12

96 9 0
                                    

"Hyung kenapa kau di sini sih? bukankah kau mengurangi minum saat berkencan dengan Jennie nuna?"

Jungkook sungguh binggung melihat kakak sepupunya kini memegan segelas alkohol dan meneguknya dengan cepat berulang kali, setelah mendapat pesan dari Hoseok kalau Taehyung minum sendirian di barnya, Jungkook langsung dengan cepat menghampiri, takut terjadi apa apa dengan kakaknya yang satu ini.

"Jungkook perempuan sialan itu menghancurkan semuanya"

"Jennie sudah pergi dari ku"

Lirih Taehyung meracau, menarik rambutnya frustasi.

"Apa maksud mu? bicara yang jelas, sudah sudah jangan minum lagi, nanti tambah mabuk" Jungkook merampas gelas itu dari tangan Taehyung.

"Aku" Taehyung berucap sambil menunjuk dirinya sendiri dengan ekspresi ysng sudah benar benar mabuk

"Datang ke pesta bersama Jennie"
"lalu aku tak sadar wanita itu muncul dan dia meciumku"
"Jennie?"
"Dia melihat semuanya"
"Dan pergi"
"Kemudian  saat aku mencarinya aku menuduhnya berselingkuh karna terlalu kesal ia pergi begitu saja"
"Terus dia menampar ku Jung lihat apakah masih memerah? ahahahaha"
"Tapi dia menangis"
"Seperti ini" Taehyung lantas memperagakan Jennie saat menangis.

Jungkook mengerti, tak ingin memaksakan kakaknya bepikir keras mengingat kejadian tadi, Jungkook meraih pundak Taehyung dan membawanya pulang ke apartemen sang kakak, mengurus semuanya sampai mengganti semua pakaian Taehyung.

Untung saja Taehyung masih ada Jungkook,  walaupun Jaemin juga adiknya tapi Jaemin belum mengetahui masalah Taehyung dengan jelas, karena empat tahun belakangan ini ia belajar di luar negeri.

Setelah semuanya beres, Jungkook berniat untuk pulang, tapi karna ia tau kebiasaan Taehyung sesudah mabuk, ia lantas mengurungkan niatnya, Taehyung akan muntah saat mabuk, dan siapa yang akan membersihkannya kalau dia pulang.

•••

Hari ini di gedung Yang Entertaimen Jennie dan Lisa sedang menjalani pemotretan duo mereka, berpose sedemikian rupa mengalihkan seluruh atensi yang ada.

Pemotretan selesai, begitu juga Jennie dan Lisa yang sudah berganti pakaian yang lebih nyaman, keluar gedung perusahaan itu, dan mampir ke cafe yang tepat ada di depan gedung tersebut.

"Kau kenapa eonni?, sepertinya dari tadi kau murung"

Jennie lantas tersenyum paksa tapi tetap berusaha terlihat natural "tidak Lili aku tak apa kok"

"Benarkah? tak ada Masalah apapun?"

"Tidak, sudah cepat makan cakenya, aku mau ke mall, kau mau ikut?"

"Are you kidding? tentu saja! Tanpa kau ajak aku akan mengajukan diri ku duluan untuk ikut, Lalisa tidak akan bisa menolak shoping"

"Ahahahaha ada ada saja, jadi kita akan bersenang senang?!"

"Yaaa!!! Akan ku borong semuanya, ahahaha"

Benar benar melakukan apa yang di ucapkan, Jennie dan Lisa saat ini menenteng tiga sampai lima paper bag besar dari toko toko berbeda, biasanya Jennie tidak pernah seperti ini, hanya saja ia ingin mengilangkan penat di seluruh tubuhnya, menghibur diri dengan berbelanja sepertinya tidak buruk juga, terbukti sekarang Jennie tersenyum senang memilih dress dress yang berjejer dengan tapih.

"Lisa ini bagus kan?"

"Emm, yeoppo, cocok sekali"

Semuanya berjalan lancar hingga seorang perempuan menghampiri mereka, Jennie yang mengenalinya lantas memegang kuat tas belanjaanya itu, emosinya meluap seketika, ya dia wanita yang mencium Taehyung di depan orang banyak dan juga wanita yang datang di waktu ia pertama kali berjalan bersama Taehyung, sekarang Jennie ingat jelas siapa wanita ini.

"Permisi kami mau lewat" ucap Lisa yang masih belum sadar akan situasi yang ada.

Belum sempat Lisa mengucapkan kata lagi, wanita itu berucap sambil memandang remeh Jennie "bagaimana kabar mu Jennie Kim?"

"Seperti yang kau lihat aku masih baik-baik saja, maaf aku tidak ada waktu untuk orang seperti mu" baru saja selangkah meninggalkan Yerin Jennie lagi-lagi dibuat terhenti oleh ucapan perempuan itu.

"Dia datang pada ku" merasa Jennie mulai tertarik pada pembicaraan tersebut, yerin melanjutkan "saat ia pulang sehabis mencari mu, ia datang pada ku, berucap 'kalau bukan karna ibuku yang ingin mempertahankannya aku sama sekali tidak ingin menemuinya' dia berucap seperti itu sambil tidur di sebelah ku, ahhh menyenangkan sekali"

Mendengar itu Jennie makin menarik kuat tali tas belanjaan tersebut, dan berusaha tenang mendengarkan semua perkataan wanita aneh ini dengan sabar, membuat senyum miring di bibirnya lalu berbalik menatap perempuan itu.

"Wahhh menyenangkan sekali ya cerita cinta kalian, sayangnya aku tidak tertarik, ambil Taehyung mu itu semau mu, aku tidak ada urusan dengan kalian"

Menarik Lisa menjauh dari Yerin dengan jalannya yang cepat, membuat Lisa binggung ada apa sebenarnya disini, ada apa dengan wanita itu Taehyung, dan juga temannya ini?

Merasa hawanya sudah sedikit mencair, Lisa akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.

"Sebenarnya apa yang terjadi eonni?"

"Tidak apa-apa Lisa, jangan merasa tegang, bagaimana ya aku ceritanya? Ummm pertama kali aku melihat wanita itu, Taehyung seperti menghindar padanya, lalu kemarin saat pesta mereka berciuman di depan ku, dan tadi kau dengar sendiri kan dia bicara apa?"

Lisa yang terkejut hanya bisa membuka mulutnya lebar lebar, untung sekarang mereka di mobil Jadi tak ada yang melihatnya.

"Yaaa eonnie kau serius? Tapi kau baik baik saja kan?"

"Aku masih tidak tau mana yang benar mana yang salah tapi saat ini aku sangat kecewa, yaaa semalam aku menangis sedikit lama"

"Kalau begitu akan ku beri tahu Jungkook agar kakaknya itu tidak main-main dengan unnie ku" baru saja ingin mengeluarkan telephone gengamnya Jennie lantas menanhannya lalu menggeleng pelan.

"Tidak usah lagi pula kau sedang menyetir itu bahaya"

"Eonnie kalau aku jadi kau, bahkan aku menangis dua hari penuh, dan kau masih bisa pemotretan dan berbelanja, itu luar biasa"

"Aku tidak pernah menangis tentang hal seperti ini Lisa, tapi satu satunya pria yang bisa membuat ku menangis baru Taehyung sialan itu saja, dari dulu aku berpikir tak seharusnya kita membuang waktu hanya untuk lelaki bajingan di luar sana, sebenarnya menangis juga tidak papa itu hal wajar yang penting jangan berlebihan, tapi entah kenapa setiap ada yang berhubungan dengannya membuat air mata ku mengalir sediri"

"Kau sangat mencintainya eonnie"

"Aku mencintainya tapi ia tidak, sudah sudah cukup nanti aku menangis lagi, bahkan kata kata wanita itu masih menempel pada pikiran ku menyebalkan" katanya menahan agar tidak menangis

"Lepaskan saja eonnie jangan di tahan, itu hanya akan membuat sesak hati mu"

"A-aku lelah Lisaaa sangattt, pikiran ku penuhhh sekali" Jennie lagi lagi menangis menumpahkan semua luka yang ia dapatkan pada tangisannya, bahkan Taehyung tidak mencoba untuk menghubunginya seharian penuh, apa mungkin Taehyung ingin menyerah pada hubungan ini? Aaaaa Jennie tidak sangup, memikirkannya saja sudah membuatnya tambah menangis, bagaimana nantinya.

Lisa yang di sampingnya pun hanya bisa terdiam, memandang temannya ini kasihan tapi mau bagaimana lagi, biarkan Jennie tenang dengan caranya sendiri, dia juga tidak menyangka kalau Taehyung sebrengsek itu, ia yang mendengar ceritanya saja sudah kesal, bagaimana Jennie?

Imprévu - TAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang