Piano terakhir

8 5 3
                                    

"Suatu saat kamu akan mengerti, bahwa sekeras apapun kamu berusaha, takdir lah yang akan menang"

Hari ini adalah hari terakhir bagi laluna berada di sekolah.Sejak peristiwa kemarin, sang tante Sudah memutuskan untuk pindah dari kota itu.

Laluna sangat bingung, bagaimana cara gadis itu menghadapi wiliam, apa yang harus dilakukannya.
Wiliam pasti akan sedih jika mengetahui tentang kepindahan Luna.

Luna sedikit bersyukur, walau hanya 3 bulan waktu yang diberikan Tuhan kepadanya,  untuk bahagia bersama Wiliam.
Setidaknya gadis itu bisa merasakan indahnya pertemanan.

     ***

Seperti biasanya, wiliam menemani luna di kelas, namun ada yang aneh dengan gadis itu, wajah nya murung, tak ceria seperti biasanya.

"Ada apa luna? Kok murung?" Wiliam bertanya dan menatap heran wajah luna.

"Luna gapapa kok wil, luna mau nunjukin sesuatu sama kamu" laluna memegang tangan wiliam seolah ingin mengajak nya ke suatu tempat.

"Wiliam, luna mau ke ruang musik, disana ada piano gak? " tanya laluna, wiliam mengkerutkan dahinya seolah mengingat sesuatu.

"Ada, tapi kenapa luna ingin keruang musik? Luna bisa main musik? " wiliam sangat penasaran dengan apa yang akan dilakukan gadis kecil itu.

Luna tersenyum lalu mengangguk kan kepala nya. Sebenarnya ini adalah kelebihan luna, gadis itu sangat pandai memainkan piano,  audi lah yang telah mengajarkan luna, hingga gadis itu lihai dalam bermain piano.

Sebenarnya, dulu di rumah luna ada sebuah piano tua, namun piano itu dihancurkan ibu luna, agar gadis itu tak bisa memainkannya.

Hari ini luna ingin memberi hadiah kepada wiliam, hadiah terindah dan spesial, hadiah itu adalah permainan piano nya.

                           ***

Disini lah mereka sekarang, ruang musik yang ada di sekolah.
Wiliam mendudukkan luna di kursi tempat permainan piano.

"Luna mau ngasih kamu lagu spesial, kamu dengar ya wil"
Wiliam mengangguk, lalu perlahan jari jari kecil laluna menekan  piano itu.

Musik yang sangat menenangkan, entah apa makna di dalam musik yang dimainkan laluna.

Wiliam menutup matanya sambil tersenyum menikmati setiap musik yang tercipta dari permainan luna.

Wiliam tidak tau, bahwa sekarang hati luna sangat hancur, bagaimana tidak? Gadis itu tidak akan bisa lagi bersama wiliam,  tak akan ada lagi wiliamnya, yang selalu setia menemaninya.

Hingga permainan piano terakhir, air mata laluna menetes,  namun dengan cepat gadis itu menghapusnya.

Luna mengambil nafas terdalam lalu membuangnya kasar.

"Kiss the rain" luna menatap wiliam, lalu memberi tau judul Lagu yang dimain kan nya.

"Luna, permainan mu sangat bagus, aku suka, tapi kenapa nada nya sedih? "Wiliam menikmati musik itu, tapi dalam pikiran nya penuh pertanyaan, mengapa nada nya seperti memancarkan kesedihan mendalam?

Luna menangis lalu memeluk wiliam dengan erat. Sedangkan wiliam yang merasa bingung, hanya bisa membalas pelukan luna.

"Ada apa? Kenapa nangis" Tanya wiliam kepada luna yang masih setia memeluknya.

"Luna harus pergi wil,luna mau pindah sama tante" mata gadis itu mulai berkaca kaca, hatinya memberontak agar Tidak pergi.

namun apa boleh buat? Ini semua adalah keputusan Audi, sang tante yang Sudah merawatnya.

Wiliam terpaku mendengar perkataan luna.
Seperti ada yg sesak di dadanya, dia masih tak bisa menerima perkataan luna.
Wiliam tak Ingin berpisah dengan gadis itu.

Wiliam melepaskan pelukan nya"Tidak lun, kamu Tidak boleh pergi, kenapa harus pindah lun? Wil gamau ditinggal sama luna"

kali ini air mata wiliam yang jatuh, sehingga membasahi pipi nya.
Jujur, baru kali ini wiliam menangis, hanya luna yang bisa membuat bocah tampan itu menangis.

Wiliam pov

Tidak, aku tidak bisa menerima kenyataan ini, rasanya sangat menyakitkan.

Sejujurnya aku malu menangis di depan luna, tapi bagaimana lagi?  Air mataku sudah tak bisa lagi tertahan, dada ku sesak, aku tak percaya akan perkataan luna barusan.

Kami baru berteman 3 bulan, aku pikir dia akan selamanya berada disampingku.
Aku pikir, aku akan selalu bisa menjaganya.
Tapi sekarang berbeda, luna akan pindah, dan aku tak tau kapan kami akan bertemu lagi.

"wiliam janji ya, jangan lupa sama luna, suatu saat Luna pasti datang mencari kamu, luna janji.
Dan wiliam gaboleh nakal kalau luna gak ada" ucap luna yang mini Sudah menepuk punggungku, seperti seorang ibu yang sedang menasihati Anak nya.

Aku hanya bisa mengangguk, aku tak tau apa yang akan kukatakan.
rasanya bibir ku kaku untuk berbicara.

"Wil ja.. Jangan di.. Diam hikss.. Hikss.. Jawab luna, jangan ma.. Marah sama lu.... Luna"  luna menangis sesenggukan, aku sangat tak tega melihat sahabatku menangis, aku mengangkat tangan ku lalu mengusap pipinya.

"Wiliam gak marah, wiliam gak akan lupa sama kamu, aku akan tetap nungguin kamu lun"  jawab ku mencengram erat tangan kanan luna.
Bagaimana mungkin aku melupakan luna? Itu mustahil.
Dia sahabat terbaikku.

Wiliam pov end.

Laluna pulang dengan wiliam, masih dengan rasa yang sama dan orang yang sama, hanya wiliam kecil dan laluna kecil.

Tapi, hari ini adalah hari terakhir mereka bersama.
Besok luna akan pindah bersama Audi ke Australia, Audi juga Sudah menemukan apartemen kecil disana, yang ia cari melalui aplikasi.

Audi selalu menginginkan yang terbaik untuk luna, mungkin hanya cara ini yang bisa membuat psikis luna membaik.
Selama ini gadis itu selalu menderita, tapi kali ini Audi akan memperbaiki segalanya.

"Wil besok jadikan temuin luna?, besok luna harus pergi, dan mungkin, besok adalah hari terakhir kita bersama" pinta luna

"Iya, wil akan datang, wil janji, tapi luna juga harus janji ya untuk kembali" wiliam berusaha tersenyum dan berbicara dengan tenang, agar ia tak kelihatan lemah di depan sahabatnya itu.

Wiliam pulang dengan perasaan sedih, dia tak bisa membayangkan, bagaimana nasib nya nanti Tanpa luna?

Berteman dengan luna adalah hal paling terindah yang pernah ada di dalam hidup bocah tampan itu.

Luna pov

"Tante, luna pulang" sapa ku untuk mencari keberadaan sang tante

"Luna udah sampai ya, besok kita pergi ya sayang, tante udah siapkan semuanya, luna pasti akan senang "  tante audi mengusap kepala ku, aku bisa merasakan kasih sayang nya kepadaku.

Walau ibu tak menyayangiku, setidaknya aku masih punya tante audi, dia sangat baik.

aku berharap hari ini tak cepat berlalu, karna aku tak Ingin cepat cepat pergi, apalagi Meninggalkan wiliam.

Tapi, sejauh apapun aku pergi, aku percaya, Tuhan pasti akan mempertemukan ku lagi dengan wiliam sahabat ku.

Aku akan kembali untuk wiliam, dan aku harap, saat aku kembali nanti, aku bisa melihat wajah wiliam.

Aku selalu menunggu hari, dimana saat nya aku melihat wajah wiliam, dia adalah orang pertama yang Ingin aku Lihat.

"Aku akan kembali, wiliam ku" gumam laluna lalu pergi memasuki kamarnya.


Holaaa..... 😁😁😁
Kira Kira gimana ya kelanjutan kisah mereka?
Sebenarnya aku tuh gabisa nulis cerita sedih begini, tapi aku usahain terus, dan yang pasti aku percaya kalau kesedihan akan berakhir dengan tawa bahagia 😁😁😁😁😁

Sabtu 13 juni 2020

SuddenlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang