanggil saya Luna, saya pindahan dari bandung, salam kenal semuanya" ucapnya kemudian tersenyum ramah.

"Hai lunaa"sapa seisi kelas termasuk wiliam.
Luna hanya tersenyum mendengarnya, hati gadis itu merasakan lega, dia pikir teman teman barunya itu tak akan menyukai dirinya, namun ternyata luna salah.

Seorang anak perempuan maju ke depan kelas kemudian menuntun luna menuju bangku kosong di sebelah nya.

"Terima kasih"ucap luna, senyum gadis itu terus mengembang sejak tadi.

Namun lain hal nya dengan wiliam, bocah itu masih kaget dengan pemandangan yang dilihatnya pagi ini, ternyata wiliam salah, dia sudah salah paham dengan luna.
luna tak bisa melihat, bagaimana mungkin kemarin luna menertawainya, itu mustahil,
rasa bersalah karna sudah melukai luna perlahan menjalar kedalam pikiran wiliam.

"Aku salah"guman wiliam, lalu menatap luna yanh duduk tak jauh darinya.

Holaa🤗🤗🤗
Yeay akhirnya aku bisa buat cerita ku sendiri hehe😂😋😋
Selama ini pengen buat cerita tapi aku malesan anak nya 😂😂
Semoga cerita pertama ku ini bisa disukai banyak orang 😊

Rabu 10 juni 2020

SuddenlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang