Semuanya sesuai rencana pesta perayaan Jennie sudah terlaksana semua berkumpul bersama, namun orang yang membuat pesta justru terlihat tidak terlalu senang.
"Kenapa tidak di makan? apa tidak enak?" Taehyung berucap melihat ekspresi Jennie yang lumayan ketara.
"Ah tidak, aku hanya merindukan eomma appa, aku ingin melihat ekspresi mereka ketika aku menjadi seperti ini"
Entah dari kapan semua yang ada di meja itu memperhatikan Jennie, apalagi tiga sahabat lamanya, mereka memandang dengan sendu, pasalnya mereka mengenal bagaimana Jennie begitu menyayangi orang tuanya, bahkan karna sangat dekat dari dulu mereka memanggil orang tua Jennie eomma appa. Taehyung memeluk Jennie tanpa berucap apapun, saat ini ia hanya ingin menenangkannya.
"Eonnie jangan bersedih yaa, mereka pasti sangat bangga pada mu"
Jennie terkekeh, kenapa suasananya berubah seketika "haiss aku tidak apa² hanya merindukan apa salahnya? jadi lanjutkan makanan kalian dengan tenang yaa, Taehyung yang akan bayar ahaha"
"Apapun untukmuu sayang"
Chaeyoung melirik sambil berkata "Oppa jangan bersikap manis pada Jennie eonnie itu tidak akan membuatnya terpengaruh"
"Ahhhh benar begitu sayang? kau tidak akan terpengaruh pada ku?"
"Tentu sajaa" ucap Jennie percaya diri dengan mengibaskan rambutnya ke belakang.
"Tapi tadi pagi kau-" Taehyung berhenti karna mendapat tatapan tidak enak dari Jennie pasalnya mereka berjanji tidak akan memberi tahu siapapun sebelum waktunya tepat.
"Tadi pagi kenapa hyung?" Tanya Jungkook penasaran.
Taehyung binggung harus menjawab apa, ya tuhan bisa- bisa dia di habisi oleh Jennie setelah ini "Tadi pagii... tadi pagii tidak ada apa- apa hanya asal bicara"
Jisoo yang menangkap keganjakan lagsung berpendapat "Kalian berkencan?" Ucapnya frontal.
"Uhukkk, apaa? Tidak" kini keduanya sama² tersedak, kebohongan macam apa ini payah sekali mereka, jika sudah begini bukankah makin jelas?
"Heii aku dan Jisoo sudah berhubungan sejak tujuh tahun yang lalu, dan sekarang kami ingin menikah, jadi kita sudah tau gelagat orang yang memang berkencan diam-diam, bahkan kau tadi memeluknya Taehyung" Ucap Seokjin semakin usil.
"Ha? Memang kenapa aku memang sering memeluk perempuan" eitss kenapa bicara ini, Taehyung merutukinya dalam hati.
"Omong kosong! Taehyung jujur sajaa kau sudah tertangkap basah ahahaha, sejak kapan? aku rasa kalian baru bertemu dua bulang lalu" ucap Jimin yang ikut menggoda sahabatnya.
"Baiklah² aku dan Jennie memang berkencan, sejak... tadi pagi hehe" Taehyung memberikan senyuman kakunya, dia gugup.
"Wahhhh pasangan baru ya ternyataa"
"Jinjja hyung, benarkan kata ku Jennie nuna memang pantas untuk mu"
"Shutt diam kau"
•••
Kini Jennie sangat bahagia, semuanya berawal saat Taehyung masuk dalam kehidupannya, meski kesan pertama kurang mengenakan tapi lucu juga jika di ingat.
Satu setengah tahun sejak debutnya saat itu, semuanya membaik, dia banyak di terima masyarakat dan banyak di cintai juga, bahkan tadi Taehyung cemburu karena ada dua orang anak laki- laki yang mengaku sebagai fansnya.
"Yakk kenapa masih marah? apa salah ku Taehyung, lagian aku tidak mungkin tertarik dengan anak umur tujuh belas tahun kan??" jelas Jennie.
"Benarkah? Apa yang aku dengar tadi salah? Wihhh fins ki binyik ying timpin yii, berkencan saja dengannya sekalian" Taehyung memperagakan ucapan Jennie dengan kesal, lagian berani-beraninya Jennie memuji orang lain di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imprévu - TAENNIE
FanfictionKim Jennie gadis berusia 25 tahun yang berkerja di toko bunga beralih untuk menjadi top model seperti teman temannya. Kim Taehyung pria 27 tahun direktur perusahaan besar yang terus di paksa sang ibu untuk menikah. Suatu malam Taehyung mabuk dan tak...