Mawar berduri

8 5 4
                                    

"Jika kamu adalah bunga mawar, maka aku akan menjadi batang mu yang berduri"
*
*
*

"Wil" panggil luna pelan kepada Wiliam, bocah laki laki itu menoleh kearah laluna dengan wajah bertanya Tanya.
"Ada apa luna? " Tanya Wiliam.

"Kapan ya aku bisa Lihat wajah Wiliam"jawab luna lalu mengangkat tangan nya ke Arah wajah Wiliam.

Perlahan gadis kecil itu menyentuh wajah tampan Wiliam. Sedangkan yang disentuh malah diam sambil tersenyum lalu memandang lekat wajah luna.

Tangan laluna mendarat ke mata Wiliam "mata yang indah"batin gadis itu.
Kemudian mulai Turun kebawah mata Wiliam "hidung mancung" gadis itu membantin sambil membayangkan seperti apa sosok sahabat nya itu.

Dan terakhir luna menyentuh bibir wiliam "bagus "ucapnya lalu tersenyum.

"Wil, kamu sangat tampan" ujar luna, sedangkan wiliam tersenyum sumringah.

"Aku memang tampan, suatu saat kamu akan melihat ketampanan Dari wiliam" pekik wiliam lalu tertawa dengan kencang.

Begitulah wiliam, sangat senang dengan pujian, apalagi Jika pujian itu mengarah pada wajah nya.

Luna yang mendengat tawa wiliam, malah ikut ikutan tertawa walau tak ada yang lucu.

Wiliam tertawa puas di samping luna sambil memandang bunga indah yang ada ditaman.
Ya, sekarang wiliam mengajak laluna ketaman, karena sejak kemarin laluna merengek Ingin ketaman dan memetik bunga.

"Mungkin jika aku bisa melihat, aku langsung bisa mengenalimu hanya dengan menyentuh wajah mu wil" ucap luna dengan semangat.
Wiliam tersenyum lalu menyentuh rambut laluna yang sedikit berantakan"aku tau lun, kamu kan gabisa lupain aku"

Mendengar itu laluna tertawa kencang, memang benar, mana mungkin luna melupakan sahabat nya itu, wiliam sudah sangat berarti dalam hidupnya.

Wiliam bangkit dari duduk nya,  lalu perlahan memetik salah satu bunga indah di taman itu.
"Luna tunggu ya, wiliam mau petik bunga" ucap wiliam kepada gadis itu

"Aku mau mawar wil" pinta laluna dengan wajah memelas.

Wiliam yang tak Tahan melihat wajah luna, langsung mencubit pipi gadis itu lalu mengiyakan permintaan luna.

senyum laluna langsung melebar, dia tak pernah memegang bunga mawar,  karna Tidak ada yang memetikkan bunga itu untuk nya.

"Ini buat mu"wiliam Sudah berdiri di depan laluna dengan setangkai mawar merah ditangan nya.

"Tapi hati hati, ada durinya" peringat wiliam yang diangguki oleh luna.

Laluna sangat senng sekarang, mungkin ia akan lebih senang Jika bisa melihat langsung bunga itu.

"Luna"panggil wiliam tiba tiba.
"Iya wil, kenapa? " laluna bertanya kepada wiliam.

"Kamu tau? Jika kamu adalah bunga mawar, maka aku akan menjadi tangkainya" wiliam berucap dengan nada serius nya sambil memandang lekat wajah luna.

"Kenapa wil mau jadi tangkainya? Kan banyak duri nya" luna semakin penasaran dengan perkataan wiliam barusan, bukannya duri itu akan melukai orang?  Apa wiliam mau menyakiti gadis itu?.

"Luna jangan pikir aneh aneh, wil mau jadi tangkainya, karna duri di tangkai itu yang melindungi mawar dari orang jahat, wil mau lindungi luna, sama seperti duri mawar itu"  ujar wiliam.

Laluna sangat tersentuh mendengarnya, dia tak menyangka wiliam akan mengatakan ini pada dirinya.
Semakin hari wiliam membuat luna semakin menyayangi nya.

SuddenlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang