♡♡♡Hari ini adalah hari yang cukup cerah bagi sebagian orang, tapi tidak dengan Kim Jennie, gadis berusia seperempat abad itu sedang menagis memandang ke satu objek, memegang bucket bunga dan sesekali menunduk menyeka pipi mulusnya dengan tangan.
"Eomma..., Appa... kenapa kalian cepet banget tinggalin Nini? Hiks"
Tepat siang ini kedua orang tua Jennie meninggal dunia dan langsung di tempatkan di tempat pemakaman, Jennie sangat terpukul saat itu.
Setelah mendapat kabar bahwa orang tuanya sudah tiada, Jennie langsung bergegas meninggalkan semua pekerjaanya, pikirannya berantakan tiba-tiba, menangis sepanjang perjalan di dalam bus.
Ia tak punya siapa-siapa lagi di sini, paman dan bibinya pun juga sudah pergi ke tempat lain karna urusan pekerjaan entah di mana.
"Eomma, Appa Nini pamit pulang ya, semoga kalian bahagia di sana, aku sayang kalian"
Jennie menaruh bucket bunga itu dekat tempat abu orang tuanya dan berbalik untuk pulang, lelah itu yang Jennie rasakan saat ini.
Jennie pulang dari pemakaman dengan berjalan kaki, walaupun lumayan melelahkan ia ingin merasakan suasana ini lagi, saat masa sekolah ia berjalan terus kemana saja tanpa lelah.
Akhirnya Jennie sampai di apartemennya, mengunci pintu dan berjalan ke kamarnya merebahkan sebentar dirinya di ranjang, mengambil handuk dan mem bersihkan diri.
"Bibi sepertinya aku tak bisa kembali ke toko, Aku rasa aku butuh istirahat, maaf juga tadi aku tiba-tiba meninggalkan toko aku sangat merindukan mereka"
"Ya Jennie, tak apa lagi pula masih ada Jira yang menunggu toko sampai aku kembali kan, kau harus kuat ya sayang nanti siapa yang menghibur aku dan Jira jika kau sedih?"
"Terimakasih bibi, kau yang terbaik, aku akan bekerja lembur besok"
"Yak, kau hanya bekerja di toko bunga mengapa harus lembur, memang ada yang membeli bunga samapai tengah malam, kau ada-ada saja"
"Ehehe baiklah bibi besok pagi-pagi sekali aku sudah sampai di toko, tunggu akuu!!"
"Yayaya kau istirahat sana sudah mulai malam kau pasti lelah mengurus semuanya kan"
"Yayaya baikalah bibi bye"
"Yak kau meniru ku!!"
"Maaf maaf aku kebiasaan haha, byee bibi Jysa sampai ketemu besok"
Ia mematikan sambungan telefon itu dan langsung menjatuhkan diri di ranjangnya, selesai mandi Jennie langsung menelefon pemilik dari toko bunga tempat ia bekerja, Jysa sendiri sudah sangat dekat dengan Jennie jadi mereka berdua tidak merasa canggung lagi.
Keluarga Jennie adalah keluarga yang berkecukupan, sederhana namun tetap harmonis, ayahnya bekerja sebagai manager bagian di salah satu perusahaan ternama di seoul dan ibunya berkerja di butik milik temanya, tapi karena jerih payah mereka bertahun-tahun akhirnya mereka bisa membeli 1 unit apartemen yang lebih besar dari sebelumnya.
Tapi 4 bulan lalu kedua orang tua Jennie mengalami kecelakaan mereka tertabrak mobil saat sedang menyebrang jalan dan pelaku langsung melarikan diri, kondisi mereka juga kritis dan setelah koma kurang lebih 4 bulan keduanya menghembuskan nafas terakhirnya di hari yang sama, hanya berbeda beberapa jam saja.
Tapi untungnya polisi berhasil menemukan pelaku dan meminta pertanggung jawaban, akhirnya semua pengobatan di tanggung sepenuhnya olehnya, kalau tidak Jennie bayar pakai apa?, kelopak bunga mawar?.
Lama-lama Jennie memejamkan matanya dan terlelap tidur, ia tak mau terlalu lama bersedih, ia harus menjalankan hidupnya sebaik mungkin.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Imprévu - TAENNIE
FanfictionKim Jennie gadis berusia 25 tahun yang berkerja di toko bunga beralih untuk menjadi top model seperti teman temannya. Kim Taehyung pria 27 tahun direktur perusahaan besar yang terus di paksa sang ibu untuk menikah. Suatu malam Taehyung mabuk dan tak...