8

532 74 3
                                    


Sinar matahari memasuki sela-sela jendela kamar, membuat sang wanita mengrenyit silau, merasa ada beban lain di pinggangnya, ia lantas berbalik.

Jennie smpat terkejut karna lupa akan presensi pria yang ada di depannya kini, jika saja didepannya pria asing, sudah sangat dipastikan pria itu sudah jatuh dari ranjang karena tendangan mautnya. Jennie ingin melepaskan pelukan itu, baru saja ia memegang tangan kekar itu, bukannya terlepas tetapi semakin kencang.

Tanpa sadar Jennie memperhatikan Taehyung dari dekat tangannya pun tiba² sudah berada di pipi Taehyung, menyingkirkan sedikit rambut yang menutupi sebagian wajahnya, benar² definisi tampan yang sesungguhnya bagi Jennie.

Sadar apa yang di lakukan ia langsung menarik kembali tangannya, tetapi tertahan karna sekarang Taehyung memegang tangannya, menaruhnya lagi di pipinya seperti sebelumnya.

Jennie jelas terkejut "Ta-taehyung kau sudah bangun?, tolong lepaskan tangan mu" lirihnya sedikit gugup.

"Biarkan seperti ini ya aku nyaman" nyaris seperti gumaman Taehyung kembali tidak bersuara

"Eh"

Taehyung tersenyum, lucu sekali wanita ini bahkan dengan melihatnya sekilas tadi Taehyung bisa menilai pipi wanta itu sudah merah padam, memang sudah sangat sering jahil pada orang terdekat, Taehyung memutuskan untuk lebih menggoda Jennie.

Eh tapi yang tadi dia ucapkan itu serius, posisi itu benar² nyaman.

"Kenapa?"

"Ti-tidak, oh iya kau sudah mendingan? Minum obatnya lagi saja ya Tae, agar tidak kambuh lagi" ucapnya sambil sedikit memberontak untuk kabur.

Tetapi langsung berhenti kala Taehyung menjawab "Sudah, aku tak perlu obat lagi, sebenarnya satu-satunya obat ku tadi malam itu kau"

"Kau benar-benar masih sakit Tae, bicara mu melantur"

"Aku sungguh-sungguh, karna kau di dekat ku"

"Kau ini apa-apaan, sudah lepas aku mau buat sarapan"

Jennie berhasil melepaskan pelukan Taehyung dan cepat² melangkah keluar kamar, sebelum omongan Taehyung membuatnya berdegup kencang.

"Aku menyukai mu Jennie"

Tetap diam tanpa merespon, Taehyung melangkah mendekat, dan memeluk pundak Jennie.

"Ahahaha apa maksud mu Tae?, jangan bercanda padaku ayolah itu tidak lucu" berusaha menutupi kegugupannya Jennie terkekeh seolah-olah perkataan Taehyung hanya candaan, hey pikir saja siapa yang mau dengannya, Taehyung itu direktur perusahaan besar ia bisa memilih pasangannya sesuka hati, tidak mungkin Jennie kan?

"Kenapa kau pikir ini candaan?, aku memang menyukaimu"

Tidak tau ingin merespon apa, Jennie tetap diam, ia tak mau terbawa suasana dan mengharap lebih pada Taehyung.

Taehyung melepas pelukannya, dan memutar badan Jennie, sehingga berpapasan dengannya "Aku tau ini terlalu cepat, bahkan rasanya kita baru bertemu kemarin, tapi aku benar² serius dengan ucapan ku Jennie, entah dari kapan rasa ini sudah ada" Taehyung mengangkat dagu Jennie membuat keempat mata mereka bertemu pandang "kau mau mencobanya dengan ku? Kau mau berkencan sungguhan dengan ku kan Jennie Kim? aku tau ini klise, aku tak tau harus mencurahkannya seperti apa, jadi bagaimana?"

Mencoba meyakinkan diri bahwa ia pantas, Jennie kembali menunduk, bisakah ia bersanding dengan Taehyung, maksudnya apakah ia tidak terlalu rendah bersama dengan Taehyung. Jauh di lubuk hatinya Jennie juga memendam rasa yang sama dari saat kedua kali mereka bertemu, tapi ia memendam itu semua membuang hal itu jauh² karna ingin tidak sakit hati.

Imprévu - TAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang