Part 6 - CHEN

15 2 1
                                    

HAPPY READING!

Playlist | Chen — Shall We?

***

Sudah sekitar satu jam Shannon duduk di kursi penumpang taksi langganannya. Setelah pulang sekolah, gadis itu pergi ke rumah Yoona yang ternyata jauhnya 2 kali lipat daripada rumah Shannon. Bukannya Shannon tidak ingin membawa mobil sendiri, papanya sudah menyediakan tiga mobil di rumahnya, namun terkadang gadis itu lebih senang pergi dengan taksi daripada membawa sopir pribadi atau menaiki mobil sendiri.

Mata gadis itu terlihat memandangi luar jendela, jalanan ini terlihat sepi—bahkan sangat sepi untuk ukuran jam delapan malam.

Shannon menghembuskan napasnya, sudah dua hari ini geng Chanyeol tidak muncul di sekolah. Shannon baru ingat kalau mereka suka sekali membolos, membuat usaha Shannon untuk gabung ke geng itu menjadi terhalang.

Shannon menyipitkan matanya saat melihat perkelahian di pinggir jalan yang Shannon lewati. Mungkin bukan perkelahian, lebih tepatnya mengroyok satu orang, mengingat bagaimana semua cowok itu hanya memukuli satu orang yang sedang dipegangi oleh dua orang dari mereka.

Mata Shannon membulat saat sekilas melihat muka cowok yang dipukuli itu, "Chen?"

"Kenapa, Non?" Suara Shannon yang terdengar dalam keheningan di dalam taksi ini membuat Pak Sopir bertanya.

"Pak, berhenti, Pak!" suruh Shannon cepat-cepat saat taksi yang ia naiki sudah semakin melewati tempat pengeroyokan tadi.

Shannon buru-buru keluar saat taksi yang ia naiki berhenti, yang sebelumnya Shannon sudah menyuruh Pak Sopir itu untuk tidak menunggunya.

Gadis itu berlari mendekati tempat kejadian, bersembunyi di balik pohon yang tak jauh dari mereka. Shannon menyembulkan kepalanya, keadaan yang remang-remang karena minimnya lampu jalan ditambah waktu yang semakin malam membuat Shannon harus mempertajam penglihatannya.

"AWH!"

Bener itu suara Chen!

"AWH! BANGSAT!" Sebuah teriakan yang diakhiri umpatan penuh amarah itu membuat Shannon bergerak gelisah ditempatnya, ditambah pemandangan yang saat ini dilihatnya—perut Chen yang sedang ditendang oleh salah satu dari mereka.

"EH ANJING LO GAK MAU NGOMONG JUGA?! BOSEN IDUP?!"

Shannon menutup mulutnya begitu melihat cowok berbadan tinggi dengan rambut hijau itu dengan sadis menonjok rahang kanan Chen, membuat sang korban yang Shannon yakini sudah mendapat banyak pukulan sebelumnya itu jatuh tergeletak.

Shannon membulatkan matanya saat mendengar salah satu dari mereka akan mematahkan Kaki Chen, sontak gadis itu langsung kembali bersembunyi.

Apa yang harus Shannon lakuin?

Ia panik namun tidak tahu harus berbuat apa sebelum matanya mengarah pada batang kayu yang cukup besar. Shannon dengan cepat mengambil batang kayu itu dan mengeluarkan ponsel dari saku seragamnya. Tangannya bergetar saat memainkan ponselnya sebentar kemudian meletakkannya di bawah pohon yang Shannon jadikan tempat bersembunyi.

"YAAAAAA!!!"

Shannon berlari mendekati kerumunan dengan batang kayu yang ia layangkan ke udara, sontak membuat ke Sembilan orang yang mengeroyok Chen bergerak mundur.

Dear ShannonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang