11

107 9 0
                                    

Di pesta Jennie total diam, menyendiri di tempat duduk dekat pintu masuk, sebab Taehyung sibuk berbicang dengan rekannya, sebenarnya Jennie tadi masih ada di samping Taehyung, tapi karna ia merasa kakinya mulai pegal, ia izin untuk duduk.

Tak berapa lama ia melamun, ia mendengar wanita² di sebrangnya kini sedang menggosipkan sesuatu, bahkan Jennie masih bisa mendengar semuanya.

"Dia benar-benar cantik kau tau?"

"Tak usah diragukan, lihat dari belakang saja sudah kelihatan kalau dia cantik"

"Kau benar, bahkan bersebelahan seperti itu sungguh serasi"

"Boss kita memang tak asal pilih yaa soal pasangan"

"Tentu saja bodoh, tapi bukankah gaun hitam dan gold itu sangat cantik?"

Jennie mengerut, siapa yang mereka maksud?, apakah Taehyung? ahh sepertinya tidak mungkin di sini ada puluhan orang yang bisa di panggil boss kan? Lagi pula orang itu bersama pasangannya yang berbaju hitam gold, Taehyung kan sendiri sekarang.

Mencoba tak perduli, Jennie melangkah ke arah kamar mandi, tapi belum sempat benar² keluar dari area ruangan itu, jantungnya berdegup kecang, apa ini semua, siapa wanita baju hitam gold itu, Jennie makin menegang kaku kala sang perempuan mencium Taehyung secepat kilat, maksudnya apa semua ini?.

Sesak kini menyerang tubuh Jennie, apakah Taehyung tidak benar-benar mencintainya, dan ia hanya dipermainkan? pantas saja dia begitu bersemangat datang kesini, ternyata ingin bertemu wanitanya yang lain.

Perskeian detik berikutnya Jennie dengan cepat berbalik, ingin sekali rasanya menghampiri mereka, tapi Jennie tau itu akan membuat keributan di pesta ini, tak bisa di bayangkan ia mengacau di pesta orang lain bukan? Itu hanya akan mempermalukan nama Taehyung.

Tanpa banyak basa basi lagi, Jennie keluar dari area pesta tersebut, pulang ke apartemennya dengan hati yang kesal, sungguh jika memang ingin bersama wanita itu tidak usah mengajaknya dari awal, habiskan saja waktunya berdua.

"Taehyung sialan ahhkkk!" Makinya setelah merebahkan dirinya di ranjang empuknya.

"Lakukan semaumu aku tidak peduli!"

"Huh dasar tidak punya hati!"

"Lagi pula apa perempuan yang bergosip itu tidak melihat Taehyung datang bersama ku???, aaahh mengesalkan sekali, boss dan karyawan sama-sama menyebalkan"

"Akhhh pokoknya kesal, kesal sekali"

Tringgg Tringgg Tringgg

Melihat nama Taehyung di layar ponselnya, Jennie lantas membiarkannya dan melempar ponsel itu menjauh dari kupingnya, tetapi sekarang sudah lima panggilan yang ia abaikan, masa bodoh ia hanya ingin tidur.

Dan benar tak berapa lama Jennie benar² tertidur pulas, hari ini sangat menyebalkan baginya.

Tinggg! Tonggg! Tinggg! Tonggg!
Tok! Tok! Tok! Tok! Tok!
Tinggg! Tonggg! Tinggg! Tonggg!

"Haissss apasih berisik sekali!!"

Dengan setengah sadar ia melihat Jam yang ada di kamarnya, gila saja ada orang yang datang Jam segini.

Karna bell yang terus menyala membuat kupingnya pengang Jennie dengan cepat membuka pintu, dan saat itu juga tubuhnya limbung sedikit kebelakang.

"Kau kemana saja sayang? aku mencari mu dari tadi, kenapa kode dipintu kau ubah?"

Jennie terdiam kala pelukan Taehyung begitu erat.

"Pulanglah Tae ini sudah Jam dua pagi, aku lelah" ucap Jennie dengan sedikit dorongan kecil untuk Taehyung.

Imprévu - TAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang